11 | Perjuangan Shawn

44 3 2
                                    

Okay guys sepertinya part ini akan narasi dan ada sedikit hint soal Kian dan Vaness. Lovey doveynya di next part yha kepanjangan soalnya heheh

🚫🚫🚫

Waktu Vanes lagi nungguin Shawn yang katanya sejam lagi sampe, ada Line masuk dari Kian.

Kian❣️: Aku udah di tempat biasa
Kian❣️: Cepetan yha dingin nih

Vanes cuma bisa senyum dan buru-buru keluar villa sambil liat-liat Ayahnya ada dimana. Ayahnya ga terlihat dimanapun, akhirnya Vanes nyamperin Kian. Buat yang bingung, nih ya, Ayahnya ga boleh tau kalau Vanes ketemu Kian, gawat urusannya.

Vanes bisa liat punggung Kian dari jauh, dia langsung lari dan niatnya ngagetin dia, eh gagal karena dia keburu ngebalik. Vanes masang muka asem dan Kian malah ketawa, "Pasti mau ngagetin ya?"

Vanes cuma bisa ngangguk. Kian ngacak-ngacak rambut Vanes kaya biasa, ini salah satu hal yang paling dia suka dari Kian. Cuma dia cowok yang boleh ngelakuin ini.

Mereka ngobrol kebacotan, dimana omongan Kian bikin Vanes ketawa, bikin dia kesel, jijik, segala hal. Vanes ga tau akan jadi pribadi seperti apa dia tanpa Kian.

Hp Vanes yang disimpen di bangku kayu bunyi, ada telepon masuk dari Shawn. Karena suasananya lagi hening, otomatis Kian ngeliat siapa yang nelepon. Vanes memberanikan diri natap Kian yang lagi melotot.

"Tadi dia ngeline, katanya ada yang mau diomongin, jadi aku kasih tau aku lagi disini," kata Vanes yang sebenernya agak takut.

"Ness what the hell? I can tell he likes you, but you found out he was going out with some other girl! He fucking hurt you and I will not let him to talk to you. Not a chance, dude." kata Kian sambil berdiri.

Vanes narik tangan Kian dan memohon, "Kian please. Kata Wiwit dia langsung book flight pulang setelah aku update di Line. Seengganya aku harus denger dia mau ngomong apa,"

Kian ngambil tangan Vanes, "Okay, tapi kalau dia bilang cewek yang difoto itu pacarnya, abis dia sama aku,"

"Please don't," geleng Vanes.

Hp Vanes geter lagi dan kali ini dia angkat.

"Aku udah disini, aku harus kemana?"

"Tungguin di depan penangkaran penyu, aku kesitu,"

"Okay,"

"Kian you don't have to come, I can handle this,"

"Ness! Aku harus temenin kamu!"

Vanes langsung lari walaupun Kian ga berhenti neriakin namanya. Dia menuju ke penangkaran penyu dan matanya langsung ketemu sama mata Shawn. Entah kenapa begitu ngeliat Shawn, dia jadi kaku, dia berhenti lari dan diem di tempat.

Shawn langsung nyamperin Vanes begitu gadis berkacamata itu berhenti. Mereka berdua saling tatap tapi ga ada yang memulai percakapan. Shawn narik tangan Vanes dan ngajak dia duduk di bangku ga jauh dari penangkaran.

"Kamu sama siapa disini? Kian?" kata Shawn memulai percakapan.

Vanes menggeleng, "Sama Ayah. Bukannya kamu lagi di luar kota? Eh apa negeri? Kok baliknya cepet amat,"

Shawn senyum yang bikin Vanes meronta-ronta, "Pas aku chat kamu itu aku udah di Jakarta,"

Vanes ngangguk, "Oh,"

1Sexy Group ChatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang