Syukron

1K 43 7
                                    

"Terserah gue, gue mau ngapain-ngapain juga! Bukan urusan lo!" Ucap gadis itu sembari menatap tajam mata seseorang yang kini tengah berada di depannya.

" Gue tau ini bukan urusan gue,tapi sebagai teman. Gue perlu ngingetin lo." Ucap sosok itu.

"Mau gue ngerokok kek, ngebentak tuh dosen tua kek, mabok kek. Dosa gue ini! Gak usah sok perhatian sama gue!"

Dia pergi, mengacuhkan perkataan temannya.

"Tapi Aisyah, lo ingat. Dosa yang lo dapet, kadang juga dapat dirasakan sama orang lain akibatnya." temannya menatap Aisyah yang semakin menjauh dengan tatapan iba.

"Gue bukan Aisyah, gue Aiko. Dan lo, tutup mulut lo! Gak usah kebayangan ngomong!" ucap Aisyah.

"Aisyah, Aisyah! Tunggu!" ucap temannya.

Dia tak menyangka Aisyah akan  berperilaku sekasar itu. Terlebih karena ia tahu, Aisyah adalah wanita yang baik, Aisyah adalah sahabatnya sejak SMA. Haikal sedih karena itu. Aisyah tega menghina dosennya saat ketahuan merokok dan membawa miras di tas-nya.

Kembali ke kejadian tersebut...

"Aisyah, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah merokok saat saya tengah menjelaskan? Kesini kamu!" Aisyah menatap malas dosen-nya tersebut. Entah sudah ke berapa kalinya Aisyah berbuat seenak jidat di kelas saat dosen menjelaskan. Merokok, mabuk, dan hal-hal lain.

"Apa sih pak, manggil-manggil mulu, kangen?" tanya Aisyah.

Pak dosen itu menatap Aisyah dengan kesal.

"Kenapa kamu merokok saat saya menerangkan?" tanya pak dosen.

"Karena saya bosan, pak. Gimana dong?" tanya Aisyah, sinis.

"Bosan? Bosan sama pelajaran saya? Kalau begitu, kenapa kamu berkuliah? Apa alasannya?" tanya pak dosen.

"Kenapa saya berkuliah? Hm,kenapa ya? Bapak kepo banget ya sama kehidupan saya."

"JAWAB KENAPA?!!" pak dosen pun berang.

"Bapak mau tau, kenapa saya tetap berkuliah sementara ada niat belajar bener aja nggak punya? Karena saya gak punya pilihan lain pak! GAK ADA ORANG YANG BENAR- BENAR PEDULI DAN MAU TAU TENTANG SAYA! TERMASUK ANDA BAPAK  TUA!"

"Oh begitu?! Pantas saja, kamu anak yang kurang kasih sayang ya? Saya jadi penasaran,apakah kelakuan kamu hanya sebatas ini saja? Jangan-jangan kamu lebih buruk dari ini."

Pak dosen melangkah menuju kursi Aisyah, menarik tas-nya kedepan dan menggeledah isinya.

"Bapak apa-apaan sih?! Kenapa bapak menggeledah isi tas
"Apa ini?!"
Aisyah pergi.  Haikal pun mengejarnya

Juan menahan tangan Aisyah. Aisyah diam. Pak dosen menghampirinya. Menodongkan botol minuman keras yang Aisyah bawa di tas-nya.

"Apa ini Aisyah?!" tanya Pak dosen.

"Menurut lo apa pak tua?! " Aisyah membuang muka, kesal.

"Aisyah! Jaga sopan santun lo! " Juan marah.

"Aisyah, saya tidak menyangka, kamu akan semakin menjadi seperti ini. Saya akan skors kamu selama 3 bulan! "

"Sekalian aja selamanya pak! Gak usah ragu-ragu. Toh kehadiran gue atau nggak-nya. Nggak akan berpengaruh apa-apa buat kalian semua. Bukannya gue itu udah tiada bagi kalian, bahkan sejak pertama kali masuk? "

Juan melotot. Menatap Aisyah.

"Ikut gue. " Juan menarik tangan Aisyah, pergi dari sana.

Aisyah dan Juan pun sampai di taman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Syukron, AkhiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang