Ketika usaha mulai dilancarkan untuk mencapai satu tujuan maka dibutuhkan kesabaran pula untuk menjalaninya
Sret!! Mamah Ira membuka tirai jendela kamar Galang. Sinar matahari pagi langsung menerobos masuk ke dalam kamar. Galang yang tertidur terlentang, merasakan silau oleh sinar matahari.
"Lang..." Mamah Ira menepuk punggung Galang lembut. "Kamu udah subuh kan nak?"
Galang menggosok matanya malas, "Udah mah." Perlahan matanya membuka. "Ngapain sih mah buka tirainya?" Galang menarik selimut dan menutup seluruh tubuhnya.
"Udah siang nih hampir jam tujuh, sarapan dulu yu."
"Ntar mah bentar lagi aja, Galang turun." Galang semakin mengeratkan posisi selimut di tubuhnya.
"Ya udah." Mamah Ira beranjak pergi dari kamar tidur Galang. Ia mengerti kalau anaknya butuh istirahat, setelah hampir tengah malam Galang baru saja pulang kerja. Mamah Ira bangga meskipun pulang larut malam dan rasa kantuk yang pasti masih terasa, Galang bangun dari tidurnya untuk menjalankan shalat subuh.
"Pagi tante... lagi bikin sarapan ya?"
Mamah Ira menengokkan kepala ke arah suara, "Hai... Soraya sayang." Mamah Ira berjalan menghampiri Soraya dan mencium pipinya. "Kapan datang nak? Ko nggak kasih kabar dulu kalau udah balik ke Indo lagi."
"Kemarin sore. Kan mau bikin surprise tan.." Jawab Soraya dengan nada sedikit manja.
"Apa kabar Papah dan Mamah mu?" tanya Mamah Ira lagi sambil menyuguhkan minuman hangat di meja.
"Alhamdulillah baik. Oh iya mereka titip salam buat tante."
"Waalaikumsalam. Syukur deh kalau semua dalam keadaan baik. Ayo diminum Aya."
"Makasih Tante." Soraya menyeruput minuman hangat yang disuguhkan mamah Ira. Sesaat pandangan Soraya memperhatikan keadaan rumah yang tampak sepi. "Ko sepi tante?"
"Iya nih, Galang masih tidur baru pulang lewat tengah malam. Lha terus kalau Gita udah pergi lari pagi."
"Galang lagi ngerjain projek baru ya?"
"Alhamdulillah masih ada rezekinya."
"Oh iya, tante mesti ke dapur lagi nih kebetulan ada pesanan kebab dari teman arisan, Aya mau nunggu Galang bangun?" Tanya mamah Ira to the point, seolah mengerti kalau kedatangan Soraya tentu saja untuk bertemu dengan Galang.
"Nggak deh tan, Aya pamit pulang aja. Nanti Aya chat ke Galang langsung aja."
"Oke, maaf ya tante nggak bisa temenin kamu ngobrol buat nunggu Galang bangun." Sesal mamh Ira.
"Nggak apa-apa ko tan, kebetulan siang ini Aya juga ada janji ketemuan sama temen." Sungguh dalam hati Soraya bete nggak bisa ketemu sama Galang tapi kalau harus nunggu nggak jelas juga lebih membetekan. "Ya udah tante Aya pamit dulu yaa.."
"Iya sayang hati-hati dijalan."
Tak berapa lama setelah kepergian Soraya.
"Mah..." sapa Galang sambil menuangkan air putih ke dalam gelas dan meminumnya
"Hai, anak mamah udah cakep aja..bukannya tadi masih tidur ya?"
Hehe.. Galang tersenyum dikatakan cakep oleh sang mamah.
"Mau kemana kamu Lang?"
"Mau ketemuan sama temen-temen mah.. biasa.." Jawab Galang.
"Tadi Soraya ke sini."
"Iya? Udah pulang dari LA dia? Ko nggak tau."
"Katanya dia sih mau ngasih kejutan. Mamah nggak bangunin kamu karena mamah tahu Galang pulang malam dan nggak bermaksud keluar rumah siang ini."
Galang manggut-manggut, mulutnya sedang asyik mengunyah roti bakar isi coklat yang dibuat mamah Ira.
"Soraya juga bilang dia mau chat kamu. Coba cek HP mu siapa tahu ada chat dari dia."
Galang mengikuti saran mamahnya dan benar saja ada beberapa chat yang masuk termasuk dari Soraya. Satu per satu Galang membaca chat. Ough... diluar dugaannya, ada satu chat baru yang terlewat diperhatikan .
Hanna: Assalamu'alaikum Kak. Jangan kepikiran yaa.. aku nggak apa-apa ko nggak sakit juga karena tubrukan sama kaka kemarin. J apa jangan-jangan kaka ya yang sakit?
Seketika Galang senyum-senyum membaca chat dari Hanna. Cewek itu lucu dan polos banget sih. Pikir Galang dalam hati. Duh... jadi pengen cepet-cepet ketemu anak itu, tapi baru hari Rabu nanti jadwal latihan teater. Secepat kilat Galang langsung mengetik balasan untuk Hanna.
Galang: Waalaikumsalam. Gue nggak apa-apa Han, malah gue takutnya lo yang sakit makanya gue chat ke lo. Kalau libur sekolah begini lo ngapain Han?
Galang menekan tombol sent.
"Ada chat dari Soraya?" Tanya mamah Ira ketika melihat Galang asyik dengan HP ditambah senyum-senyum.
"Ada mah." Jawab Galang singkat karena masih fokus menatap HP berharap balasan chat dari Hanna akan segera diterima. Namun nyatanya chat balasan tak kunjung tiba. Beberapa chat masuk dari teman se genknya yang mulai heboh nanyain apakah Galang mau ikut kumpulan atau tidak sudah ramai di grup.
"Lang, apa kata Soraya?" Tanya mamah Ira duduk di dekat Galang
"Ya mah?" Jawab Galang gelagapan karena fokusnya menunggu balasan chat dari Hanna.
"Itu.. Soraya."
"Oh.. Aya. Iya dia tadi kesini dan katanya nanti mau ketemuan juga dengan teman-teman sekarang di café biasa."
"Sip, deh kalau gitu. Mamah kira kenapa? Karena mamah perhatikan muka Galang berubah dari senyum-senyum jadi terdiam fokus seperti memikirkan sesuatu."
DEG! Ternyata mamahnya memperhatikan sikapnya tadi, tapi belum saatnya mamah tahu tentang Hanna, terlalu awal.
Hari semakin siang, Galang pun sudah berada di tempat di mana teman-teman kongkownya berkumpul, termasuk Soraya. Semua bersenda gurau membicarakan hal-hal yang mereka semua sukai. Namun dibalik tertawanya Galang, dia sedang menunggu chat balasan seseorang yang sampai detik ini belum diterima Galang. Ya ampun Hanna..udah baca belum sih chat gue?Belum bales juga. Mungkinkah ada kata yang salah di chat yang Galang kirim? Hanna.. Hanna.. disaat orang-orang yang biasa menunggu Galang, sekarang Galang yang harus menunggu. Sungguh Istimewa kamu Hanna.
Pada suka ga sih sama cerita ini?? mohon sarannya ya... jangan lupa vote juga.. salam Kyfa 😊😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta
RandomCerita cinta biasa antara seorang laki-laki dan perempuan. Seiring perjalanannya cinta ini menjadi istimewa apalagi dua orang ini punya latar belakang yang berbeda meskipun dipertemukan dalam dunia yang sama, yaitu dunia peran. Adakah cinta diantara...