Menuju Puncak

52 9 0
                                    

Hembusan angin membangunkan kita, suara-suara ramai-ramai mulai muncul, para pendaki lain bersiap-siap menuju puncak Gunung Gede Pangrango.

"Ayoo, bangun-bangun, kita siap-siap menuju puncak" kata Senja sambil membangunkan teman-temannya

Semuanya pun langsung terbangun akan dinginya udara pagi hari tepat pukul 04:00am, mereka pun lekas bangun dari lelahnya, dan berjalan perlahan-lahan walaupun lemas, lelah, pegel. tapi itu semua akan terbayar di saat kita tapaki kaki kita di puncak itu,

"Ayo, semangat!, pasti kita bisa" kata Sarah

Dan semuanya hanya mengangguk-ngangguk, karna malas untuk berbicara, mata sayup di paksakan untuk membukanya, tulang terrasa remuk di tibani oleh reruntuan tebing, otak seperti roda yang terus berputar hingga kapan kita memerlukan itu semuanya, langkahan kaki yang tadinya datar lalu menanjak kembali. Di sepertengan jalan kita mulai ke lelehan, karna suhu semakin dingin.

"Aduuh dingin bangettt" kata Dimas sambil memeluk dirinya sendiri dan menyender.

"Kita jangan terlalu banyak berhenti, soalnya sekarang jam set 5, kita harus sudah di atas pada pukul jam 5 pas, di saat itu lah matahari menampakan wujudnya." kata Senja

Mereka pun saling mensuport satu sama lain. Ketika itu lah mereka sampai di atas puncak, semuanya terdiam senjenak lalu teriak

"Haaaaahhh, gue ga nyaka bakal ada di atas awan" kata Dimas

"menunggu sejenak itu tak mengenakan" kata Senja

Semua pun tersenyum dan berpelukan lah kita semua.

"Kalian inget ga hari ini hari  apa?" kata Senja

"Tauu!, emangnya hari apa sih?" kata Amir kebingungan

"Hari ini hari bersejarah, tepat tanggal 28 Oktober, hari yang tak bisa kita lupain dalam pikiran, dan hari ini bersangkutan dengan Hari Sumpah Pemuda." kata Senja

"Yaudah, yuk kita bikin video, untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda" kata Senja

Dimas pun mengeluarkan kamera dan tripot dan merekamnya, ternyata matahari pun terbit juga, dan kami akhirnya membuat video.

"Pas nih, 1, 2,3." kata Dimas sambil mengitung

Video kami di mulai.

"Kami putra dan putri Indonesia" kata Bayu

"mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia" kata Amir

"Kami putra dan putri Indonesia mengaku" kata Dimas

"berbangsa satu, bangsa Indonesia" kata Karina

"Kami putra dan putri Indonesia" kata Sarah

"menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia" kata Senja

Dari sini lah kami mengerti akan ke indahan alam dan isinya, dahulu kami tak mengerti dengan pesona alam Indonesia, tapi sekarang kami paham, seekor kambing pasti mempunyai induknya, dan alam ini pasti mempunyai sang Penciptanya.

Setelah berlama-lama di atas puncak, kami pun turun dengan hati yang senang, dan membereskan tenda yang terpasang, lalu turun ke basecamp dan istirahat sejenak lalu pulang ke jakarta.

Setelah kami merasakan apa yang kau ciptakan kami mengerti bahwasanya engkau menciptakan laut dan gunung-gunung ini untuk menpersatukan kami, Terima kasih Tuhan.

Dimas yang tadinya lesuh tapi sekarang semangatnya bangkit.

Amir yang cita-citanya mengayal terus menerus, tapi sekarang tidak karna dia sudah berbicara dengan ketinggian.

Bayu sekarang ga galau lagi semenjak dia kejedot pohon di sana, sekarang dia orangnya kalem, dan gampang senyum

Karina senang banget di ajak kegunung, dan akhirnya karina mendapatkan jodoh yaitu Bayu, ternyata keduanya saling suka, dan bayu pun segera melamar karina

Dan saya sangat bahagia, ternyata wanita yang pernah berpisah dengan ku, akhirnya kembali lagi yaitu Sarah.

Akhir dari cerita ini, saya dan Sarah amat lah senang, tuhan telah memberi harapan kepada saya untuk  meminangnya dan menghalalkannya, dan Bayu telah bertunangan dengan  Karina, Dimas masih melanjutkan kuliahnya, dan Amir sudah mendapatkan gelar S1, dalam mata tugasnya.

Ternyata Tuhan tidak pernah mengikari janji pada hambanya.

"Menunggu sejenak tapi tak enak." -Senja.Gunameru.

SEKIAN

Tolong hargai kami yang telah bersusah payah untuk berkarya, jangan hanya di lihat tetapi klik bintangnya, agar yang mengikuti di lancarkan Rezekinya, AAMIIN..
#wattpadkarya
#klikbintang
#tolonghargai

2958 MDPLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang