Bab IV : Keluar Dari Fitrah

16 2 0
                                    

"Tuhan tak pernah salah,menciptakan orang tua seiring dengan memberi kita rasa cinta tak lupa mendidik kita perandaiannya bagai bunga cantik,menarik, tapi sayang lebah tak hinggap kenapa Madunya tidak berkualitas"

Setelah tak bekerja aku pun bingung,dalam hening malamku. Aku merintih,menangis,kenapa waktu berlalu sebegitu cepat tanpa memberiku setitik cahaya suci yang memberiku sedikit kebahagiaan memberiku sedikit rasa cinta agar keluarga ku kembali seperti dulu,miskin memang tapi bahagia.

Ponsel ku berdering kulihat ada telepon dari teman ku Nita ,lalu ku angkat dan ku jawablah telepon itu.

"Iyah nit"

"De,gue denger lu dipecat??"

"Iyah aku dipecat"

"Sekarang ku kerja apa?"

"Ga tau nih,"

"Lu mau ga kerja ama gue??"

"Sekarang mah aku pasrah Nit,mau kerja apaan juga"

"Lu nyopet diangkot,jadi patner gue"

"Nyopet???????????????????"

"Iya,kata lu tadi lu pasrah mau kerja apaan juga"

"Hmmmmmmmmm,,,"

"Jangan kebanyakan mikir deh lu,"

Aku pun terhentak,lalu aku berfikir kenapa ga aku jalanin ajah buat selingan selama aku ga dapetin kerja halal.

"okok,aku mau"

"Sekarang juga gue tunggu lu deket pertigaan gang rumah lu"

"okok"

Setelah kami bertemu lalu kami mengatur strategi agar penumpang angkot ga curiga.

Setelah angkot datang kami menaikinya,Nita memberi ku kode untuk memperhatikan kesekitqran angkot tersebut,Nita pun beraksi tanpa ku sadari Nita berhasil mengelabkui penumpang hingga  membawadompet itu turun dari angkot.Ketika Nita membuka angkot tersebut kami mendapatkan uang 2jt dan berbagai perhiasan kami pun membaginya rata lalu memasuki sebuah restoran dan kami makan dengan uang haram dan aku tak menyadari sewaktu itu.


"Wanita yang sesungguhnya yaitu mencintai bukan memberi luka ke sesama wanita ,termasuk teman juga tak akan membawa kamu ke lubang setan yang buruk itu" -ikhsan.mha

Boneless LeavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang