The Last Demigods

7.2K 189 12
                                    

PROLOGUE

Aku terbangun di suatu gua. Gua itu sangat dingin, membuatku menggigil. Di atap gua, es-es tajam bergantungan, meneteskan air ke rambut pirangku yang acak-acakan, seperti setelah ditiup hairdryer super besar.

Aku tak tahu pasti apakah ini mimpi atau kenyataan. Aku mengenakan kaos biru muda dan celana pendek, persis seperti baju yang aku kenakan sebelum tidur. Aku mencubiti tanganku, berdoa semoga ini mimpi. Aku melihat seberkas cahaya di ujung gua, menurutku itu jalan keluar dari gua menyeramkan ini. Aku berjalan menuju cahaya itu.

Lalu tiba-tiba ada sebuah suara yang mengagetkanku. Jantungku serasa ingin copot saat mendengar suara besar itu.

'Hahaha! Selamat datang, Oliver Blackwood. Aku sudah mengawasimu sejak kau masih bayi. Akhirnya kita bertemu setelah sekian lama."

Suara itu dipenuhi kesenangan, kelicikan, sekaligus kemarahan. Aku menoleh sana-sini untuk mencari darimana suara itu berasal. Tapi tidak ada seorangpun dalam gua itu selain dia.

Lalu, akhirnya aku berhasil bertanya, "Si-siapa kau?! Dimana aku?"

Suara itu hanya tertawa mendengar pertanyaanku. Lalu dia akhirnya menjawab,

"Aku Hades, Nak. Penguasa Dunia Bawah. Kau berada di salah satu gua di Dunia Bawah. Aku punya misi untukmu."

Mendengar kata 'Hades' saja sudah membuatku merinding. Apakah dewa-dewi Yunani benar-benar ada? Atau apakah ini hanyalah khayalan?

Aku mulai bersikap tenang, dan bertanya ke Hades. "Misi apa?"

Hades langsung menjawab dengan tegas, "Pergilah ke Alaska. Bebaskan Zeus. Dia ditawan Poryphorion, raja para raksasa, yang terkuat. Kau hanya punya 5 hari mulai dari besok."

Dia mengatakan kata Zeus dengan rasa marah dan jijik.

"Mengapa anda menyuruhku melakukan misi ini? Dan mengapa aku harus menuruti perintah anda?" tanyaku, tanpa rasa hormat. Kurasa Hades bakal langsung mengirimku ke Dunia Bawah untuk dihakimi karena sikap kurang ajarku, tapi ternyata tidak.

"Jangan salah, Nak. Aku juga tidak ingin membebaskan Zeus. Tapi tanpa dia, Olympus menjadi kacau balau. Dewa-dewi lainnya bertengkar memperebutkan takhta Olympus. Jika kondisi tidak membaik, anak-anak Gaea akan memanfaatkan kesempatan ini dan memusnahkan dewa-dewi, termasuk aku, untuk selamanya. Mereka juga akan memusnahkan kaum manusia."

Aku masih tidak percaya bahwa dewa-dewi ada, tapi sepertinya aku harus mendengarkan Hades. Kurasa ini masalah serius.

"Lalu, kenapa anda memilih aku untuk menjalankan misi ini? Masih banyak orang di dunia ini yang jauh lebih kuat dari aku. Aku bahkan masih 14 tahun!" teriakku.

"Kami dewa-dewi, memilihmu bukan karena kebetulan. Kau mungkin tidak akan percaya, tapi kau adalah anakku. Kau seorang demigod, setengah dewa dan setengah manusia."

Aku melongo saat mendengarnya. Jika aku diberitahu seseorang bahwa aku adalah anak Hades, aku akan langsung menamparnya. Tapi jika Hades sendiri yang mengatakannya, ya, berarti benar. Tapi bukan berarti aku percaya. Bagaimana bisa aku adalah anak Dewa? Itu konyol.

"Anakmu?! Bagaimana mungkin?! Ini konyol!" teriakku.

"Mungkin sekarang kau takkan percaya, Nak. Tapi lama-lama kau akan percaya. Sekarang aku harus pergi. Selesaikan misi ini, atau manusia dan dewa-dewi akan musnah. Selamat tinggal, Oliver. Ada sesuatu yang menunggumu. Hadiah dariku."

Aku ingin membentaknya lagi, tapi pandanganku mulai kabur. Lalu semuanya menjadi gelap gulita.

The Last DemigodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang