Prolog

36 11 1
                                    

Semua orang itu berhak di hargai

-Zerra Kariana

"Abell, tungguin gue!" Teriak temannya yang sedang berlari menuju kearahnya.

Abell yang berada di depan pagar rumahnya menoleh ke asal suara, dugaannya pun benar ternyata sahabatnya, Zerra.

Zerra berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya, saat sudah di dekat Abell, kemudian ia menatap Abell lekat-lekat.

"Bell lo abis nonton DraKor lagi ya?" Tanya Zerra walau sudah Tau jawaban pastinya.

Abell hanya menampilkan cengiran khasnya.

Yang menunjukan bahwa jawabannya iya.

"Kan.....,kebiasaan. kantong mata lo tuh, item, kek panda" celetuk Zerra yang dugaannya benar.

"Lebay banget dah, orang gini doang, kek gak pernah liat gue gini aja" sewot Abell yang Tak Mau kalah dengan Zerra.

Zerra hanya menghembuskan nafasnya, pasrah, dengan tingkah Abell yang keras kepala.

Diam diam, Abell berjalan cepat meninggalkan Zerra yang sedang memijit pelipisnya sambil menunduk.

"Eh, gue tinggalin nih ya" sahut Abell secara tiba-tiba, dan segera berlari menuju ke arah halte bus.

"Eh, Abell!" Teriak Zerra, kesal.

"Gajelas banget sih, awas aja lo di halte" teriaknya lagi yang sudah  berada di belakang Abell.

Abell hanya berlari Dan terkekeh, melihat wajah Zerra yang cepat memerah jika marah.

🌺🌺🌺

"Akhirnya......"

" sampe juga" ucap Zerra sesampai di depan sekolah mereka disertai hembusan nafasnya , lega.

Abell tidak menghiraukan dan hanya mengusap bokongnya yang sakit, akibat pukulan Zerra.

Saat di halte ternyata Zerra benar melakukan Hal yang  ia ucapkan.

Zerra hanya terkekeh melihat tingkah Abell yang yang terlalu lebay.

"Apa lu cengengesan, gak liat apa sahabatnya menderita" omel Abell yang masih mengusap bokongnya.

"Lagian lu ninggalin gue tadi" kata Zerra disertai kekehannya. Abell hanya mendengus Dan memanyunkan bibirnya, kurang lebih 5cm.

"Sahabat Laknat" bisik Abell yang tetap mempertahankan ekspresi wajah cemberut nya.

"Apa lo bilang??" Kata Zerra sambil mendekatkan kepalanya dengan kepala Abell.

"Mau di pukul lagi?" Ucap Zerra , lagi.

"Eh, enggak kok, maksudnya tadi Ada kucing terbang" ucap Abell yang merubah raut wajahnya.

"Owh..." ucapnya disertai anggukan kecil. Yang kemudian anggukannya diikuti Abell sambil tersenyum paksa.

Dan kemudian, Abell kembali memasang wajah murungnya.

Zerra yang diam-diam melihat ekspresi Abell itu terkekeh.

Abell Dan Zerra pun berjalan beriringan, Masuk ke dalam sekolah.

"Eh liat deh, tu anak gans banget parah" kata Zerra tiba-tiba. Dan membuat langkah mereka berhenti.

Dan kemudian menunjukan jari telunjuknya ke arah Laki-laki yang ia maksud.

Atau bisa dibilang untuk mengalihkan kemarahan Abell.

Abell hanya menoleh ke arah yang Zerra tunjuk, Dan yang ia lihat itu ternyata fakta, bahwa laki-laki itu benar-benar tampan.


Seketika bunga bunga Dan cahaya muncul di sekitarnya.

"Heh, Mingkem lalat masuk tuh" sahut Zerra, dia senang karena Abell Masuk dalam kecohannya.

Tiba-tiba Cahaya itu sirna karena sahutan Zerra yang tidak tepat pada waktunya.

"Ganggu ae lu, kutil kebo" kata Abell sambil melirik sinis ke arah Zerra, Dan segera pergi meninggalkannya.

'kok cowok yang ditunjuk Zerra, kayaknya familiar banget deh, tapi di Mana ya??' batin Abell sambil terus melangkah.

"Yee..., gitu doang marah" kata Zerra, menghentikan lamunan Abell.

Abell Hanya terus melangkah.

"Bentar, kan harusnya gue yang marah bukan lo" katanya lagi, sambil menyusul Abell yang sudah berada di depannya beberapa langkah.

Abell tidak menghiraukannya Dan segera menuju kelasnya.

🌺🌺🌺

"Yes selesai....."Ujar Zerra senang karena tugas matematika yang diberikan Bu Nunuk selesai.

"Eh, lo gak ngerjain?" Tanya Zerra sambil senam kecil untuk merenggangkan tubuhnya yang pegal.

"Males, gurunya juga lagi rapatkan" jawabnya cuek, sambil  menonton live streaming idolnya yang Ada di layar ponselnya, tanpa melihat ke arah Zerra.

"Ntar nilai lo gak Ada Bodoh"

"Kan bisa nyontek punya lo"

"Najis dah, males banget lo jadi cewek" oceh Zerra sambil menoyor jidat Abell, membuat Abell kehilangan keseimbangan ke belakang.

"Eh. Jungkok oppa" latah Abell.

Zerra hanya memutar kedua bola matanya, ia sangat malas mengomentari sifat virus koreanya Abell.

"Apaan sih lo"

"Lo dari tadi ih, mikirin Korea mulu, mereka itu gak kenal Kita, Dan itu juga gak nyata, Bell." Oceh Zerra yang sudah sering ia peringatkan.

"Lo udah bilang bepuluh-puluh Kali Ra" ucap Abell yang masih tertuju ke arah layar ponselnya, yang masih setia menonton live streaming Idolnya.

"Idih, dia mah, Kalo orang ngomong gak dihargain, semua orang itu  berhak di hargai Bell" ceramahnya lagi.

Abell mengagkat sebelah alisnya, "Tumben bijak" ucapnya.

"Tau ah"

"Abisnya lu ngomel terus kek emak-emak, entah yang tugas lah, entah yang Korea lah, mau lu apa seehh" ucapnya Tak tahan dengan ocehan Zerra yang bertubi tubi walau ia tau bahwa Zerra mengoceh kepadanya untuk kebaikan.

"Demi kebaikan lo"kata Zerra sambil memainkan ponselnya.

Tak lama Zerra kembali membuka suara, "oh ya lo tau gak, Alice katanya bakalan pulang dari Dubai minggu depan!" katanya meninggikan nada kegirangannya ,sambil menunjukkan chatnya Zerra dengan Alice kepada Abell.

~~~

Tbc
Hi guys, maafkan akuh yang Tak mengerti cara menulis cerita dengan benar 🙏 but guys, i'll make a story yang benar 👍.

Btw Jan lupa vote and comment ya, luv u all

-fa-

The Sweet ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang