Aku ingin sekali lagi memutar waktu, menikmati dinginnya hujan berjalan bersama mu pertama kali. Menikmati setiap senyummu di sepanjang jalan. Bersikap jaim satu sama lain. Waktu itu kau terus mengerjaiku, dengan kalimat manis dan lembut tutur mu kau buat ku jatuh. Iya! Jatuh untuk berharap kau pun sama rasa ku dengan rasa mu. Perjanalan begitu jauh yang ku lalui waktu itu adalah hal pertama kita membuat kenangan. Di mana aku asing bagi mu, dan kamu adalah seorang yang baru di hidup ku.
Aku menikmati setiap batuan yang ku injak, sembari berjaga untuk mu jika butuh pegangan. Diri mu menghadirkan segala kehangatan yang terasa terlalu lama tak ku rasa. Tatapan mu, senyum mu, segala keteduhan hati yang kau berikan padaku. Segala kesederhanaan yang membuat ku semakin tertarik padamu.
Aku lupa tentang luka waktu itu. Lupa tentang derita yang kau ganti rasa suka seketika. Kau mengetuk hati yang tertatih, yang kecewa akan harapan yang tak pasti. Seperti kata orang kebanyakan "Cinta datang pada pandang pertama".
Ini tentang rindu, tak usah ku tuliskan namamu di sini. Toh mereka yang membaca takkan mengenali mu. Walaupun kau juga tak mungkin membaca apa yang ku tuliskan di sini. Tentang hadirmu yang merubah skenario hidupku. Merubah arah tujuan ku. Memberi ku semangat baru.
Ahh! Ini hanya rindu, rindu yang terhenti di alam mimpi. Berlanjut di dunia nyata menyisakan ego untuk menyapa. "Hai apa kabar? Sehatkah dirimu di sana? Tak rindu kah kau dengan diriku? Atau lupakah semua yang dulu kita lalui? Tentang tawa, tentang tangis, tentang bahagia bersama?"
#catatan_lalu
KAMU SEDANG MEMBACA
#catatan_lalu
Короткий рассказBagaimana bila aku memutuskan pergi? Pergi untuk mencintai cinta yang lebih menghargai. Masih kah kau akan menyuruhkan enyah? Atau puaskah sekarang dengan tanpaku saat ini? Akhirnya, kita hanyalah sebuah kata yang tlah usai.