Congratulation Vanilla

18 2 0
                                    

Vanilla’s POV

Satu bulan berlalu dan aku lulus dengan nilai yang memuaskan. Daaaaannnn, ini adalah momen yang paling ditunggu-tunggu yaituuuu WISUDAAA. Yeah.

“Niall, gimana? Aku cantik nggak?” Tanyaku sambil berdiri didepan kaca dan berputar-putar melihat penampilanku. “Kamu mau pakai baju apapun tetap cantik tau.” Katanya sambil memeluk pinggangku dari belakang. Niall, mom-dadku, Niall’s parents juga akan acara wisuda ku. Niall memakai kaos panjang tangan berwarna putih, skinny jeans hitam dan sepatu supra putih kesayangannya. O EM JEH. Walaupun Niall hanya memakai baju yang simple namun menurutku dia itu perfect. Aku merasa sangat beruntung bisa menjadi kekasih seorang Niall Horan yang digilai semua gadis diseluruh penjuru dunia.

“Babe, ayo berangkat.” Kata Niall sambil menggandeng tanganku dan mengambil kunci mobil. Sesampainya di kampusku, semua murid sudah memakai baju toga yang lengkap. Aku sendiri merasa bangga karena umm, pertama aku sudah lulus kuliah dengan nilai yang memuaskan. Dan yang kedua, aku bisa berjalan dengan seorang Niall Horan yang sedang berjalan disampingku. Sesekali, ada saja teman se-kuliahku yang meminta berfoto bersamaku dan Niall. Feel fabulous. “MOM, DAD!!” teriakku saat aku menemukan mom dan dad serta Bobby dan Maura yang sedang duduk sambil berbincang-bincang dengan orangtua yang lain.

Tak terasa, acara pun dimulai dan….. TADAAAAAAAA!!! Aku lulus dengan Nilai kedua tertinggi di London!!! My family must be proud of me. Tau tentang itu, Niall tidak berhentinya memelukku dan mencium pucuk kepalaku. “I’m so proud of you, babe.” Katanya sambil memelukku. Sepulang dari acara widusda, Niall mengajakku jalan-jalana keliling kota London. Sunngu, walaupun aku tinggal dikota ini, tapi aku tidak pernah bosan untuk jalan-jalan disini.

“Niall, naik London Eye, yuk.” “Nggak bosan apa?” Kata Niall dengan wajah yang… Lucu(?). “Nggak, Ni. Yaudah ah, nggak usah banyak ngomong.” Kataku sambil menarik tangan Niall menuju London Eye.

Niall’s POV

Sungguh, aku sangan bangga dengan Vani karena bisa mendapat Niali yang sangat tinggi. Kalau boleh jujur, Vani lebih pintar dariku dan aku merasa sangat beruntung. Sekarang, aku disini, di London Eye dengan gadis yang paling kucintai yang sedang terpukau dengan keindahan London. “Vani, I’ve been thinking if…” Dia langsung menoleh dan menatapku dalam. “If..?”

“Ummm, aku mau mengajakmu ke paris sebagai hadiah dariku karena kau bisa mendapatnilai tinggi. So, I wonder if… umm, go to Paris?” Kataku sambil menggaruk tengkukku yang sama sekali tidak gatal dan memberanikan diri untuk melihat reaksi Vani. Dia tersenyum dan memelukku erat. “sebenarnya tidak usah hadiah yang terlalu mewah. Tapi, aku tidak bisa menolak hadiah dari orang yang kusayang. Jadi, boleh-boleh saja.” Katanya sambil meletakkan kepalanya di pundakku. Kan!! Aku benar. Vani tidak pernah menolak apapun yang kuberi walaupun terlalu mewah ataupun apa. “Kapan kita pergi ke Paris?” katanya dengan semangat yang membara-bara. “Kamu maunya kapan?”

“Ummm, kapan aja bisa.”

“Gimana kalau lusa?”

“Umm, baiklah. Hanya kita berdua?”

“Iya.”    

“Umm, baiklah.” 

***

fine.. ini chapnya pendek banget. wkkk, aku nge-post nya waktu lagi pel. IPS. wkwkwk

P S : I Miss YouWhere stories live. Discover now