ch1.Got him

7.3K 45 11
                                    

"Dok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dok...aku udah gak tahan" ucap sang pasien yang bernama Iren yang sedari menunggu jawaban dari Sehun yang selaku dokter.

Sehun tak menanggapi Iren yang sedari tadi berceloteh, bagaimana tidak, dia datang seminggu berturut-turut  hanya mengatakan kalau bagian intimnya terasa gatal pada Dokter yang menangani penyakit jantung.

"Dok.. Miss V ku terasa gatal"

"Dok badan ku panas...ahh..uhh"

"Dok coba sentuhh aku...obati ku"

"Dokk Miss v ku ingin disentuh" 

Ucapan-ucapan gila dari sang pasien itu terus di dengar oleh Sehun berturut-turut tanpa hentinya selama seminggu ini.

Bagi Sehun dia tak akan tergoda, dia mengangap pasien ini hanya mempermainkannya, dengan tingkah konyol yang selalu dibuat sang pasien yang bernama Iren itu.

"Kamu bisa keluar sekarang" final Sehun yang membuat Iren mengerucutkan bibirnya.

"Dok, Kau belum memeriksa ku" rengeknya sambil memainkan rambutnya yang menjutai.

"Dengar Bae-ssi, aku tak bisa menyembuhkan penyakitmu" balas Sehun dengan wajah datarnya.

"Kau bisa chagiya...sentuh saja aku hmmm" ucapnya nya membuat Sehun merotasikan bola matanya.

"Pergilah, aku sibuk" ucap Sehun mengalihkan pandangannya ke arah dokumen.

"Ckk, baiklah aku akan datang besok chagiyaa..." Owhh tidak itu adalah kata-kata yang paling dibenci Sehun, bagaimana tidak, itu berarti dia harus menemui pasien gila ini lagi dan juga mendengar celotehan panjang yang tak berguna.

"pay-pay aku pergi" ucap Iren lalu melangkahkan kakinya pergi dari ruangan Sehun.


..................

"Gimana kau udah mendapatkan dia?" tanya wanita yang bernama Wendy pada Iren yang sedari tadi membenamkan kepalanya pada kedua tangganya yang diatas meja.

"Belum" balasnya lesu sambil memasang raut kecewa.

"Kau juga sih terlalu frontal, aku juga gak ngira kamu senekad itu" Iren hanya menghela nafas mendenggar perkataan Wendy.

"Aku udah gak tau lagi, keknya semua udah kulakuin deh dari bertingkah elegan sampai menggoda" balasnya.

"Mungkin memang nasib mu gak laku" ucap Wendy menerima jitakan dari Iren.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Sehun terdiam sambil menatap diam dinding yang bercat putih itu sambil mempangkukan kepalanya diatas tangan.

Sehun terdiam sambil menatap diam dinding yang bercat putih itu sambil mempangkukan kepalanya diatas tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hoiii..." Panggilan dari seorang pria bernama Chanyeol memecah lamunan dari Sehun.

"Budayakan ketuk sebelum masuk" ucap Sehun yang dibalas  cengiran Chanyeol dengan ekspresi tak  berdosa di wajah pria yang bernama Chanyeol itu.

"Hahahha mian. kau kenapa sih 2 hari terakhir melamun terus, emm atau jangan-jangan kau merindukan pasienmu yang bernama Iren itu ya.

"Mana mungkin aku merindukannya, aku senang dia tak datang dua hari ini" sela Sehun.

"Aku tak percaya? ekspresi mu tak mengatakan seperti itu" goda Chanyeol.

Oke Sehun sedikit membenarkan perkataan Chanyeol, dia tak tahu kenapa dia merasa sepi saat wanita yang bernama Iren itu tak mengunjungi nya lagi, harusnya ia merasa senang namun apa yang dirasakannya berbanding terbalik dengan yang diharapkan.

"Apa yang kau pikirkan Oh sehun, mana mungkin kau rindu dengannya" ucap Sehun dalam hati sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Eh tapi tau gak, pasienmu itu semalam mendatangi ku, sepertinya hidupnya gak lama lagi karna penyakit jantung yang kronis" ucapan dari Chanyeol mampu membuat Sehun mengalihkan pandangannya menatap fokus Chanyeol.

"Hah? Jinja? kau bercanda? lagi pula kenapa dia mendatangimu?" tanya Sehun berturut-turut.

"Aku tak bercanda, emangnya salah kalau dia mendatangiku? toh aku juga Dokter bagian jantung dan kau juga tak peduli padanya lagi" balas Chanyeol santai.

"Kenapa kau tak bilang dari tadi? diamana dia sekarang?" tanya Sehun mengebu.

"Eh? katanya kau gak rindu?" goda Chanyeol dengan ekspresi yang mengesalkan menurut Sehun.

"Cepat katakan park" ucap Sehun tak sabaran.

"Dia di rumah sakit ini, ada diruang no 77 lantai 2" mendenggar itu Sehun langsung melangkahkan kakinya  cepat keruangan yang katakan Chanyeol.

Melihat Sehun yang seperti ini, membuat Chanyeol tertawa geli. Chanyeol terkadang merasa iba melihat sahabatnya itu tak menyadari perasaan cinta yang timbul sehingga ia harus turun tangan menyadarkannya.

Other Side

~Brukkk~ suara dobrakan pintu itu membuat Iren mengalihkan pandanganya dan melihat Sehun yang ngos-ngosan dengan tatapan yang  sulit diartikan.

"Kau kenapa tak bilang padaku bahwa kau sakit" ucap Sehun berusaha tenang namun nada cemas masih saja terdengar.

"Kau mencemaskanku hmm?" ucap Iren dengan tawa kecil.

"Ini tak lucu jika saja kau bilang dari awal pasti kau tak seperti ini" ucap Sehun yang tak bisa membendung rasa cemas dan takut bersamaan, yang dia pun tak tahu kenapa perasaan ini menghinggapinya.

"Sarangheyo...Sehun-ah, eumm maukah kau menuruti keinginan terakhirku" lirihnya

"Apa yang kau bilang hah? jangan bilang seperti itu"  bentak Sehun dengan raut cemas.

"Maukah kau menemaniku  di 30 hari  terakhir  ya hanya 4 minggu, anggap aku sebagai kekasih mu hmm,biarkan aku mencintaimu Sehun-ya" lirihnya sambil meneteskan air mata.

"Tidak, Tidak, jangan sepr-"

"Kumohon, dengarkan aku, waktu ku tak banyak okay" Sehun terdiam sambil menatap sendu Iren.

"Aku akan melakukannya" ucap Sehun lalu menyesap bibir Iren, ciuman panas yang menyatukan kedua insan itu.

CRAZY PATIENT (Two shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang