Chapter 1

190 23 5
                                    

Terdengar kicauan burung burung di luar sana, di ruangan itu, tepatnya di kamar itu terlihat seorang gadis yang masih berkelana dalam dunia mimpi. Cahaya matahari yang mengintip di balik tirai itu seolah tak mengganggu tidurnya, hingga suara keras jam weker miliknya berbunyi barulah ia tersadar dari mimpi indahnya.

"Eunghh, jam berapa sekarang?"

Meraba jam weker yang berada di nakas tempat tidurnya, melihat jam sudah menunjukkan pukul enam pagi, ia berusaha mendudukkan dirinya dengan mata yang masih sulit terbuka pastinya. Masih terlalu nyaman dengan tidurnya, tapi itu tak meruntuhkan keinginannya untuk bangun pagi. Sungguh tempat tidur adalah hal yang paling menggoda untuk saat ini, apalagi udara terasa sangat dingin yang membuat setiap orang tak rela meninggalkan tempat tidur dan selimut hangat kesayangannya. Tapi ia  tak boleh bermalas-malasan, hari ini ia harus ke perpustakaan kota, ia harus mencari bahan untuk menyelesaikan skripsi miliknya. Sungguh, pak tua yang mengaku dirinya dosen itu tak memberi belas kasih. Tapi tak apa, tekanan itu semakin membuat nona muda satu ini semakin bersemangat mengerjakannya.
Setelah selesai mandi ia turun dari tangga menuju ruang makan, di perjalanan ia di sapa oleh para maid. Tentu ia balas dengan tersenyum ramah, itu sudah hal biasa ia lakukan di rumah, tepatnya mansion mewah milik orang tuanya. Karena terlalu sibuk bekerja, orang tuanya jarang terlihat di rumah jadilah yang ia sapa hanyalah para maid itu.

"Selamat pagi nona jihoon, makanan sudah saya siapkan". Yah, dia adalah park jihoon, anak dari seorang pengusaha sukses di asia.
Wanita paruh baya itu menunduk sembari memberikan senyum hangat kepada si anak majikannya.

"Pagi bibi kim, semua makanan buatanmu terlihat lezat. Aku tak sabar untuk mencicipinya". Hal itu hanya di balas senyuman. Mata si nona muda berbinar menatap makanan yang di hidangkan hari di  meja. Tak menunggu lama ia sudah mulai menyantap satu per satu makanan itu.
Tak membutuhkan waktu lama untuk menghabiskan makanan yang itu, wajar saja pipinya sedikit--err-berlemak?!
Setelah menghabiskan makanannya, iapun beranjak dari kursi, berpamitan kepada bibi kim untuk pergi ke perpustakaan kota.

***

Sesampainya di dalam sana, bisa ia hirup bau usang yang sangat jelas. Buku-buku yang berada di  sana bisa di katakan sangat banyak, bahkan memenuhi sampai rak teratas sekalipun.
Tapi tujuannya hanya satu, mencari referensi untuk menyelesaikan skripsinya, maka ia berjalan menuju rak buku yang nampak seperti buku-buku tua. Jika kalian ingin tahu, jihoon sekarang telah memasuki tahun terakhir di jurusan sastra sejarah. Ia terus berjalan, mencari sekiranya buku yang pas untuk menjadi bahannya. Dan saat itulah matanya terpaku pada satu buku, bersampul ungu tua yang bertuliskan "destiny & our love". Aneh, ini lebih mirip novel daripada catatan-catatan sejarah, mengapa bisa berada di sini? Atau mungkin saja penjaga perpustakaan salah meletakkan buku. Maka di letakkanlah kembali buku itu ke tempatnya, dan mencari buku lain yang ia perlukan.
Di rasa cukup, ia pun menuju kasir untuk meminjam buku itu beberapa hari ke depan dan berjalan keluar untuk melanjutkan kegiatan lainnya, karna hari ini juga temannya mengajak untuk bertemu, entah apa alasannya.
Tapi di perjalanan ia merasa aneh, mengapa tasnya menjadi terasa sedikit berat dari sebelumnya, maka ia pun membuka tasnya dan betapa terkejutnya ia saat melihat buku yang tadi ia baca sekarang di tasnya.
"Mengapa bisa ada di sini? Apa aku tak sengaja memasukkannya ke tas? Huh, sebaiknya aku mengembalikannya besok".
Ia pun melanjutkan perjalanannya yang tadi sempat tertunda.

"JIHOON..!!"

___________________TBC
Segitu aja dulu, kapan-kapan aku lanjut lagi chapter 2.

Sekarang lagi banyak kegiatan nih

💕bby

Le Destin (Deepwink ; GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang