III

105 30 58
                                    

"Hahaha, gapapa kali santai aja."

"Okayy, aku pulang duluan ya?"

"Mau aku anterin? Lagi gaada tugas osis nih."

"Jangan, papa jemput aku hari ini. Baru pulang dia."

"Gamau kenalin aku sama papa kamu?"

"Dih apaansik, jan ngaco kamu. Hahahh."

"Iya u—"

O o o u w o o o~

So are you happy now? Finally happy now are you?~

Keisha sibuk memasang earphone ke telingannya. Malas mendengarkan ke uwu an orang lain. Karena apa? Ya karena Keisha jomblo.eh.

Jam juga sudah menunjukkan pukul 14.00. Harusnya bang Fernan sudah keluar dari kelas, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda bau bangkai. Berati bang Fernan belum keluar kelas. Haha, gak. Bang Fernan wangi banget demi. Yaiya, parfumnya Gucci minimal Giordano. Kalau lagi miskin aja, baru pakai parfum 10 ribu an di toko-toko yang bentuknya roll on.

*LINE MESSAGE

RONALDO WATI
online

bang
keisha plg duluan aje yak
lama banget nunguin lo

ati-ati ye
gw ada tugas rada lama

kayanya gw minta motor aja yak
ke bokap

JANGAN NGADI"

KOK EMOSI SIK MALES

BERISIK
CEPET PULANG
ABANG GABISA NGANTER

read

KEISHA!
ABANG NITIP CIRENG!
JANGAN LUPA, GW GANTI

read

KEISHA!
P
P
P
P
P
P
P
P
P

/blocked

(≧∇≦)/

"DAJJAL!"

"AH!" Teriakku pada Kania yang berlari sambil memukul ginjalku. Eh, lenganku maksudnya. Iya.

"Pulang bareng gw yok, gw bawa mobil." Tawar Kania.

"Seriusan jing? Duit darimane?"

"Main sama om om tadi malem." Jawab Kania santai.

"LO KOK GA NGAJAK?! IKUTAN DONG." jawabku oleng karena Kania memang sultan. Orang tuanya punya bisnis perhotelan di Jakarta Selatan.

"Dahla ayok." Kania pun menjentikkan jarinya berharap kita langsung bisa pindah ke parkiran.

"Tingkat ke haluan makin tinggi sist."

"Iri bilang bosss."

(≧∇≦)/

NGKKHHH~

DOK DOK DOK...

"DEKKKKKKK, BURUAN BUKAIN PINTU!! GUA MAU NGOMONG!!"

"..."

"DEKKKK!!!"

DOK DOK DOK...

"Hmm..." Ucapku lesu karena nyawaku belum genap.

Aku berjalan menuju pintu kamar dengan mata masih belum terbuka penuh.

"DEKKKKKK!! KEMANA LO?!" Teriak bang Fernan seperti orang kesurupan.

"Sabar jelekkkk."

Bang Fernan menarik tanganku menuju kasur dan mendudukkanku disana. Sepertinya ada kabar atau gibahan baru darinya.

"Kenapa abangku sayangggg?" Tanyaku melas.

"Janji sama abang gaboleh kaget, hm?" Bang Fernan mengulurkan jari kelingkingnya memintaku untuk berjanji.

"Hadehh apadeh buruan, penasaran Keisha." Aku buru-buru mengaitkan kelingkingku pada kelingking bang Fernan, kepo.

Selang beberapa menit abang cerita, ternyata ada...


(≧∇≦)/

Keesokan harinya...

"DAH GILA APA? TAU DARIMANE LO?!" Kata Kania kaget setelah mendengarkan hasil gibahanku dan Bang Fernan tadi malam.

"Lah lu kira gua boong?" Kataku agar Kania percaya.

"YANG INI KANNN??"

Kania menyodorkan hp nya dan menunjukan foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kania menyodorkan hp nya dan menunjukan foto...—

"Iya kali. Iya itu. Bener bener."

"KOK GA KAGET SIKK?" Tanya Kania jengkel.

"Lah emang ngapa?" Aku balik bertanya karena yaaaa...emang gatau.

"Lo gatau emang?"

"Apasik gangerti gw anju."

"Jadi gini...."

20 minutes later~

Yagila, gw minta dijelasin dikit malah dijelasin panjang kali lebar kali tinggi.

"Jadi intinya? Kepanjangan anjirr." Protesku karena lama banget woii nyeritainnya.

"Intinya dia baik, sultan, bukan fakboi, ganteng, ganteng, ganteng. Pokoknya ganteng."

"Ganteng sih iya. Tapi gw gapercaya ya kalo dia bukan fakboi, secara tampilannya mantap sangat."

"BODO AMATTTT SAYANGGGG."

(≧∇≦)/


cie pada kepo gibahannya apa, ada di chap selanjutnya ya ayangnim :)

selenophile » jaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang