Chapter 2 : Wow, He's so Beautiful!

1K 196 32
                                    

🐱🐱🐱🐱🐱

.
.
.
.
.
.





"-ppa adalah orang yang pendiam. Kau mungkin akan didiamkan oleh Appa. Tapi, itu tidak masalah bagiku karena aku suka keheningan. Mungkin, yang bermasalah adalah kau, Jiyoon." si empu yang dibicarakan manyun.

"Memangnya aku ini tipe pengeluh?!" Mingi menatap Jiyoon dengan raut wajah datar. Sadar diri dong!

"Kau ini suka mengeluh." balas Mingi sekenanya membuat mata Jiyoon berkaca-kaca.

"Apa yang harus kulakukan...?" Mingi berdecak malas.

"Appa akan pulang jam-jam 2 malam karena terkadang jadwal shift kerja Appa. Jadi, jangan merasa takut dirumah sendirian karena Appa akan tidur bersamamu." Jiyoon mengerjabkan matanya sebelum tersenyum penuh tahu.

"...Hooo... masih bobok sama Appa-nya ya..." Mingi memerah kecil.

"Su-sudahlah! Paginya, kau harus bangun jam 6 kemudian membangunkan Appa untuk menyiapkan sarapan. Jika appa terlalu malas, panggil Hosiki-samchon yang tinggal disebelah rumahku. Masakan Army-ahjumma selalu enak meskipun punya Appa lebih enak." Jiyoon mengerutkan keningnya sebelum mengangguk antusias.

"Appamu orangnya seperti apa? Ganteng? Mempesona? Playboy?" Mingi mengulas senyuman lembut.

"Appa, dibandingkan ganteng lebih ke cantik. Banyak yang suka dengan Appa. Jadi, tugasmu adalah melindungi Appa dari tatapan pemangsa kaum muda." Jiyoon memiringkan kepalanya bingung. Mingi kemudian berdecak kesal.

"Intinya, kecantikan Appa harus dilindungi." siluet mata Jiyoon menajam dan mengangguk serius.

"Dengan segala kekuasaan hatiku, aku akan mengabdi pada titah yang mulia ini! Hall hai Appa Mingi!" Mingi hanya terkekeh mendengarnya.

"Bagaimana dengan Papamu?" wajah Jiyoon segera memasam mendengarnya.

"Papa... merepotkan." Mingi mengangkat alisnya. Meminta penjelasan lebih lanjut.

"Papa memang orang kaya tapi, nggak bisa urus diri. Mingi akan dibangunkan oleh Papa jam-jam setengah tujuh hanya untuk menyuapi Papa sarapan!" Mingi sweatdrop mendengar hal itu.

"Kemudian, banyak pembantu yang bekerja di rumah. Jadi, hidupmu mungkin sangat santai dan damai." Mingi menggelengkan kepalanya tidak setuju.

"Kita tidak boles malas, nanti tidak sukses di masa depan." nasihat dari Joonie-samchon sangat memotivasi Mingi saat ini.

"Aku tahu! Kemudian, aku punya Taekookie-samchon sama anak angkat mereka, Taejung. Masih balita." Mingi mengerjabkan matanya bingung.

"Taekookie-samchon?"

"Kim Taehyung dan istrinya, Kim Jungkook. Aku suka memanggil mereka dengan Taekookie-samchon. Kalau Tae-samchon wajahnya ganteng. Kalau istrinya wajahnya manis seperti kelinci." Mingi mengangguk paham.

"Kalau Appa memiliki dua teman dekat. Sudah menikah juga. Joonie-samchon dan Jinnie-samchon. Kalau Joonie-samchon punya lesung pipi, kalau Jinnie-samchon bibirnya tebal. Mereka punya dua anak angkat. Satu Namjae yang berumur 7 tahun. Satu lagi Jaehwa, 5 tahun." Jiyoon juga mengangguk kecil.

Kemudian malam itu, mereka habiskan untuk saling berbagi informasi. Bersiap-siap memulai misi mereka yang menyenangkan.

~000o000~

2019, empat hari kemudian

"...aku menang." Mingi menatap hadiah ditangannya dengan wajah senang bukan main. Ia tidak terhenti-henti tersenyum sendiri.

Our Destiny | MINYOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang