Saranghae, My Gift - The First

1.5K 41 0
                                    

JIKYO POV

Aku Kim Jikyo. Aku seorang yeoja yang bekerja sebagai waitress di salah satu café terkenal di korea, juga seorang mahasiswa di Kyunghee University. Sejak aku kuliah, aku belajar untuk hidup mandiri disebuah apartemen di tengah kota Seoul. Kedua orang tuaku tinggal di Jeju. Banyak orang yang heran denganku, aku adalah seorang anak dari keluarga yang kaya raya. Ayahku seorang insinyur, ibuku seorang dosen di Adelaide sana. Sedangkan kakekku bahkan adalah seorang professor. Aku sendiri, aku hanya seorang waitress dan mahasiswa. Aku tidak ingin memanfaatkan kekayaan orang tuaku, yang aku inginkan ialah, membuat keluargaku bangga akan kesuksesan yang aku capai nanti.

Hari ini hari Minggu, libur untuk kuliah, dan waktu kerja ku nanti malam.

‘ting nong’

Yak!! Siapa yang datang di pagi-pagi seperti ini. Huh! Rasanya aku malas beranjak dari ranjang nyamanku ini. Tapi bunyi bel itu memaksaku untuk bangkit dari tidurku.

“Nee, tunggu sebentar !!” Teriakku dari dalam kamar seraya merapikan rambutku yang berantakan.

‘ceklek’

“SAENGIL CHUKKAE HAMNIDAAAAA !!!!”

Aku terkejut bukan main, tatkala 2 orang berteriak dan membawa kue ulang tahun lengkap dengan lilin yang menyala diatasnya.

Ya Tuhan, aku sampai lupa kalau hari ini hari ulang tahunku. Oh astaga Jikyo, sahabatmu saja ingat, kenapa kau sendiri tidak ingat eoh? Mungkin aku terlalu larut dengan pekerjaanku.

“Ayo !! kita rayakan ulang tahunmu ini, Jikyo-ya!” ucap Yeon Hyo, sahabatku. Ia pun memelukku.

“saengil chukka hamnida Jikyo-ya, semoga kau segera mendapatkan jodohmu..” Young Ah tiba-tiba menghampiriku dengan topi khas ulang tahun, juga dengan beberapa plastic berisi snack berukuran besar.

“Yak ! Kau!” aku terkekeh mendengar ucapan Young Ah tadi. Dia meremehkan ku soal jodoh eoh.

“ayo, tiup lilinnya, dan buat harapan..”

Aku un meniup lilin yang berdiri diatas kue, dan memejamkan mataku untuk berdoa dan meminta harapan yang terbaik untuk kedepannya.

“gomawo…” ucapku lalu mencium pipi Yeon Hyo dan Young Ah.

“yak! Jikyo-ya! Heii.. bantu aku eohh.. ahh. Ini berat sekali !!” terdengar teriakan dari luar.

Ryeowook tengah menyeret sebuah kardus besar dan tinggi ke dalam apartemenku. Apa itu.

Young Ah dan Yeon Hyo pun membantu Ryeowook yang susah payah membawa barang itu. Aku menghampiri mereka dan menyuruh mereka untuk menaruhnya di kamarku.

“ini, Minumlah..” aku memberikan Ryeowook minuman dan juga untuk kedua sahabatku.

“gomawo, Jikyo-ya..” ujar Yeon Hyo dan meneguk minumannya.

Aku menoleh sedikit ke arah kamarku. Pikiranku masih tertuju terhadap barang yang dibawa Ryeowook tadi.

“Ryeowook-ah”

“Nde ..”

“Apa yang kau bawa tadi, sepertinya itu kejutan sekali?” tanyaku penasaran.

“ah, mollayo Jikyo-ya, aku tidak tahu apa isi barangnya. Yang jelas, itu kiriman dari kakekmu, nyatanya kakekmu yang merupakan seorang professor itu memberikanmu hadiah untuk ulang tahunmu ini..” jelas Ryeowook tersenyum khasnya. Ya, benar. Kakekku adalah seorang Profesor dibidang Teknologi, Komunikasi dan Elektronik. Tapi, aku sangat berbeda jauh dengannya.

“benarkah?” aku masih kurang yakin dengan penjelasan Ryeowook. Kakek memberiku hadiah.

“ne.. dan ini dari keluargamu, juga dari kakekmu” lanjut Yeon Hyo menyerahkan 2 surat kepadaku. “Aigoo, kenapa mereka tidak memberiku hadiah secara langsung kepadaku” dahiku berkerut.

Saranghae, My GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang