1. Mula

15 2 0
                                    

Sesosok bayangan berkelebat cepat menembus hujan di gerbang sekolah menengah atas di kota Humminghills. Sosok basah dan dingin itu lalu berhenti di depan sebuah pintu kelas.

Melihat sosok itu Prof. Gill berdiri

"Tuan Morees anda terlambat 10 menit,"
ucapnya sinis sambil menurunkan kacamata tipisnya.

"Ini hari hujan yang menyebalkan untuk hari pertama sekolah."

"Tuan Andrew Jonnathan Morees berhenti bicara dan duduklah di bangku belakang masih tersisa !"
Bentak Prof. Gill pada Andrew tanpa peduli bahwa pakaiannya basah.

Andrew memutar bola matanya dan mendapati sebuah bangku kosong di sudut ruangan. Rupanya teman sebangkunya adalah seorang gadis dengan rambut kastanye gelap dan mata merah semerah darah.
Andrew belum pernah melihat mata yang begitu merah. Andrew berjalan pelan ke arah bangku yang di tunjuk oleh Prof. Gill.

Andrew duduk, memandang gadis itu.
"Hai, aku Andrew Jonnathan. Panggil saja aku A.J, siapa namamu ?"
Andrew memperhatikan jari-jemari gadis itu yg halus membalik halaman buku. Lama kemudian gadis itu baru menjawab,
"Clara,"
Andrew atau yang mungkin harus kita panggil A.J. mulai sekarang tersenyum tipis. Suara gadis itu sangat merdu namun dingin.
Lama A.J. tidak bicara, ia merasa canggung. Ia memutar bola matanya. Suara gemericik hujan seolah-olah mengejeknya.
"Pssst, clara"
"Apakah kau menikmati hujannya ?"
"Tidak"
"Kenapa ? Bukankah hujan itu menyejukkan ?"
"Tidak"
"Apa yang kau sukai ?"
"Keheningan"

*****************

"A.J. aku dengar kau duduk dengan Clara Emerson"
A.J mengganguk menatap pria berkacamata itu.
"Dari mana kau tahu ?"

"Yah, kabar bertiup begitu cepat. Jadi bagaimana ia ?"
"Aku tidak tahu, Alex. Ia sangat pendiam, kata-katanya terasa menusuk."
A.J. mengambil nampan makanannya.
"Ya begitulah keluaga Emerson"
Alex mendahului A.J. menuju meja makan.
A.J. mengejar kawan lamanya itu. "Ada apa dengan keluarga Emerson ? Tak ramahkah mereka ?"

"Mereka keluarga yang cukup ramah, tapi mereka semua aneh. Semua orang di Humminghills tahu hal itu."
"Aneh ?"

Menurut Alex dan mungkin hampir seluruh kota Humminghills, keluarga Emerson sangat aneh. Ada yang mengaku pernah melihat sebuah anak panah melesat keluar dari jendela kamar Clara yang tertutup rapat.

Dedaunan dan bunga melayang dan membentuk sebuah gambar ketika Paman Ethan, paman Clara sedang memotret gambar. Dan para pem-bully adik Clara, Jacob memimpikan Jacob mencekik mereka selama 7 hari berturut-turut. Beberapa orang yang pernah bertamu kerumah keluarga Emerson mengaku pernah melihat sapu menyapu dengan sendirinya, buku-buku tebal tua yang berisi bahasa dan gambar-gambar makluk aneh.

****************

A.J memutar kunci loker dan menggambil beberapa buku pelajaran dengan tergesa-gesa. A.J. langsung berlari, karena setelah ini adalah jam pelajaran Prof. Gill. Ia tak mau mendapat omelan tajam dan tatapan sinis lagi darinya.

Karena ia berlari begitu cepat tanpa sengaja ia menabrak seorang pria yang mungkin adalah kakak kelasnya.

"Lihatlah kemana kau melangkah !" Hardiknya

"Maaf, aku terburu-buru. Telingaku tak siap untuk mendengarkan omelan tajam Prof. Gill hari ini"

Pria itu menarik kerah baju A.J. sehingga ia terangkat dan buku-buku di tangannya jatuh berhamburan.
"Turunkan dia !" Clara tiba-tiba datang dan menatap tajam ke arah pria itu.

Tanpa banyak bicara pria itu langsung pergi begitu saja.
A.J. terpukau. Begitu seramkah Clara ? Hingga pria itu langsung pergi.

A.J. buru-buru menghampiri Clara yang sibuk memunguti buku-bukunya. A.J. membungkuk, mengambil sisa buku di lantai dan tangan Clara.
"Maaf, membuatmu repot," katanya sambil berdiri.

Begitu berdiri, A.J. tertawa terbahak-bahak sambil memegangi kepalanya. Clara begitu terkejut hingga ia tak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya.

"Sepertinya pria itu jauh lebih takut padamu di bandingkan denganku,"

Clara hanya diam mematung di tempat.

Setelah tawanya habis, A.J. langsung menoleh ke arah jam tangannya.
"Ya Tuhan ! Telingaku tak siap untuk ocehannya hari ini !"
Tanpa sadar ia menarik tangan Clara. Dan menyeretnya ke kelas.

*****************

"Psst, Clara"

"Maaf aku lupa mengucapkan terima kasih."
"Untuk ?" Pandangan Clara tetap tak bergerak dari bukunya.
"Untuk yang tadi"
Clara menoleh, " sama-sama, kurasa,"

A.J. memutar bola matanya. Tercetuslah sebuah ide 'jahil'.
"Psst, Clara"
"Hm...?"
"Clara, kau gadis yang cantik,"
Clara menoleh,
"Benarkah ?"
"Tentu saja. Tapi kata anak-anak yang lain kau tak pernah tersenyum,jadi kau pasti lebih cantik bila tersenyum."
"Tersenyum ?"
"Iya. Tersenyum. Kau bisa 'kan ?"
"Tapi A.J. aku tidak bisa tersenyum."
"Omong kosong ! Semua orang bisa tersenyum. Bahkan Prof. Gill bisa tersenyum, walaupun senyumnya sangat sinis."

Clara menghela nafas. Ia merasa begitu konyol. Namun satu-satunya cara membuat A.J. diam adalah menurutinya.

Clara mulai berusaha untuk tersenyum.

Clara menyengir,
A.J. tersenyum geli, "bukan seperti itu"

Clara meringis,
A.J. merasa gemas, "bukan seperti itu"

Clara menyeringai,
A.J. terkikik, "bukan, bukan seperti itu"

A.J. menarik lembut kedua ujung bibir Clara dengan kedua jarinya. Hingga terbentuklah sebuah senyum yang indah.
"Ini baru namanya senyum..."

Entah mengapa, Clara merasa bahwa ia benar-benar tersenyum sekarang. Clara bahkan tidak ingat kapan ia tersenyum semanis ini.

"Jadi..... bolehkah kita berteman ?"

Sorceress'sagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang