Diamorf (WangXian) II

5.5K 578 33
                                    

♥♥♥

♥♥♥

OOC. Beda dari novel, Beda dari Manga, Beda dari Animenya.

Yuuki pinjam nama & tempat. Karakter OOC, Plot dari imajinasi Yuuki.

Saran dan Kritik diterima (tapi tolong gunakan bahasa yang tidak menyakitkan ya)

Tanpa Edit, Miss Ty bertebaran

♥♥♥

♥♥♥

Hari itu adalah pertengahan musim semi, gerimis tipis membasahi Gusu. Suasana senja yang lembab menguarkan aroma tanah basah dan rerumputan segar. Kabut mulai tulrun perlahan, membelai dan memabukkan cabang pepohonan. Mendaki tangga menuju Yu Shen Bu Shi Chu, beberapa orang tampak memanggul peti-peti dan terbuat dari kayu. Mereka lelah dan kepayahan. Udara lembab dan jalan menanjak jelas menguras tenaga mereka tetapi mereka tidak berani membatah, takut Zidian akan melecut tubuh mereka.

Memotong urat malunya, pada akhirnya ketua sekte Yunmeng Jiang memaksakan dirinya untuk mendatangi Gusu. Ia ingin melihat keponakannya -jika ia boleh menganggap mereka sebagai keponakannya− demi meredakan penyesalan dan kerinduan yang menggrogoti alih-alih menyiksa hati dan pikirannya beberapa hari terakhir ini.

Turut serta mainan khas Yunmeng dan barang lainnya sekiranya disukai oleh anak-anak. Ketua sekte Yunmeng Jiang sengaja memerintahkan para pelayanya untuk mencari barang-barang yang sekiranya bisa ia bawa ke Gusu. Puncak-puncak Gusu masih membeku dan lembab tetapi keindahan alam yang ditawarkan jelas lebih menggoda daripada udara dinginnya.

♥♥♥

"Ketua sekte Jiang...?" Lan Xichen tersenyum.

"Aku datang ingin bertemu dengan mereka." Jawab Jiang Cheng.

"Mereka? Siapa?" tanya Lan Xichen.

"Anak-anak Wei Wuxian."

Lan Xichen tersenyum hangat. "Nama mereka Lan Han dan Lan Liu." Ucapnya. "Mari masuk... mereka masih tidur siang, mungkin sebentar lagi akan bangun. Silakan ikuti aku, aku akan mengantar kalian untuk beristirahat dulu."

♥♥♥

Sayup terdengar suara guqin. Jiang Cheng mengabaikan teh yang dihidangkan untuknya. Teh hangat bisa sedikit menghangatkan badan ditengah cuaca lembab dan dingin Gusu tetapi Jiang Cheng sama sekali tidak tertarik pada kepulan asap hangat dan aroma nikmat teh. Ia mendengarkan dengan seksama dan menyelami irama guqin yang tertangkap telinganya. Ia yakin itu adalah suara musik Lan Wangji.

"Nah, dia di sana...."

Jiang Cheng tersentak dari lamunannya. Matanya menatap dua pasang mata polos berwarna keemasan terang, mata yang sama persis dengan milik ayah mereka -Lan Wangji.

Kedua anak itu beringsut, bersembunyi di belakang tubuh Lan Xichen. Sesekali mereka mencuri pandang ke arah Jiang Cheng yang diam mengamati mereka.

"Maafkan aku karena terlalu lama membuatmu menunggu, Ketua sekte Jiang. Mereka harus mandi dulu." Ucap Lan Xicheng, tak lupa tersenyum pada Jiang Cheng. "Nah, dia adalah Jiang Cheng, saudara ibu kalian. Ayo, sapa paman a Cheng!"

Lan Liu sang kakak yang pertama kali keluar dari persembunyiannya, berjalan dengan angkuh ke arah Jiang Cheng. Wajah gadis kecil itu lebih mirip wajah Wei Wuxian tetapi sikapnya dingin seperti ayahnya. Mengamati Jiang Cheng sejenak sebelum membungkukkan sedikit tubuhnya -memberi salam− ia masih berusia 2 tahun, bicaranya pun belum lancar sehingga ia memilih meberi salam sevara nonverbal daripada membuat malu dirinya sendiri jika memaksa mengeluarkan kata-kata yang kurang jelas ditelinga orang dewasa.

Diamorf WangXian ✔️Where stories live. Discover now