P R O L O G

41 8 0
                                    

Gadis manis berkulit coklat itu tidak bisa lepas menatap handphonenya, sedari tadi ia terus memandangi handphonenya, menunggu sebuah pesan masuk dari universitas yang didamba-dambakannya itu.

Juju, sahabat kecilnya yang sedari tadi sibuk berkelahi dengan soal-soal Matematikanya, yang akhirnya kelelahan dengan soal-soal memusingkan itu, kemudian beranjak mendekati Lala.

"Hey, apa kau akan terus seperti itu sampai pagi?" ucap Juju yang seketika menyadarkan Lala dari tatapan kosongnya itu, dan membuat Lala agak sedikit terkejut.

"Ahh, aku akan terus menunggu pesan itu itu. Aku takut jika aku tidur. Bagaimana jika pesannya masuk, dan aku tidak membalasnya karena aku ketiduran." Ucap Lala yang langsung menjelaskan jawaban dari pertanyaan Juju tadi.

"Lebih baik kau tidur. Toh, pihak universitas itu tidak akan membatalkan penerimaannya jika kau diterima kan?"

"Hm, kau benar. Aku akan tidur sebentar lagi, kau memang sahabatku yang terbaik!" mata Lala berbinar-binar mendengar apa yang baru saja diusulkan Juju. Bagaimana ia sampai tidak terpikir seperti itu? Dia pun tidak tahu.

Juju merebahkan dirinya terlebih dahulu, membenarkan posisinya hingga benar-benar merasa nyaman. Karena ia merasa badan dan kepalanya begitu lelah, dengan cepat matanya juga menutup kelopaknya, membuatnya terhanyut dalam tidur lelap.
Lala melihat Juju yang tengah tertidur pulas, begitu pulas. Wajahnya yang begitu polos dan cantik membuat lekukan sabit di bibir Lala. Lala juga mencoba untuk tenang, mengurangi pemikiran buruknya itu. Ia rebahkan badannya keatas kasur empuk miliknya. Ia hanya menatap lurus dengan tatapan kosong, membuatnya merasa lebih nyaman dan tenang.

Baru tertidur beberapa menit, belum terlalu lelap, Lala samar-samar mendengar bunyi notifikasi pesan masuk. Dengan cepat, ia terbangun dari tempatnya semula, dan segera menyalakan handphonenya. Tak berselang lama, handphone Juju pun juga berbunyi.

"Ju, bangun Ju, bangun!!!" Lala menggerak gerakkan badan Juju. Ia berusaha mengembalikan kesadaran Juju, dan akhirnya, membuat Juju terkejut dan mencoba membuka matanya.

"Ada apa?" Juju bertanya sembari berusaha mengambil kembali kesadarannya yang telah larut terbawa.

"Lihat hp mu, tadi aku mendengar ada bunyi notifikasi pesan! Coba buka! Aku harap ini adalah kabar baik!" Lala menjawab pertanyaan Juju dengan penuh semangat dan mata yang berbinar-binar, bagai anak kecil yang melihat berbagai macam wahana permainan.

Lantas Juju terkejut dan segera bangun dari posisi tidurnya, langsung ia buka handphonenya dan melihat notifikasi apa yang masuk. Lala juga sebegitu antusiasnya. Tanpa berfikir dan bicara, mereka berdua menemukan pesan masuk yang bertuliskan:
'Selamat! Anda diterima di Seoul International University. Kami tunggu kehadiran anda pada tanggal 15 Agustus 2023.'
Saat melihat isi pesan itu, mereka langsung bersorak ria dan berpelukan, menghambur kebahagiaan mereka yang sudah mencapai maksimal, merasakan kepuasan mendalam atas usaha mereka selama ini.

"Akhhhhh Jujuuuuuu kita diterima! Diterima ju!" Lala tidak kuasa menahan suara dan wajah bahagia yang begitu bahagia.

"Iya La, iyaaaaa! Aku juga ngga nyangka, tapi alhamdulillah ya."

"Iya! Alhamdulillah. Akhhhhhhh"

Mereka berdua berteriak, hingga mereka lupa bahwa itu sudah jam tengah malam. Kakak Lala: Fikri, menegur mereka, dan seketika mereka berdua terdiam. Tetapi tetap saja raut wajah bahagia mereka tidak bisa disembunyikan. Mereka berdua melihat kearah jam dinding, ternyata sudah jam 01:15 malam, pantas Fikri menegur mereka. Juju mengisyaratkan kepada Lala agar mereka harus tidur, Lala mengerti apa yang Juju maksud, dan mereka berdua kembali ke posisi awal mereka, lalu tertidur lelap dengan begitu mudahnya.










Maaf ya kalo jelek, soalnya ini cerita pertama saia ToT. Saia harap kalian menikmati!

Tolong kritikan dan sarannya juga ya! Makasih juga udah ngebaca~💕

Dream AchievedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang