6

192 13 0
                                    

"Kakak?"ucap gadia kecil yang berjalan seperti bayi dan diikuti oleh satu anak pria. Dia berjalan layaknya orang yang ingin ambruk,Justin menoleh kebelakang,dan dia hanya menundukan kepalanya

"Kakak~"lirih sang adik saat angin menerpa lukanya yang semakin parah karena terkena serpihan plastik yang cukup tajam

"Kak~"gadis kecil itu kembali berbicara mebuat Justin langsung berdiri,dia berlari menuju adik kecilnya

"Hyeri,maafin kakak sayang"ucap Justin memeluk sang adik,namun tak ada jawaban ataupun balasan dari Hyeri,tak ada pergerakan juga...

"Dek?"Justin agak mengguncang sedikit badan adik kecilnya,sama sekali tak ada respon,Justin melonggarkan pelukannya,dan Hyeri tergeletak lemas ditanah,mereka;baejin,daniel,justin. Panik,karna akhir akhir ini Hyeri sibuk disekolahnya

"Dek?bangun!maafin kakak sayang"menepuk lembut pipinya,Justin segera mengangkatnya dan dimasukan kemobil appanya,untung kuncinya masih tergantung,Daniel berlari menuju mobil diikuti Baejin yang sedari tadi sadar bahwa kondisi Hyeri sedang tidak baik,dia merasakan suhu yang panas saat menyentuh badan Hyeri...

Dimobil hanya ada suara isakan dari pria kecil,Daniel berusaha sekencang mungkin,tapi jika dia menjalankan mobil diatas rata-rata dia akan ditilang,sementara Baejin sedang menelpon semua orang yang ada ditempat tadi

*****

Justin terus berjalan seperti setrika yang sedang dipakai,dia khawatir adiknya kenapa kenapa. Dan situ lah woojin datang untuk menenangkan Justin,ia tau adiknya sangat suka dengan woojin smpai apa apa dia mengaku orang terdekatnya woojin

"Maafin gua ya tin"ucap Woojin yang menepuk punggung Justin,namun Justin bersikap risih saat woojin menepuknya

"Justin"ucap eommanya yang baru saja datang,padahal ada jadwal oprasi hari ini,dia membatalkannya dan menyuruh dokter lain untuk melakukan oprasi,dia memeluk Justin dan mengelus luka diujung bibirnya.

Dokter pun keluar dari ruangan tempat Hyeri diperiksa

"Dok,gimana adik saya?"tanya Justin penuh harapan

"Hyeri hanya kecapean dia tidak apa apa,tadi dia pingsan,dan luka dikakinya cukup parah walau hanya terkena serpihan plastik,mungkin Hyeri harus dirawat 2-3hari"ucap Dokter itu,Justin langsung menerobos masuk dan melihat adiknya sedang tersenyum dengan mata yang menatap kakaknya itu.

'Jangan senyum!kakak tau perasaan Hyeri gimana,Hyeri boleh benci kakak. Hyeri!jangan senyum!senyuman palsu yang sering Hyeri pasang diwajah Hyeri'batin Justin berjalan menuju ranjang Hyeri dia melihat selang yang terpasang ditangan Hyeri,sesekali Hyeri mengiris kesakitan dan sesekali Hyeri menggaruk tangan yang ditaruh jarum infus,Justin meraih tangan Hyeri yang sedari tadi sibuk memainkan selang infus

"Tolong lepasin kak!tangan Hyeri gatel"ucap Hyeri dengan polos

"Gak boleh sayang"Justin mencium tepat dimana letak jarum itu disimpan

"Sampe kapan?nanti Hyeri makan gimana?"sekali lagi ia bertanya

"2-3hari,ada kakak"ucap Justin tersenyum namun senyum itu hilang karna kata 'ashh' keluar dari mulut Justin

"Hyeri kan udah gede yak,jadi Hyeri mau kayak yang lain,Hyeri gak mau kayak anak kecil"Ucap Hyeri serius,Justin hanya terdiam melihat appa dan eommanya yang baru saja datang dan menganggukan kepala. Ruangan penuh dengan orang member w1ditambah Yuna dan Justin,membuat Hyeri mengeluh

"Uhhh panas"Hyeri melap keringatnya dengan tangan kanannya,dan dia melihat cairan warna merah diselang infus-annya

"Kok merah?"tanya Hyeri

Broken Home -,Justin Huang,- TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang