Di kejar dan di buru. Pasangan itu tetap berlari. Telapak tangan mereka saling bertautan. Sangat erat. Masing-masing tidak ingin saling melepaskan. Gadis itu bertanya kepada pasangannya. "Siapa mereka? Mengapa mereka terus mengejar kita?"
Namun, laki-laki yang menggenggam erat tangan si gadis itu sama sekali tidak memberi jawaban apa pun. Pikiran laki-laki itu hanya berpusat pada lari, lari dan lari. Berbeda dengan si gadis itu, dirinya diliputi rasa cemas dan ketakutan. Gadis itu khawatir. Bahkan sangat khawatir.
Takut-takut gadis itu mencuri-curi pandang ke belakang. "Jangan melihat ke belakang! Fokus saja melihat ke depan! Terus berlari dan ikuti aku." Ujar si laki-laki dengan suara yang tegas dan sedikit terengah.
"Apa mereka orang jahat?" masih di penuhi rasa penasaran, gadis itu bertanya lagi.
Masih dalam keadaan berlari, laki-laki itu menjawab. "Terus saja berlari, tidak ada yang lebih penting dari dirimu saat ini termasuk pertanyaanmu itu." si gadis semakin tidak mengerti. Sekali lagi ia melihat ke belakang kemudian menatap si laki-laki sambil berkata dengan suara lantang. "Kamu pembohong! Apa yang sudah kamu sembunyikan dari aku! Dan apa yang kamu tahu sedangkan aku tidak tahu."
Mendengar perkataan si gadis yang sarat akan emosi membuat laki-laki itu memutuskan untuk berhenti berlari yang kemudian diikuti oleh gadis di sampingnya. Laki-laki itu menghadap ke arah si gadis, menipis jarak di antara mereka, menatap lekat matanya dan menggenggam erat kedua tangannya sembari berucap, "kamu ingin tahu dengan apa yang kamu tidak tahu?" pertanyaannya di jawab dengan anggukan oleh si gadis. Laki-laki itu menghela nafas sebelum menjawab pertanyaannya sendiri. "Yang aku tahu dan apa yang kamu tidak tahu untuk saat ini hanyalah... bahwa aku... takut untuk... kehilangan... kamu."
Tombol 'pause' seketika di tekan, dan film pun berhenti. Saat ini yang terdengar hanyalah suara sesenggukan. Tidak lagi ada suara dari kedua pasangan tadi. Sungguh ia tidak sanggup untuk melanjutkan adegan di bagian ini.
Andai saja saat itu.
Andai saja.
#GrasindoStoryInc
YOU ARE READING
PRISONER
RomanceHujan. Tetaplah turun. Jangan berhenti dulu. Karena bumi masih rindu dengan suara rintikmu. --Gadis yang berteduh dari hujan-- Tuhan. Aku ingin hujan ini turun selamanya. Jika itu boleh. Hujan. Semoga Tuhan mendengar doaku. --Pemuda yang berteduh d...