Hiashi dan Hizashi Hyuga datang terlambat ke tempat pertempuran. Saat mereka tiba di sana, seorang dari anggota klan ber-netra putih itu telah kehilangan sebelah matanya. Byakugan-nya dicuri.
Saudara kembar itu segera terlibat dalam pertarungan dengan sisa shinobi Kirigakure. Saat pertempuran sedang sengit, tiba-tiba satu persatu ninja dari desa Lindungan Kabut itu tewas oleh kugutsu yang dikendalikan dengan sangat lihai. Boneka-boneka ninja itu menembakkan sinar peledak dari tangan-tangan kayu mereka.
Dua orang bersaudara klan Hyuga itu menghindar tepat waktu. Hiashi meningkatkan kewaspadaan. Seseorang tidak dikenal muncul dari udara kosong tidak jauh dari posisi mereka bertahan.
Tamu dadakan itu adalah seorang pemuda tanpa hitae ate, dia mengenakan kimono berkerah tinggi. Di bawah tulang selangkanya terdapat beberapa buah tomoe yang nampak seperti liontin tato. "Hyuga?" tanya si pria muda berambut putih.
Hiashi dan Hizashi masih dalam kuda-kuda siaga.
"Saya Toneri," katanya memperkenalkan diri.
"Apa yang kau inginkan? Apa kau sekutu Konoha?" tanya Hiashi curiga.
Pemuda bernama Toneri hanya tersenyum tanpa memberikan jawaban apapun. Bola matanya yang berpendar bak bulan purnama bergantian memandangi kedua saudara kembar itu. "Hmmm ... aku sedang berpikir tentang masa depan dunia. Pada siapakah tanggung jawab itu akan dibebankan." Toneri berkata-kata pada dirinya sendiri, alih-alih pada ninja Konoha yang kebingungan hadapannya.
Hyuga Hizashi mendapatkan 'panggilan' dari dalam kepalanya. Yamanaka Inoichi menghubungi mereka untuk segera bergabung dengan shinobi Konoha lainnya dalam pertempuran dunia ninja ke-tiga. "Kita harus bergegas," katanya pada Hiashi.
Melihat Toneri tidak melakukan pergerakan apapun, mereka meninggalkan pemuda itu untuk segera bergabung sebagai bala bantuan.
"Aku akan kembali," kata Toneri pada dua orang yang sedang berlari menjauh.
[Naruto Disclimer_Masashi Kishimoto]
[Canon universe, alternate story, kemungkinan ooc, typo]
[Romance]
[Teen]Tim Shikamaru terbang dalam formasi di atas punggung burung-burung tinta milik Sai. Kedatangan mereka disabut gempuran sinar peledak yang datang dari segala arah.
Kejeniusan Shikamaru dan rencana penyusupannya berhasil mengantarkan mereka ke pintu masuk istana Toneri. Tidak butuh waktu lama, pasukan boneka kembali menghadang mereka dengan kekuatan yang lebih besar.
"Hanabi ada di sisi lain istana ini," kata Naruto sesaat setelah dia mengaktifkan sage mode. Sesuai rencana, kelompok mereka akan terbagi menjadi dua tim saat sudah berada di sarang musuh.
Sakura dan Sai bertugas menyelamatkan Hanabi. Shikamaru dan Naruto akan berhadapan dengan Toneri. Mereka berpencar.
...
Otsutsuki Toneri berdiri membelakangi mereka. Dalam balutan pakaian hitam mewah dengan turban di kepalanya, lelaki itu nampak menawan. Seperti pangeran yang akan menikah, itulah yang Naruto pikirkan saat pertama kali melihat musuhnya.
"Di mana Hinata?" tanya Toneri seperti memang sudah menunggu kedatangan gadis itu.
"Mengapa kau mencarinya?!" teriak Naruto.
Dia adalah pengantinku," kata Toneri dengan suara yang agak ditinggikan. Tidak biasanya dia hilang kendali seperti itu. Ini ada hubungannya dengan Hinata. Diam-diam Toneri mengintip isi kepala gadis yang akan dia nikahi itu saat pertemuan mereka di taman. Pemandangan yang dia lihat begitu mengusiknya. Wajah Naruto yang tergambar dalam pikiran Hinata adalah wajah yang tersenyum, tetapi berbanding terbalik dengan Hinata yang menitikkan air mata. "Jadi syal itu untukmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon
FanfictionSlow Update SH fanfiction Naruto : The Last Movie Fanfiction Ya. Hyuga. Tentu mereka mirip satu sama lain. Mata yang sama, rambut yang sama. "Kakashi sialan!" Sasuke mengumpat karena membayangkan Neji Hyuga dalam versi wanita.