01

14 4 0
                                    

Aku hanya seorang gadis biasa saja dan tidak terlalu cantik,aku juga bukan dari kalangan orang berada.Tapi karna itulah,sekarang aku berada disini.

Korea Selatan,negara yang terkenal dengan keindahan alamnya,BB dan GB nya,kebudayaannya,style pakaiannya dan masih banyak lagi,tapi yang paling terkenal itu para Oppa-Oppa tampannya yang emang bener bener tampan sih.Hehehe

Oke,balik lagi ke kisahku.Aku hanya lulusan SMA dan aku mulai menjadi TKW karna dari yang aku tau,gaji seorang TKW itu lumayan apalagi dinegara maju seperti Korea ini.
Cukuplah buat ngebiayain sekolah adik sama buat biaya pengobatan bapak.

Aku liat lagi kertas ditanganku,kertas daftar belanja mingguan.Ya,hari ini giliranku untuk pergi ke pasar membeli semua kebutuhan pokok itu.
Sebenarnya membeli belanja mingguan itu salah satu hal aku benci.Pasalnya aku juga baru dua bulan kerja disini dan aku juga gak terlalu paham jalan jalan di kota besar seperti seoul ini.
Pernah satu kali,ehh enggak sh,beberapa kali aku tersesat gara gara disuruh keluar rumah entah itu disuruh buat beli barang ataupun mengantarkan berkas milik Tuan Besar.
       "Hahhh"kuhembuskan nafas pelan,bingung harus memulai darimana karna pasar ini terlalu besar.

"Ahh,sial!kenapa mesti ke pasar sih!."aku tolehkan kepalaku kekanan dan kekiri,mencoba meneliti lagi pasar ini.
 
 "Udah tau aku bukan orang sini asli,masih aja disuruh belanja.Mana ngomong juga masih susah,gimana nawar harganya nanti.akhh,sial!sial!sial!."

Aku terus menyumpah serapahi nasib yang menimpaku ini,gak mungkin dong aku merutuki Park Ahjumma yang udah aku anggap ibu sendiri disini.

"Chogiyo,ahjummanim."sapaku pada seorang pedagang cabai.Ku tampilkan senyum manis pada ahjumma itu.
 
"Ah ne.Apa ada yang bisa saya bantu?"tanya ahjumma itu.
"Oh ya,tolong bungkuskan cabai yang ini,ini dan ini."kataku sambil menunjuk beberapa cabai.

   "Mau berapa banyak?"
"Tolong bungkuskan masing masing 1 kilo."sahutku.
 "Baiklah."ahjumma itu mulai menakar dan membungkus cabai pesananku.

"Ini,silahkan".sang ahjumma mengulurkan tangannya,memberikan cabai yang tadi ditakarnya.
      "Eolmanayo?"tanyaku sambil mengambil cabai itu.
      "3.000 $"jawab ahjumma itu ramah.
Akupun merogoh tasku dan mengambil uang titipan Park Ahjumma tadi.Kusodorkan beberapa lembar uang pada ahjumma itu.

"Sepertinya kamu bukan orang korea ya?"

"Ne?ahh ne."jawabku sambil menganggukkan kepala.
"Benarkah?jadi kamu orang mana?"tanya ahjumma itu sambil menyodorkan uang kembalianku.

"Indonesian saramieyeoyo"jawabku
"Indonesian saram?"ahjumma itu tampak berpikir.
"Ne".

"Pantas saja,karna sepertinya aku baru melihatmu hari ini dan wajahmu juga bukan seperti orang korea.Lalu kamu tinggal dimana?"

"Di Gangnam.ahh,ahjumma saya sedang buru buru.Lain kali jika saya ke pasar ini lagi,saya akan mengunjungi ahjumma.kalau begitu,saya pergi dulu.
Gamsaiyeoyo ahjumma atas belanjaannya."akupun menundukkan kepalaku sekedar memberi hormat.
 
"Ah ya.Cheonmayo"ahjumma pun ikut menundukkan badannya.

Akupun tersenyum sekilas padanya sebelum benar benar pergi dan dibalas oleh anggukan kepala darinya.

Aku lalu muter muter mencari bahan bahan lain yang kubutuhkan.Setelah sekian lama mencari ditempat yang terpisah yang bikin kepala puyeng,akhirnya semua belanjaan yang aku cari sudah kudapatkan.
Akupun beranjak dari pasar itu menuju tempat kerja sekaligus tempat tinggalku.Tiba disebuah gang terpencil,sayup sayup aku mendengar suara rintihan.

Aku langsung merinding seketika,membayangkan jika itu hantu,perampok atau bahkan monster seperti yang ada dibuku ataupun diwattpad yang sering aku baca dulu.

Akupun mendekati asal suara dengan jantung yang berdegup kencang,dengan hati hati aku masuk kedalam gang tersebut.Walaupun ini masih 7.30 pagi tapi disini sangat sepi,gak ada seorangpun disini.
Kutolehkan kepalaku kekanan dan kekiri mencari sumber suara.Sampai ditempat pembuangan sampah disekitar sana,suara rintihan itu semakin jelas dan membuat hatiku was was,dengan posisi siaga tangan didepan dada,aku lalu semakin mendekat kearah tps tersebut.
  

        "Akhh...to-tolong ak-aku..."suara itu semakin jelas dan makin jelas saat aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri.
   Dia,dia itu adalah....




TBC

Hehehe,sori kalau gk bagus,ini projek pertamaku soalnya dan aku juga masih pemula

Vomment juseyo:)

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang