Sukabumi, 17 juli 2018
Kring kring kring... suara jam weckerku sudah berdering Waktu menunjukkan pukul 06:30. Dengan hati yang berdebar dan jantung yang terus berdetak amat kencang aku mulai berlari dan berteriak "ahhh kesiangan". Dengan sigap aku mengambil kemeja putih lengkap dengan rok abu dan kerudung segi empat putihnya. Dengan tergesa - gesa aku segera berdandan layaknya remaja - remaja di film - film drama SMA , tentunya bukan dengan alis hileud bulu , beungeut camerok, biwir ambucuy, bulu mata anti baday, komo deui huntu dipageran mah. Tapi, aku hanya pakai sedikit baby powder dengan sedikit minyak wangi..yah maklum ya kan aku kan belum mandi karena buru - buru. Matahari sudah naik waktu menunjukkan pukul 07:00 "uh untung sekolah masuknya setengah delapan" katakku . Hari ini adalah hari pertama aku masuk SMA setelah satu minggu menjalani mpls yang amat melelahkan, menjengkelkan, pokoknya malesin deh... apalagi dengan kakak - kakak osisnya yang sok ngartis sok galak sok tegas yah pokoknya sok deh . Rasanya inginku teriak... inginku... menangis untung air mata masih banyak. Next cerita aku lari dengan gesitnya bahkan mungkin bisa mengalahkan Valentino Rossi dengan melewati tikungan tajam setajam tikungan teman bahkan lebih tajam dari itu, lalu melintasi gang yang amat sempit, licin, kotor, pokoknya gak banget deh demi ingin sampai ke sekolah tepat waktu. Niatnya sih pengen naek ojeg online, apa boleh buat kuota tidak ada uang juga tidak memadai... yahh jadi terpaksa deh harus naek angkot. Seperti biasa aku selalu nunggu angkot di depan gang yah kira - kira aku nunggu sampai lima menitan, untungnya ada angkot yang masih kosong aku segera naik masih dengan hati yang berdebar, detak jantung yang berdetak kencang dan rasa was-was yang terus mengahampiri. Aku berpacu kepada jam tangan, detik demi detik aku perhatikan waktu sudah menunjukkan pukul 07:15, sedangkan jalanan macet ditambah panas. Apalagi suara klakson mobil dan motor yang bersautan menambah kepanikan di dalam diriku ini semakin besar. Gak kebayang kalo sampe telat di hari pertama masuk sekolah sumpah malunya gak nahan pokoknya jangan sampe deh kejadian. Lagi dan lagi aku melirik jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 07:15 ."aduh.. pak bisa cepetan gak bawa mobilnya? Ini saya takut kesiangan !!" teriakku pada si sopir.
Dengan galaknya si sopir menjawab "aduh neng ,gak liat apa di depan macet panjang? ..Kalo mau cepet lari aja noh !!".
" Yaudah aku turun di sini aja".
Lalu aku berlari keluar angkot tanpa membayar ongkosnya."Lho neng ongkosnya!!" Kata si amang sopir.
"Lho tadikan suruh turun ,lagian mobilnya juga gak maju - majukan? ".
Tanpa mempedulikan si sopir aku terus berlari dengan empat belas menit waktu tersisa. Aku berlari bagaikan Mohammad Zohri kala itu. Tak peduli banyak orang memperhatikanku, menertawaiku, mengucapkan hati - hati kepada ku, aku juga tidak peduli aku lari lewat mana, nabrak apa, nginjek apa yang penting bisa lari dengan cepat. Dengan baju yang mulai basah, keringat yang mulai ngucur, pinggang yang mulai kesakitan aku tak peduli demi sampai ke sekolah. Aku kembali melihat jam tanganku, waktu sudah menunjukkan pukul 07:23 . Jarak ke sekolah hanya 3 meter lagi, "untung saja dikit lagi" ucapku. Dan akhirnya sampailah aku ke sekolah. Aku segera melangkahkan kakiku menuju gerbang sekolah dengan ucapan bismillah dalam hati memohon agar hari ini diberi kelancaran. Aku melihat kumpulan anak baru sudah memenuhi lapangan bersiap untuk upacara penerimaan peserta didik baru, sedangkan aku masih bengong dengan nafas yang masih terengah - engah. Aku segera mencari kelasku untuk menaruh tas. Ternyata aku kebagian kelas X ipa 1, aku lalu mencari kursi yang kosong tak peduli aku duduk dengan siapa yang penting aku gak telat upacara. Untungnya masih ada satu kursi kosong aku langsung melempar tasku dan bergegas lari ke lapangan. Singkat cerita upacara telah usai dilaksanakan, semua anak kembali ke kelasnya masing - masing. Ketika aku masuk ke kelas, aku melihat seseorang dan menelek - neleknya. Setelah aku sadar ternyata dia adalah....... Radit yang tidak lain dan tidak bukan adalah mantan pacarku ketika kelas 2 smp. Deg-degan, malu, cemas, sampe salting pun aku rasakan. Yah apa mau dikata kalau memang sudah takdir sekelas dengan mantan. Pelajaran pun sudah dimulai,semua murid dengan antusiasnya fokus belajar, yah maklum masih hari pertama paling - paling besok - besok mah males. Tiba - tiba ditengah pelajaran bu Eni (guru dikelas) berkata
"Hmm.. bau apa ini?" Sambil mengendus - enduskan hidungnya.
" ih iya bau asem - asem gitu". Sahut Erik.
" bau tai ucing ieu mah bu". Ceplos usep.
"Coba periksa sepatu kalian masing - masing !!". Perintah bu Eni.
Dengan perlahan aku mengangkat sepatuku dan berharap semoga bukan aku yang nginjek. Pelan - pekan aku balikkan telapak kakiku dan melihat bagian bawah sepatu. Uh... benar saja ternyata aku yang menginjak, saking bersemangatnya aku berlari ketika melewati pasar tadi sampai aku tidak lihat aku menginjak apa. Inginnya sih pura - pura gak tau dan pengen nyembunyiin hal ini dari temen sekelas. Tapi dengan polosnya si Shopia teman sebangku ku berteriak "oh kamu yang nginjek ya claris??". Sumpah malu banget apalagi sekelas sama mantan ya gimana lagi udah terjadi. Nasibku sudah apes bahkan ketika baru pertama sekolah.
Hai, aku masih baru di wattpad nih jadi maaf kalau masih banyak kata - kata yang salah. Oh iya jangan lupa baca bagian selanjutnya ya!! Dan jangan lupa #follow #vote dan #tambahkan ke perpustakaan kalian yah 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
ICIH IN MY LIFE
Short StoryRasa penasaran, takut, dan emosi yang selalu membayanginya membawa Clarisa gadis berusia 16 tahun tersebut harus pergi kesebuah desa yang tak berpenghuni demi mencari kawannya yang bernama Radit, yang tidak lain dan tidak bukan adalah mantan pacarny...