"diletakan disebelah mana?" Suara lembut dari gadis berambut hitam sebahu dengan wajah bulenya, ia bertanya pada resepsionis di kantor yang ia kunjungi. Tepatnya, sekarang ia ada disebuah perusahaan dengan gedung tinggi di Jakarta, mungki bisa di katakan gedung ini tertinggi diJakarta.
Sipembeli tidak bisa mengambil ke toko, sehingga ia harus mengantarnta ke kantornya. Sebelumnya, ia ingin mengantar kerumah. Tapi, tiba-tiba si pemesan mengubahnya.
"Atas nama siapa?" Tanya wanita yang menepati bagian resepsionis tersebut.
"Mr. Leo"
"Langsung antar kan saja ke ruangannya, di lantai 20. Tanyakan pada sekertarisnya disana."
"Baiklah, saya kesana dulu"
"Jika bingung tanya pada pekerja lainnya saja"
Ana tersenyum, lalu mulai melangkahkan kakinya. Menunggu lift yang sedang turun. Dan tak lama lift pun terbuka, ia masuk bersama beberapa orang lainnya.
Namun, tiba-tiba lift berhenti dan terbuka. Tidak lama terdengar suara speaker pemberitahuan.
"Maaf sebelumnya, bagi seluruh pengguna lift diminta untuk turun. Karena lift mengalami sedikit kendala. Dimohon menggunakan tangga darurat."
Terdengar riuh suara dari orang-orang yang terpaksa turun dan harus naik tangga dengan malasnya.
"Kalau tau gini tadi nggak jadi keatas." Omel salah satu nya.
Ana keluar mengikuti yang lainnya. Ia sempat bingung ada dilantai berapa, tapi kebingungannya terobati ketika ia melihat nomor yang tertulis di atas pintu lift 5.
Tuhan... Ia harus berjalan menaiki tangga sampai ke lantai 20. Bagaimana kabar kakinya nanti.
"Kak... Ehh mba, maaf mau tanya" Ana memanggil salah satu wanita yang tadi keluar dari lift bersamanya.
"Iya ada apa?" Jawabnya.
"Tangga darurat menuju lantai 20 dimana ya?" Tanya Ana.
"Mau apa ke tempat bos?"
Ana menunjukan buket bunga yang ada ditangannya "mengantarkan ini kelantai tersebut"
"Kamu masuk pintu sebelah kanan itu" wanita itu menunjuk sebuah pintu berwarna biru dengan gambar tangga dan orang gundul berlari tertempel disana. "Kamu naik aja terus. Tapi hati-hati ya." Sambungnya.
"Hati-hati apa? " Ana menaikkan sebelah alisnya.
"Apapun, aku hanya mengingatkan saja. Sudah ya aku harus kembali ke tempatku" wanita itu melanjutkan langkahnya dan menjauhi Ana.
Ana yang sedikit kebingungan dengan masud dari ucapan wanita tadi, mulai melangkahkan kakinya. Menaiki tangga tinggi itu satu persatu.
Dilantai 15, ana berhenti sejenak. Ia duduk sambil melihat pandangan yang terlihat dari kaca sampingnya. Setelah cukup, ia kembali melanjutkan langkahnya.
Benar-benar melelahkan, kakinya bisa copot jika seperti ini.
Dan ia sampai di depan pintu dengan tulisan 20. Akhrinya.....
Ana mendorong pintu biru tersebut, ia bisa melihat ruangan luas serba abu-abu yang sepi, sunyi, bagai tak berpenghuni.Bulu kuduk Ana meremang, menyadari tempat ini memang sangat sepi. Ana menuju satu meja yang berada tidak jauh didepannya.
Dimeja tersebut tertuliskan assisten Mr. Leonardo. Tapi disebelahnya ada sebuah note:
Sheina libur, jika ada keperluan dengan Mr. Leo langsung saja keruangannya.
Ana menoleh pada sebuah pintu yang ada disebelah meja. Dan di sana tertulis Mr. Leonardo.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Bastard (End)
RomanceFirst dark romance by beningest. (CERITA FULL ADA DI DREAME) Takdir dari seorang Claudia Anatasya, seorang gadis polos penjual bunga, yang terpaksa terlibat dalam sebuah kehidupan gelap karena ketidak sengajaanya. Brian Matthew Loenardo, pria tampan...