FOUR

309 30 1
                                    

Aku sangat menyukai seorang anak kecil, maka dari itu setiap sore aku dan suamiku selalu pergi ketaman kota, karna sekitar jam-jam segitu para anak-anak akan bermain sambil ditemani orang tua nya. Aku selalu khawatir jikalau ada orang tua yg lalai dalam menjaga anak mereka.

"Sayang, lihat itu ada anak yg terjatuh... Oh tidak dia terluka... Sayang ayo bantu dia"

"Tenang lah, ia pasti akan ditolong oleh orang tuanya"

"T-tapi... "

Hari sudah mulai petang, matahari pun perlahan-lahan menghilang, berganti dengan sinar rembulan yg amat Indah, pantulannya terpampang jelas di air danau yg tenang. Aku menikmati malam itu berdua bersama suamiku, entah mengapa aku sangat mencintai nya.

Selepas dari sana kami pun kembali ke apartemen kami. Berganti baju, selepas itu makan malam lalu pergi ke alam mimpi.
Malam itu aku mendapatkan mimpi buruk, dalam mimpi tersebut aku sedang berada di tengah taman kota, lalu aku melihat seorang anak kecil yg tadi kulihat terluka sedang bermain ayunan sendirian, saat aku hendak menghampiri nya lalu tiba-tiba aku melihat lelaki berjubah hitam menghampiri anak tersebut, ia berjongkok didepan anak itu lalu ia membisikkan sesuatu, stelah itu kulihat wajah anak tersebut pucat pasi, layaknya mayat yg dibekukan. Aku hendak berteriak saat ku lihat lelaki tersebut mengeluarkan sebilah pisau, pisau tersebut memantulkan cahaya rembulan tepat kearah ku, tanpa pikir panjang aku segera berlari kearah lelaki tersebut, merebut pisau dan...

CRAAATTT...

Baju ku yg semula putih bersih sekarang diwarnai oleh noda darah yg amat sangat banyak. Aku terkejut dengan apa yg terjadi barusan, setelah aku menoleh, aku tak melihat lelaki tersebut dimanapun, aku memegang sebilah pisau dan kulihat pisau itu tertancap sempurna dikepala anak tersebut. Aku panik, aku terkejut da berfikir "apa yg barusan kulakukan, astaga minseok".

Anak yg malang, maafkan aku.
Aku segera tersadar, toh ini hanya mimpi kan? Dan saat itu juga pundak ku ditepuk, saat aku menoleh aku langsung memeluknya, dia adalah suami ku.

"Apa yg kau lakukan Minseok?"

"..." aku hanya terdiam

"Hah, rupanyan kamu tidur berjalan lagi ya"

"A-Apa maksudmu Chen-nie?"

"Tunggu dulu, apa ini noda darah?"

"..." lagi lagi aku terdiam

"Apa kau melakukan ini lagi?"

"Hei tunggu dulu aku tidak mengerti"

"Aku jadi harus membersihkan mayat itu lagi"

"Lagi? Apa maksudmu lagi? Apa sebelumnya aku pernah melakukan ini?"

"Kau sering melakukannya, bahkan hampir setiap hari,  setiap hari aku harus membersihkan mayat-mayat tersebut, setiap hari pula di berita selalu ada kabar anak hilang"

Aku terdiam
Jadi selama ini mimpi burukku menjadi kenyataan???

🌚🌚🌚
TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nightmare •ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang