4. Sang Ketua

22 4 0
                                    

•••
Pemilihan ketua angkatan berlangsung dengan kondusif, satu persatu siswa maju kedepan memberikan kertas bertulisakan nama calon ketua yang mereka pilih. Aku tentunya memilih wakil jurusannku, ya Hendri anak yang dapat di percaya kelihatannya.
Setelah semua kertas telah di baca dan di hutung, tibalah pengumuman hasil pemilihan.

"Oke ya de, dikarnakan ada dua calon yang memilikin perolehan suara yang sama maka kita akan adakan suit biar GC ya" ujar kaka osis

"Buat Hendri Bagaskhara dan Yoga Alexander kalian boleh suit buat menentukan siapa ketuanya" lanjut kaka osis

Mereka pun suit dan pemenangnya adalah Hendri, jujur aku senang dia yang terpilih namun beberapa murid tidak setuju dengan hasil tersebut

"Ga setuju ka, ga adil nih" ujar siswa barisan belakang

"Iya ka ulang ulang" pekik siswa lain

"Ok gini ga kan mungkin ketua ada dua, jadi Yoga kita jadikan sebagai wakil gimana setuju?" Tanya kaka osis

"Iya udah setuju ka" Teriak beberapa murid

Mereka bedua pun berdiri diatas podium aula sambil berjabat tangan, itu tandanya mereka telah resmi ditetapkan sebagai Ketua dan Wakil Ketua angkatan.

"Ve, lu setuju ga si kalo si Hendri yang jadi ketua" Tanya Meira

"Setuju aja gua mah, dia tampang tanggung jawab kok kayaknya" Jawab ku

"Gua lebih setuju si Yoga si, secara dia punya chanel youtube otomatis dia kreatif mukanya juga cool cool manja cocok buat jadi ketua" Timpal Meira

"Yaudh si Ra kita liat aja gimana kedepannya" Ujar ku santai

12:30

Jam istirahat pun berlangsung, seperti biasa ada yang sholat, makan, mengobrol, dan lain lain.

"Ve, sholat ga lu?" Tanya Meira kepada ku

"Lagi ga bisa Ra biasa penyakit cewe" kata ku

"Aelah alus lu, yaudh temenin gua ayo blm punya temen nih" Ajak Meira

"Lebay lu, yaudh ayo" Ujar ku

Kami pun beranjak dari aula menuju musholah yang letaknya tak jauh dari aula.
Aku duduk di kursi dekat musholah, sambil menunggu Meira melakukan tugasnya sebagai seorang wanita muslimah (Caelahhh :v)

"Ga.. Yoga!!" Teriak seseorang

"Bacot orang, sholat dlu baru makan udh sini GC" Timpal Yoga

"Tapi laper ga" Lanjut seseorang tadi

"Kewajiban dulu baru kebutuhan" Kata Yoga sambil beranjak menuju tempat wudhu

Aku hanya bisa melihat mereka sambil berusaha tidak peduli, toh apa gunanya juga aku peduli aku kan tidak kenal dengan mereka berdua, tapi bila dipikir ulang aku rasa Meira benar Yoga memang cool cool manja..

"Ve, woi kok bengong" Kata Meira mengageti ku

"Ha.. kaga kok cuma lagi mikir aja" Timpal ku

"Sok-sok an mikir deh lu" Ledek Meira

"Aelah kali-kali mikir Ra, eh lu udh sholatnya?" Tanya ku mengalihkan

"Udh kok, ayo balik aula tar di cariin kaka osis lu" Ajak Meira

Aku dan Meira pun meninggalkan musholah dan berjalan menuju aula

Brukk!!
"Eh sorry gua ga sengaja" Ujar laki laki yang menabarak ku

"Iya iya tau kok ga mungkin lu sengaja" Timpal ku

"Lu si Ga jadi nabrak orang kan tu" Lanjut laki-laki tadi

"What?? Lu lagi?? Kmrn lu yang nabrak sekarang lu bikin orang jadi nabrak gua, lu punya dendam sama gua?" Kataku sedikit emosi

"Eh bentar-bentar kok jadi nge gas si, kan tadi temen gua bilang klo kita ga sengaja ga ush nge gas gitu lah" Ujar Yoga

"Sttttt... Udh udh ga enak di liatin orang satu sekolah nih, mending kita ke aula yu Ve, sorry ya Ga Venya lagi PMS soalnya" Timpal Meira menengahi

"Iya iya selo sama gua mah" Jawab Yoga

Sesampainya di aula aku merasa aneh dengan tatapan murid-murid lain, seperti ada yang aneh di diri ku, tapi apa?...

_____________________________________________

Hai hai kangen ga sm author😂 maap baru sempet up ku sedang fokus ujian gaess :v

Keep support ya, dibaca, di vote, di share jufa jgn lupa :)

#🖤

Mr. FamousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang