Bersahabat

96 13 0
                                    

Sejuknya di pagi hari, dinginnya embun-embun pagi yang mengantarkan kenyamanan, suara burung-burung yang berkicau-kicau meramaikan suasana di pagi hari, dan Secangkir kopi hitam manis yang menemani menghangatkan hati dan jiwa, ku bernafas dengan udara yang sejuk dan langit yang amat cerah, yang membuat saya rindu akan kebahagian, dan di situlah saya tahu Tuhan menciptakan alam ini dengan ke indahan isinya, saya sangat bersyukur telah di ciptakan olehnya."Tuhan bantu saya menjaga bumi Pertiwi ini.".

Senyum dan tertawa saya tak akan lengkap bila tanpa mereka, 4 sahabat saya yang selalu ada, yaitu Karina, Amir, Dimas, dan Bayu

Suara langkah kaki bertepak-tepuk seperti seekor kuda yang sedang perjalan, ohh ternyata ibu yg menuju kamar ku, dan ingin membangunkan ku, "Senjaa..., bangun sudah pagi, katanya sudah punya janji sama temen." kata ibu sambil mengetuk pintu

saya pun menyaut perkataan ibu, "iyaa bu,, senja sudah bangun ko."

dan ibu membalas "ayo cepat, mandi lalu sarapan, ibu sudah sediakan kopi hitam kental untuk kamu" dan mengarah kedapur untuk menyediakan makanan yang kurang.

dan Senja mulai beranjak dari tempat tidurnya walaupun matanya layu, seperti orang yang kurang nutrisi.

Lalu Senja mandi, setelah itu memakai baju yang amat rapih, dan ibu kebingungan di karenakan baru kali ini senja berpakaian rapih, kalau ada janji tidak mungkin serapi ini, tetapi dia seperti ini bertemu dengan seseorang kekasih, dan ibu menoleh senja "hey, kamu mau kemana si, tumben hari ini kamu rapih banget, pengen ketemuan sama cewe iya" sambil menujuk-nujuk dan senja tertawa "haha, ga ko bu, senja ingin ngumpul sama seseorang spesial, yg melewati dari seseorang kekasih" senja tersenyum dan ibu pun tersenyum juga, ibu bertanya "emangnya kamu ingin ketemu siapa si?" sambil menatap wajah senja, dan senja menjawab "Senja hanya ingin bertemu dengan teman SMA Senja bu, ibu masih inget ga?", ibu memikirkan lalu ibu ingat "ohh.., kamu ingin ketemu Karina, Amir, Bayu, Dimas. Iya? Kalau kamu ingin ketemu dia salamin iya dari ibu." Senja menjawab

dan ibu menanyakan "kamu ga makan dulu?" senja menjawab "kayanya ngak deh, tapi yang itu ga akan ketinggalan bu" menujuk ke arah secangkir kopi, dan senja mengambilnya dan meminumnya.

Senja pun pamit kepada ibunya, dan akhirnya senja menuju suatu cafe yang dimana dia suka berkumpul dengan sahabatnya, dengan mengendarai motor tril, motor tril itu kesayangan ayahnya, yang di beli di mana ayahnya menginjak di bangku sma, dengan kecepatan rendah akhirnya senja pun sampai di cafe itu, dan mencari sahabatnya itu, dan akhirnya ketemu juga senja pun mendekati sahabatnya itu dengan tersenyum lepas

"hello, kawan-kawan ku, maaf baru sampe, woy dapet salam nih dari nyokap gue" kata Senja sambil menarik bangku dan duduk.

Ini namanya Karina Adinda, lahir di solo, wanita karir, udah banyak cowo yang dia tolak karna cowo deketin die cuma mau di jajani sama dia

Ini dia Amir, lahir di banten, rajin sholat, banyak impian yang dia ingin rain, tapi sayang impian itu di luar nalar manusia, mungkin dia bukan manusia kali hehe.

Ini Bayu Mahendra, lahir di sumatra, tampan, baik, dan mapan. Saking tampannya banyak perempuan yang ingin jadi pujaannya, tapi dia tolak semua.

Dan yang terakhir namanya Dimas Sanjaya, saya pun ga tau dia lahir di mana, di KTP di jakarta, di AKTE kelahiran di sumedang, di KTA di palembang, makanya dari kita berlima cuma Dimas saja yang lucu, saking lucunya kalau dia ingin makan, itu harus ada racikannya yaitu garam, klo kata dia "hidup ini jangan banyak manisnya tapi harus ada juga asinnya biar hidupnya ga pait"

Rindu yang datang lantas hilang tanpa jawaban, tak bisa di pikirkan oleh akal. sahabat, ingatlah kita berkumpul bukan hanya duduk atau berbicara, tapi menghilangkan rasa kegaduhan di pengharapan.

Sekitar 2 jam kita berkumpul bersama lalu kita keluar cafe dan mengarah parkiran, berjalan mengarah parkiran saya berbicara tentang weekend.

"hello, minggu depan itukan tanggal merah, kita cari kenangan yang ga akan kita bisa lupain, sampain nafas ini berhenti" kata Senja menepuk Dimas.

lalu Karina menjawab "mau kemana emangnya?"

Karina menengok ke belakang dan lalu berhenti,

Senja pun menyaut "gue ada tempat yang mungkin kita berlima belum pernah lewati atau singgahi."

dengan suara lantang dan memandang Karina, Dimas, Bayu, dan Amir.

Amir pun menjawab "dimana itu?, mungkin lu dah ketularan gue ya Ja, haha."

sambil menghampiri Senja, bayu pun menjawab juga "apa lu yakin Ja, mau bawa kita-kita ini yang belum pernah kita lewati atau singgahi.",

Senja dengan tarik nafas lalu menjawab "gue yakin kawan-kawan, tepat tanggal 26 Oktober kita ngumpul di stasiun senen, pkl. 20:00 pm, kan masih ada beberapa hari tuh, lu semua olahrag kecil-kecilan."

Dimas dengan gayanya yang slow menjawab "pasti kita mau piknik iya?" sambil menunjuk Senja,

dan Senja membalas "udah pokonya ikutin aja apa yang gue omong okeh!"

Senja sambil berjalan mendekati parkiran, "woyy..., semuanya gue cabut dulu iyaa" dengan memakai helm lalu meninggalkan sahabatnya.

dan Dimas berbicara "mungkin dia kurang pil" mengarah mobil
Bayu membalas "pil apa mas?" dengan senyumnya

Dimas lalu menjawab "pil ayam sakit"

tertawa lah mereka

Karina menyaut "shutt.., ga baik ngomongin orang, yang ga ada orangnya" akhirnya dia menuju mobil dan pulang kerumah masing-masing

Di perjalanan Senja mampir di Toko Outdor di pinggiran jalan, lalu dia menanyakan tenda, dan tas. "Misi bang, tenda sama tas yang itu kira-kira berapa iya"
sambil menunjuk.

Lalu pelayan itu menjawab "iya mas, kalau tenda yang itu harganya Rp. 800.000rb, dan kalau tasnya sekitar Rp. 650.000rb."

Senja mengangguk-ngangguk dan menjawab "okeh bang, saya ambil tendanya 1, dan tasnya 1 iya bang. Totalnya jadi berapa iya bang?"

Pelayan itu menjawab "sebentar iya bang saya jumblah dulu iya, okeh bang totalnya jadi Rp. 1.450.000 juta."

Jika kalian bisa menghargai karya seseorang, mungkin tuhan akan menghargai kalian tak ternilai.
#Terima_Kasih
#KlikBintangYaa

2958 MDPLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang