2

4.8K 320 1
                                    

Deburan ombak terdengar ditelingaku dan angin sepoi menerpa seluruh tubuhku.dengan gerak reflekspun aku mengangkat kedua tanganku lalu menarik nafas menghirup baunya udara air laut dan menghembuskannya dengan perlahan sebelum akhirnya aku berteriak sekencang-kencangnya.

"Aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh"
Teriakku tanpa memperdulikan pengunjung yang lain terlihat dari raut wajah mereka yang merasa kesal dan terganggu dengan sikapku ya tapi sekali lagi aku tidak peduli pada sekitarku.

Tiba-tiba ada seseorang yang berdiri dibelakangku.

"Berisik..."ucap orang itu sontak aku membalikkan tubuhku kebelakang dan melihat siapa orang yang membuat kekesalanku kembali.

OH MY GOD!!!.....
Ternyata dia seorang laki-laki bertubuh tinggi,tampan,kulit putih bersih nan mulus berpakaian rapi dengan jas hitam melekat ditubuhnya dan dengan rambut hitam lebat yang sedikit berantakan karena terpaan angin laut.

"Ck...kalau ada masalah hidup jangan teriak disini... Dasar menggangu pendengaran dan penglihatan"ucap namja itu.

Shit!!...ganteng-ganteng tapi nyebelin,udah kelihatan dari caranya berbicara dan caranya memandangku saat ini aku merasa terhina dengan tatapannya yang menjatuhkan aku.

"Suka-suka aku dong....mulut-mulut aku...lagipula inikan tempat umum"balasku.

"Justru di tempat umum seharusnya lebih tau cara menjaga sikapkan"balasnya yang membuat aku hampir naik darah.

"Jadi menurutmu sikapku jelek...hey tuan sok ganteng jangan sembarangan ya kalau bicara pada wanita"

"Aku gak bilang sikapmu jelek...jadi kau merasa tapi itu bagus dong...dan satu hal aku memang ganteng"balasnya lalu pergi begitu saja tanpa berbalik lagi.sungguh aku merasa harga diriku jatuh oleh namja sok ganteng dan nyebelin.ku harap tidak akan pernah berjumpa dengannya lagi mau dimanapun bahkan sekaliapun di hadapanku.

Hari sudah semakin gelap dan perasaankupun Merasa sudah baikan dengan mengomel dan mengoceh sendirian akupun pulang kerumah.ya pastinya dengan raut wajah datar dan sedikit memelas.

••••••

Sesampainya dirumah aku langsung kekamar dan bersiap membersihkan diri sambil berendam dibath up.

"Huuuuuhhhh......akhirnya segar.....fikiranku...walaupun hanya sesaat"monologku.

Aku sedang menatap diriku dicermin untuk menata rambut basahku menggunakan hairdrier tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu lalu masuk ke dalam kamarku.
Dan ternyata itu jaehyun oppa masuk sembari memakan buah apel merah.

"Ngapain kesini..."ucapku datar padanya.

"Tumben baru pulang"ucap jaehyun.

"Ya kenapa emangnya..."

"Gak ada...tapi biasanyakan kamu pulang larut kayak orang kerja kantoran gitu"ledek jaehyun.

"Terserah aku dong pulangnya mau jam berapa aja....lagi pula gak hanya orang kerja kantoran aja yang bisa pulang larut..."balasku.

"Heleeehh....dasar sok sibuk"

"Ngapain sih jae kemari...gak ada yang mau diomongin jugakan...udahlah pergi sana jangan ganggu aku...aku lagi malas"

"Yak...!!aku oppamu...setelah umurmu menginjak 20...aku jadi tidak pernah mendengar mu memanggil ku dengan sebutan oppa...dasar kalau ada apa-apa awas aja jangan datang ke aku"ucap jaehyun seolah-olah mengambek,ya mau gak mau aku bujuklah dengan tulus mulus agar dapat fulus.

"Ne....oppa jaehyun.... Kalau tidak ada apa-apa bisakah kau pergi karena aku ingin istirahat"ucapku dengan manis lemah dan lembut.

Jaehyun pun tertawa mendengar ucapan yang aku lontarkan.

"Hahahaha..gitu dong....maniskan adik kecilku ini kalau ngomongnya juga manis"kata jaehyun.

Akupun membalasnya dengan senyuman palsu dan terpaksa.

"Udah sana turun kita makan malam...terus nanti ayah sama ibu mau ngomong serius sama kamu"perkataan jaehyun membuatku terdiam sejenak.

"Kapoklah....yang bakalan dijodohin....selamat ya jung hae-rin.... Hahaha"sambung jaehyun.

"Jaehyun....."teriakku sembari melemparkan bantal serta guling ke arah jaehyun yang lari terbirit-birit keluar kamarku dan diapun berhasil kabur.

Setelah amarahku meredup akupun keluar dan pergi keruang makan.disana sudah ada semua anggota keluarga yang bersiap untuk makan malam.

Kamipun makan dan hanya ada suara dentingan sendok serta garpu sebelum akhirnya ayahku membuka suara.

"Jaehyun... Bagaimana wanita pilihan ayah..."tanya ayah ke jaehyun.

"Dia lumayan...anak yang baik dan juga mandiri...dia masuk kriteria tipeku...dan aku juga mengenalnya walaupun hanya sedikit"balas jaehyun.

Percakapan ini membuat aku bingung namun aku tidak peduli dan hanya melanjutkan makan malamku saja.

"Jadi kau mau menikah...."ucap ibuku ke jaehyun dan itu membuatku membelalakkan kedua mata.

"Aku butuh waktu bu...besok aku dan dia akan menghabiskan waktu bersama...jika cocok dan aku merasa nyaman...aku pasti siap untuk menikah"

"Ooh...jae...kau mau menikah?"kataku.

"Tentu saja...aku ini sudah 25 tahun...sudah seharusnya aku menikah..."balas jaehyun.

"Hmm...baguslah...akhirnya aku tidak jadi dijodohkan dan itu beralih kepadamu...tapi memang sudah seharusnya begitukan..."kataku.

"Kau juga akan tetap menikah..."kata itu muncul dari mulut ibuku dengan wajah santai. Justru wajahku mendadak kesal.

"Apalagi ini bu...jaehyun oppakan sudah mau menikah dengan pilihan ibu dan ayah...kenapa aku juga ikutan"

"Itu memang harus terjadi...kau akan menikah setelah oppamu atau menikah dihari yang sama"balas ibuku.

"Pernikahan atas perjodohan dan tidak berdasarkan dari cinta tidak akan bertahan lama...itu juga akan membuat kehidupanku sengsara"

"Cinta akan datang seiring berjalannya waktu jika kau memberikan kesempatan pada hatimu dan membiarkan dia masuk"timpal jaehyun.

"Oppamu benar....ibu yakin kau akan bahagia dengan pilihan mendiang kakek dan ayah ibumu ini.... pria itu anak yang baik,tampan dan mandiri..."kata ibuku.

"Huft...sudahlah bu...aku pusing dengan semua ini...terima kasih atas makanannya"ucapku lalu pergi ke kamar untuk beristirahat.

Aku baring diatas kasur sambil mengutak atik ponselku setelah beberapa saat ada seseorang yang mengetuk pintu kamar lalu masuk dan ternyata itu adalah ayahku.akupun refleks langsung terduduk diatas kasur,ayahku menghampiriku lalu duduk juga disampingku.

"Ayah tau kau merasa kesal dengan perjodohan ini...tapi ini adalah wasiat dari mendiang kakekmu beliau sudah memilihkan seseorang yang dia percayai untuk menjaga dirimu...ayah harap kau tidak akan menolaknya...dan pernikahanmu juga sebagai modal untuk perusahaan kita..."

"Jadi perjodohan ini adalah bagian dari bisnis ayah...ck...apa ayah tidak salah..ayah mengorbankan anak perempuan ayah untuk sebuah bisnis"ucapku yang sedikit kesal.

"Dengar ayah dulu...hmmm...perusahaan kini sedang dalam masalah modal keuangan...keluarga laki-laki itu adalah keluarga kaya dan mampu membantu perusahaan kita...kau adalah putri ayah satu-satunya dan ayah berharap kau akan membantu ayah dan juga perusahaan kita"kata ayahku lalu bangkit sembari mengelus lembut rambutku dan akhirnya keluar dari kamar.

Disitulah aku merasa bimbang,berbakti kepada orang tua atau tetap pada keegoisanku.aku merasa bingung harus melakukan apa,dan akhirnya aku tidur larut untuk memikirkan semua penjelasan ayah.

To be continue....

IRREGULAR MARRIED (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang