PROLOG

98 31 2
                                    

Rintik-rintik hujan semakin membasahi tubuh mungil seorang gadis yang hanya dibalut dengan outer tipis, sama sekali tidak mampu menghangatkan tubuh yang sudah menggigil akibat hujan yang tak kunjung reda.

Jalanan yang nampak sepi, cukup membuat atmosfer di sekitar sedikit mencekam, ditambah dengan suasana malam yang gelap dan hanya dibantu dengan sinar bulan serta beberapa lampu jalan yang tampak redup.

Gadis tersebut nampak buru buru,dengan nafas yang tersengal-sengal ia berusaha berjalan secepat mungkin menuju halte bus dengan beberapa buku di tangannya.

Ia sempat menoleh beberapa kali,mencoba peruntungan dengan berharap bis segera datang, agar ia bisa secepatnya keluar dari udara malam yang begitu dingin.

Setelah sekitar 10 menit menunggu,nampaknya sang Fortuna sedang tak memihak padanya, apa yang ia khawatirkan menjadi realita.

Segerombolan pemuda yang nampaknya mabuk menghampirinya dengan cara berjalan yang sempoyongan, mampu membuat bulu kuduk gadis tersebut menegang, hawa panas menyelimuti tubuh gadis itu seakan tak menghiraukan rintik hujan yang kian lebat.

Salah seorang pemuda tersebut dengan cepat mengambil buku ditangan gadis mungil itu dan mengibaskan nya di udara seolah buku itu tak ada artinya.

"Mm.. ke..kemarikan!" Gadis tersebut sedikit meloncat untuk menggapai buku ditangan seorang pemuda yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gadis tersebut.

"Apa yang kau lakukan sendiri di sini gadis manis," Pemuda lainnya nampak menggoda gadis itu dengan membelai surai coklat gadis itu yang membuat empunya merasa risih atas tindakan yang dilakukannya.

"Ce..cepat berikan atau.." gadis itu menggantung ucapannya karena ia tahu ia sendirian dan akan sia sia bila ia melawan pemuda yang jumlahnya 5 orang dan ia hanya sendiri.

"Hei Jack! Yang ini milikku!" Pemuda yang disapa Jack itupun menoleh dan menyeringai, lalu berjalan mundur dan melempar buku yang ia pegang ke sembarang tempat.

Pemuda itupun menghampiri gadis itu dan menyibak sedikit rok yang dikenakan gadis mungil tersebut.

"Jangan coba coba!" Gadis tersebut secara refleks menampar pemuda di hadapannya yang membuat pemuda itu meringis kesakitan.

"Sepertinya yang satu ini sangat sulit diajak dengan cara yang halus." pemuda itu semakin mendekatkan tubuhnya ke arah gadis yang wajahnya sudah berubah pucat sedari awal.

"Ikuti perintahku, maka tidak akan sakit." dengan sigap pemuda itu mengangkat tubuh gadis itu mengisyaratkan pemuda yang lain untuk mengikuti langkahnya.

"Lepaskan!" Usaha untuk lepas dari genggaman pria itu nampaknya sia sia, gadis itu hanya mampu memberontak dan berteriak seandainya ada yang mendengar, dan nasib sial yang dialaminya cepat berpindah haluan.

"Berhenti!" Entah darimana asalnya suara berat maskulin khas pria yang tiba tiba membuat segerombolan pemuda yang membawa gadis itu pergi seketika menghentikan langkahnya.

"Wah wah..beraninya kau mengganggu kami." salah seorang dari pemuda tersebut nampak sedang mencari darimana suara tersebut berasal.

"Lepaskan gadis itu." Suara datar itu kembali muncul membuat para pemuda seolah kebingungan mencari siapa pemilik suara bariton yang mengusik kesenangan mereka.

Tanpa disangka,seorang pria datang dari balik rimbunnya pepohonan,menghadang para pemuda yang berusaha membawa kabur gadis malang di tangan mereka.

"Ingin berurusan dengan kami? Ku sarankan kau berlari ke pelukan ibumu, karna cuaca sedang tidak bersahabat..hahaha." Seorang dari pemuda tersebut tampak mengejek dan tertawa renyah diikuti dengan tawa pemuda yang lain, tawa yang mampu memecah keheningan malam, yang tanpa sadar hujan telah reda sejak kedatangan pria tersebut.

"Seharusnya kau yang tidak berurusan dengannya--
Karena kau akan berurusan denganku." Pria bertubuh tegap dengan tinggi 190cm itu memicingkan matanya, seolah para pemuda tersebut tak sebanding dengannya.

"Beraninya kau" rahang pemuda tersebut mengeras diselingi dengan gerakan tinju yang ditujukan untuk pria misterius di depannya.

Dengan gesit, pria tersebut menghindar, dengan kedua tangan dibelakang dan salah satu sudut bibir terangkat, seolah jengah melihat serangan bertubi tubi yang ditujukan untuk dirinya.

Dengan nafas yang terengah-engah,pemuda tersebut nampak kelelahan menyerang pria tersebut yang hanya menghindar dan tak melakukan penyerangan balik.

"Lemah." hanya satu kata yang pria tersebut ucapkan,namun mampu membuat pemuda yang lain geram sehingga ikut menyerang pria misterius tersebut.

Namun dengan sigap pria tersebut mampu membalikan serangan lawannya dan mengunci segala perlawanan yang diarahkan kepadanya, tanpa perlawanan, alhasil para pemuda tersebut hanya menyerang satu sama lain.
'kalah telak'

Para pemuda itupun lari terbirit birit tanpa menoleh lagi ke belakang, berharap pria tersebut tidak mengikutinya dan menyerang balik mereka.

Sang gadis sempat terpaku di tempatnya, yang entah sejak kapan ia terduduk diam di pinggir jalan seperti seorang yang sedang frustasi.
Pria tersebut menjulurkan tangannya untuk membantu gadis tersebut bangkit dari tempatnya dan tersenyum hangat kepadanya.

"S..si..apa kau?" Gadis itu menerima uluran tangan pria tersebut dan bertanya dengan nada yang sangat bergetar.

"Alrick." Singkat, namun senyum manis yang ditimbulkan pria tersebut mampu membuat sang gadis merasakan desiran aneh di dadanya.

Rambut cokelat kehitaman dan iris berwarna zamrud itu, mampu membuat sang gadis terkagum dengan wajah sang pria yang ia ketahui bernama Alrick tersebut, ditambah dengan pesona memikat yang ditimbulkan sang pria terhadapnya.

Dengan sisa oksigen yang terasa menyesakkan di dadanya, gadis tersebut nampak lemas karena ia tahu, kondisinya saat ini sedang tidak memungkinkan, ditambah dengan kehadiran segerombolan pria biadab yang mampu membuat otak gadis itu terasa panas ketika mengingatnya, serta sekarang, dihadapannya telah ada sesosok pria aneh mempesona yang menatapnya teduh membuat desiran aneh kembali menjalar di dadanya.

'Entah kau sedang berpihak padaku atau tidak kah Fortuna'

Tiba tiba gelap menghampiri pandangan gadis tersebut, yang disusul dengan tumbangnya tubuh mungil sang gadis, dan dengan sigap Alrick menangkap tubuh sang gadis, membopongnya seraya berbisik

"I got you princess."

וו×

Gimana nih ceritanya
Maklum ya masih amatiran hehe

Thanks for your voment! Lav yu soo muchh

~171118

Holyblood Princess [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang