Bab II

36 3 2
                                    

Hati kami bagaikan tertusuk duri tumpul,,,,,,bayangkan kami harus tinggal bertiga dalam keadaan melarat.Sudah lima tahun setelah kepergian opaku. Lalu hatiku berkata."Aku seorang wanita lemah yang tak berdaya,adakah orang yang mau memberiku pekerjaan?"sahut hatiku.Lalu tampak datang dari lorong rumahku kaki yang berjalan mendekatiku,ternyata dia Dimas adik laki-laki ku.Adikku berkata"Kak,sudah 6 tahun ibu pergi,oma pun hampir 5 tahun tak kunjung pulang setelah kematian Opa kita hanya mengandalkan pemberian tetangga,aku mau minta izin buat jualan koran?",lalu aku menjawab"kamu masih kecil dek,kakak akan berjuang".Aku yang sudah tak bersekolah lagi ini pun mulai melangkahkan kaki ku memasuki semua toko-toko kecil."Assalamualaikum buk,saya mau melamar pekerjaan,adakah lowongan disini?" ibu itupun berucap"maaf nak toko ibuk kecil dan tidak terlalu ramai ibu takut belum bisa menggaji mu".Aku berkata "oh... tidak apa-apa bu terima kasih".Sudah banyak toko yang ku masuki jawaban bervariasi bahkan banyak yang mencaci ku karena ku tak lulus SD,menyedihkan kisah hidupku hidup tanpa punya anggota keluarga selain adikku aku berharap agar oma cepat pulang.Agar semua penderitaan tak berujung ini usai.Dalam setiap doa aku berkata"Ya tuhan ku,aku bagaikan hidup sebatang kara,dalam menanggung beban ini haruskan ini kau timpakan padaku?"sambil menangis.Lalu qalbu ku menjawab pasti ada hikmah dibalik ini semua.Suatu pagi aku pun bingung harus mencari makanan kemana lagi,semasa berjalan dibawah sebuah pohon rindang aku berpikir lalu berkata"akar yang didalam tanah saja dapat menghidupkan batang hingga daun bahkan menghasil kan buah,bahkan akar tak terlihat bahkan sering terinjak-injak,mengapa aku tidak!" keras ku dalam hati.Aku bekerja menjadi kuli cewek semampu ku hingga dapat membeli kan keluarga kecilku makanan,nikmat memang menikmati makanan sederhana dengan hasil keringat sendiri.Aku yang punya bakat menulis ini pun berpikir untuk mengembangkannya,tanpa sengaja tampak seperti tulisan ditiang listrik dekat istanaku walau tepatnya seperti gubuk tak terurus olehku.Lalu pikirku "dasar cewek bego lihat dirimu kumel udah kaya gembel tak beda jauh dengan rumahmu beti(beda tipis),,,,,ahhh sudahlah mengapa aku pedulikan itu pikirkan bagaimana adikmu hidup layak!!!" seruku,ku langkahkan kaki ku menuju tiang tinggi itu disana tertulis "LOMBA MEMBUAT PUISI  BERHADIAH STUDY TOUR KE JERMAN" ,yaaaa....... walau aku tak lulus SD aku masih belajar walau tak banyak salah satunya menulis dan membuat puisi itu pun aku belajar dirumah sewaktu lapang saja,setidaknya ini adalah peluangku.Mulailah ku menyiapkan diriku serta mencari inspirasi lalu terbesit dalam otak ku "bagaimana kalau ku lukiskan saja kisah dan penderitaan ku dalam puisi itu semoga saja itu bermanfaat dan kalau menang nanti akan ku buat dalam sebuah Novel perjuangan ku"ujarku....
                             "Hayati,Taati apa yang tuhan beri,nikmati apa yang tuhan beri,walau hati terasa belum berguna tuhan kan memberi cinta dilain kali,karena kasih yang seseungguhnya datang dari keluarga,senyum tak selama nya datang dari para sahabat,tapi maknailah semua itu dengan cara mu menyimpan dalam dalam orang yang kamu sayangi dilubuk hati selama mungkin"
                                        ~ikhsan.mha

Boneless LeavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang