Saranghae, My Gift - Feel

863 55 12
                                    

Kyuhyun tiba-tiba terjatuh dan terbaring di atas trotoar yang lembab itu. ia tak sadarkan diri.

“Omoonaa! Kyu ! apa yang sedang terjadi padamu?” perasaan cemas kini menyelimuti hati Jikyo. Tangannya menepuk-nepuk pelan pipi Kyuhyun. Tak ada respon.

“Kyu, bagaimana mungkin kau demam?” gumam Jikyo menatap nanar Kyuhyun yang tidak bergerak sedikitpun. Tubuhnya terasa panas.

-skip-

“hey Jikyo-ya, bagaimana kabarmu nak? Kakek sangat merindukanmu..” ucap pria tua di sebrang sana. Jikyo dengan sengaja menghubungi kakeknya melalui telepon.

“nde, aku baik-baik saja, kek.” Jawab Jikyo datar dan menatap robotnya yang tengah terbaring di ranjang biru lembut miliknya.

“bagaimana dengan hadiah yang kakek berikan? Apa kau suka?” tanya Kakek Ah Jun dengan nada penasarannya. Jikyo tertegun sejenak mendengar pertanyaan itu. sesekali ia mengigit bibir bawahnya sendiri.

“su-suka kek. Hadiahnya bagus, dan jarang orang mendapatkan hadiah seperti ini. Tetapi, bukankah ini terlalu berlebihan? Terkadang dia menganggapku sebagai gadis yang tak berani kemana-mana seorang diri. Aku sudah dewasa kek, aku bisa pergi kemanapun tanpa ditemani seseorang, apalagi jika ditemani dengan robot seperti ini. Aku bisa bingung sendiri jika ada orang yang bertanya siapa namja yang menemaniku saat sedang pergi.” Jikyo mempoutkan bibirnya. Kesal karena kakeknya merasa bahwa dirinya bukan gadis yang dewasa seperti sahabat-sahabatnya. Selang beberapa detik, terdengar gelak tawa dari sebrang sana.

Jikyo menyempitkan alisnya.

“kenapa kakek tertawa eoh?”

“oh anio chagiya. Kakek senang mendengarnya. Kau menyukai hadiah pemberian kakek. Kau jangan salah menduga, Jikyo-ya, kakek membuat robot itu hanya untuk menghadiahkan sesuatu yang berbeda. Kakek tidak menganggapmu sebagai bocah kecil. Hanya saja, hadiah itu untuk menemanimu dikala kau sedang membutuhkan seseorang. Lalu, apakah robot itu baik-baik saja sekarang?” mata Jikyo sedikit membulat, apakah ia harus menceritakan yang sebenarnya?

Apa yang sedang terjadi dengan robot namjanya? Jika ia mengatakan yang sebenarnya, Kakek Ah Jun akan mengira bahwa dia telah merusak robot itu. Mwo? Robot namjanya rusak?

“d—dia..” kata-kata selanjutnya belum Jikyo ucapkan tatkala mendengar rintihan pelan dari robot pendampingnya.

“Jikyo-ssi..”

Jikyo menatap lekat Kyuhyun. Robot ini seperti manusia yang sedang mengigau. Meracau tak menentu dalam alam bawah sadar.

“dia baik-baik saja kek. Eumm, mianhae, aku harus berangkat bekerja. Sekali lagi aku meminta maaf pada kakek jika aku telah mengganggu aktivitasmu.” Ucap Jikyo sambil terus melihat keadaan Kyuhyun.

KLIK ~ percakapan via telepon terhenti.

Tatapan Jikyo terfokus dengan robotnya yang telah berhenti meracau dan kembali tenang seperti sebelumnya.

JIKYO POV

Ya Tuhan, apa yang terjadi dengannya? Sungguh, aku sangat khawatir melihatnya seperti ini.

Aku ingin melihatnya kembali seperti semula, mendampingiku dengan tulus. Ahh, aku menyesal telah meninggalkannya sendirian disini, dan inilah hasilnya, dia kalang-kabut mencariku, dan pada akhirnya, robot ini seperti orang sakit. Untuk apa aku menyentuh wajahnya tadi pagi dan tidak memberikan perintah kepadanya? Aish.. bodohnya aku! Aku merutuk diriku sendiri.

“maafkan aku Kyu~” gumamku menggenggam tangan kakunya.

-skip-

“kau sudah sembuh?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Saranghae, My GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang