👸

3K 60 12
                                    

Flo's House

06.30

kringg
kringgg

Flo mengerjapkan matanya. Sinar matahari menembus masuk melalui celah-celah jendela yang terbalut gorden bercorak bunga. Ia bangkit lalu duduk dipinggir ranjang. Dirinya belum sepenuhnya sadar, matanya masih enggan terbuka. Tiba-tiba ia tersadar lalu menatap jam beker di nakas.

Ah sial.
kesiangan.

Dengan langkah seribu ia langsung bergegas menuju kamar mandi. Cukup 5 menit saja ia habiskan waktu di kamar mandi. Kemudian ia sibuk mencari segaram putih-abu nya. Setelah memakai seragam ia langsung mengambil tas, kaos kaki lalu memakai sepatu dengan asal. Kali ini ia berangkat sekolah menggunakan sepeda karena jika naik bus sudah dipastikan ia terlambat.

"Huft masih pagi tapi sudah melelahkan." Keluhnya sambil mengendarai sepeda.

-
-
-
Sekolah
07.02

Tiba disekolah pintu gerbang sudah ditutup, tandanya upacara akan segera dimulai.

"Ya Tuhan bagaimana ini. Masa iya aku harus bolos?"

tring!

Aku teringat sesuatu.
Pintu gerbang belakang.

Flo segera menuju pintu gerbang belakang sekolah. Sepedahnya ia titipkan di warung terdekat.

Flo lari menuju gerbang belakang. Ia merapihkan seragamnya sebelum memanjat gerbang. Ada sedikit rasa takut di benak Flo tapi rasa nekatnya lebih kuat untuk saat ini. Sebelum loncat ia menghembuskan nafas terlebih dahulu untuk meyakinkan dirinya.

satu

dua

tiga

bugh

"aww"

Sebuah pendaratan yang naas. Tubuh Flo sekarang dalam keadaan tengkurap, sepatu nya lepas sebelah, seragamnya kotor terkena tanah, dan dasi yang dipegangnya terlempar ke dekat lubang. Ia beranjak untuk mengambil dasinya.

"Sejak kapan disini ada lubang? Kok sepertinya aku baru lihat."

Ia pun penasaran lalu melihat ke dalam lubang itu. Gelap. Karena penasaran ia semakin dekat melihat ke lubang tersebut. Tiba-tiba...

srekkk
bugh

"AAAAAAA...."

Flo tertarik masuk ke dalam lubang tersebut.

-
-
-
Arc Kingdom village

Brakk

"ugh apa yang barusan terjadi?" Flo memegang kepalanya yang terasa sakit. Kemudian ia bingung melihat keadaan di sekitarnya.

"Loh dimana ini? Bukannya tadi aku ada di halaman belakang sekolah?"

Pemandangan yang ia lihat adalah lahan yang dipenuhi bunga-bunga tulip serta pohon-pohon dipinggirnya. Flo pun berjalan mengitari taman bunga tersebut. Lalu ia melihat dasi sekolah yang barusan ia pegang tergeletak di lapangan tersebut.

"Eh kok dasinya ada disitu sih?" Flo pun berlari untuk mengambil dasinya.

"Fyuh untung tidak hilang."

Tiba-tiba...

"Siapapun itu tolong awas!" Flo menoleh, ia melihat kuda putih liat berlari kearahnya dengan kecepatan tinggi.

Satu kata, pasrah. Flo tidak berkutik dari tempatnya, ia terlalu capek mendapat kesialan hari ini.

Kuda berlari semakin dekat. Flo hanya bisa memejamkan matanya sambil menutup wajahnya. Tangannya masih menggenggam erat dasinya.

Princess HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang