"Kamu?? Kamu bukan nya orang yang...", aku berteriak karna aku terkejut"Iya, gue orang yang jatuh karna tingkah loe", cowok tampan itu menjawabku
"Bukannya gue udah bilang sama loe, kalau kita bakal ketemu lagi, and see.. Kita ketemu lagi", cowok tampan itu tersenyum sangat manis
Ish.. Ngapain sih gue harus ketemu sama ni orang, ganteng sih ganteng, tapi belagu
"Kenapa? Lagi mikirin kenapa kita harus ketemu lagi ya?", suara cowok tampan itu membuyarkan lamunanku
"K-kok loe...."
"Bisa tau? Haha iya lah, heran ya?", cowok tampan itu mendekatkan wajahnya ke wajahku
DEG...
Ya ampun.. Apa sih maunya dia? Kenapa jantungku berdegup sangat kencang
Ah ya ampun, jujur saja, walaupun dia sangat menyebalkan, tapi dia juga sangat tampan dan manis.. Ingin rasanya mencubit pipinya
SREK..
"Hei.. Loe ngapain?", tiba-tiba saja cowok itu mengambil sesuatu dari tangan ku
"Hei kembaliin, itu paspor gue", teriakku sambil berusaha mengambil paspor ku yang diambil paksa oleh cowok itu
"Shh.. Tenang aja, gue nggak bakal ngapa-ngapain paspor loe kok", ucap cowok itu
"Ish sini, kembaliin", aku terus berusaha untuk mengambil pasporku dari tangan nya
Tiba-tiba saja, cowok itu menarik tanganku hingga membuat tubuhku sangat dekat dengan tubuhnya
GLEK
Aku pun terdiam
"Udah diem, gue janji kalau ada apa-apa sama paspor loe, gue bakal nikahin loe", ucap cowok itu
Aku yang terkejut dengan kalimat cowok tampan itu hanya terdiam
Cowok itu pun melepas tanganku dan mulai melihat paspor ku
"Hmmm", cowok itu memperhatikan pasporku
"Senja Matahari??", ia membelalakkan matanya
"Ini nama asli atau nama palsu?", dia menatapku
"Menurut loe?!!", ucapku kesal
Pasti dia sebentar lagi akan tertawa dan mengejekku karna nama aneh ku itu, lihat saja..
"Hmm.. Nama yang indah", ia menatapku lalu tersenyum
Eh.. Apa aku tidak salah dengar? Dia bilang namaku indah? Indah?? Ah aku pasti salah dengar
"Iya, loe nggak salah denger kok, nama loe indah, kayak yang punya nama", cowok itu tersenyum lagi untuk yang kesekian kalinya
"Heh, loe tu apa sih? Peramal? Kenapa setiap gue ngomong dalam hati, loe bisa tau sih?", aku mulai bertanya padanya, karena jujur saja, aku sangat penasaran
"Enggak kok, gue cowok biasa, mungkin itu kebetulan aja", dia menjawab dengan jawaban yang menurutku, itu sama sekali tidak menjawab pertanyaanku
"Oya, Senja Matahari, kenalin, nama gue Fajar, Fajar Petang", cowok itu mulai memperkenalkan namanya
"Ha?? Pffttt ahahahahaha", aku spontan tertawa karena mendengar namanya
"Loh.. Kenapa?", dia kebingungan melihatku
"Fajar Petang? Itu nama asli atau nama palsu? Namamu lucu banget", aku masih tertawa terbahak-bahak
"Benarkah? Kalau begitu kita sependapat"
"Sependapat? Maksudnya?", perkataannya membuatku berhenti tertawa
"Iya, loe menganggap nama gue lucu, dan gue juga menganggap nama loe lucu"
"Lucu? Tapi tadi loe bilang..."
"Nah itu bedanya kita, walaupun nama loe aneh, gue masih bisa menghargai perasaan loe, sedangkan loe nggak bisa menghargai perasaan gue, makanya loe ketawa gitu aja"
Perkataannya membuatku diam
"Tapi thanks ya"
"Thanks buat apa?", aku tidak tau maksud perkataannya
"Karna loe, gue jadi paham kenapa ada kiasan cowok mudah menghargai perasaan seorang wanita, sedangkan cewek sulit untuk menghargai perasaan seorang lelaki", ucapnya, lalu dia mulai membenamkan kepalanya di kursi dan tidur
"Hah??", aku hanya membuka mulutku lebar-lebar
"Argghhh...", aku mengepalkan kedua tanganku sambil menatap ke cowok bernama Fajar itu
"Emhh..", aku pun menyilangkan kedua tanganku karna kesal dan meluruskan posisi dudukku sambil sesekali menatap Fajar yang kini terlelap tidur
BERSAMBUNG..
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Senja tak menanti Fajar
RomanceJangan salahkan cinta jika berakhir tidak bersama,tapi salahkan keadaan yg tidak mengizinkan cinta untuk memilih jalan nya sendiri