Mata Taerin kini hanya tertuju pada satu pria yang mengenakan logo capten ditangan kanan nya .. pria itu juga menjadi pujaan para suporter wanita
Apalagi saat waktu istirahat tadi,, pria tersebut sempat pamer perut nya yang kotak-kotak .. hal ini semakin membuat para wanita tergila-gila dengan nya
"Nama dia siapa sih? Udah ganteng, tinggi, cool, sixpack, jadi capten basket pula!! Uh .. mesti gue gebet nih! Eh?!! Tapi klo diliat-liat kok muka dia ga asing ya?? Ah itu mungkin cuma karena pernah temu di jalan!" gumam Taerin sambil memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan pria tersebut
Babak kedua masih berlangsung .. salah satu pemain dari tim kampus hampir memasukan bola ke dalam ring namun hal ini berhasil di gagal kan dengan tebasan tangan sang capten tim F5
Semua suporter berteriak bahagia, terutama para suporter wanita. Tebasan sang capten yang terlalu keras membuat bola melambung jauh hingga ke arah penonton
Bola itu akhirnya mendarat tepat dijidat Taerin,, seketika semua pandangan penonton langsung mengarah pada nya
BUK!!!
"Owh..." sorak para penonton dengan pandangan yang ikut merasa kan nyeri, lapangan basket hening dalam beberapa saat
"Awsh.." Taerin mengusap-usap kepala nya yang kesakitan, salah satu pengurus kesehatan menghampiri nya dan menanyakan bagaimana keadaan nya .. Taerin menjawab tidak apa-apa
Dari kejauhan tampak seorang pemain datang menghampiri Taerin, ketika Taerin memperhatikan lagi dengan jelas ternyata benar .. dia adalah sang capten dari tim F5
Semua teriakan wanita tak bisa tertahan lagi, apalagi ketika sang capten kini tepat berada dihadapan Taerin. Hal ini membuat Taerin terpaku di tempat nya dan tak bisa berkata apa pun
"Ya tuhan .. apa ini yang nama nya pangeran?" gumam Taerin sambil mengusap kepala nya yang masih terasa nyeri
Sang capten dan Taerin sempat bertatapan dalam beberapa saat, lalu ia mencari dimana keberadaan bola basket nya. Tanpa berbicara apa pun sang capten kembali ke lapangan sambil mendrible bola nya beberapa kali
Taerin sedikit kesal akan hal itu, karena dia tak meminta ma'af padahal jelas-jelas kepala nya tertimpuk bola oleh nya tadi .. "Ga sopan!" ucap Taerin ketika sang capten pergi "Minta ma'af dulu kek!" lanjut nya
"Ma'af!" jawab sang capten tanpa melihat wajah Taerin, Taerin semakin kesal akan hal tersebut .. "Makannya, klo ga bisa main .. mending gosah! Sok-sokan pake gelar capten lagi!" tanpa disadari Taerin berbicara seenak nya .. hal ini malah membuat amarah sang capten naik
"Sekali lagi! Gue kagak denger!" Sang capten kembali mengahampiri Taerin, namun kini jarak mereka lebih dekat .. Taerin mengulangi perkataan nya tadi dengan lantang "klo ga bisa main mending gosah sok jadi capten!"
"Lu jangan asal ngomong!" ucap sang capten dengan tangan kiri nya yang siap melempar bola pada Taerin
"Ahk!!!" teriak Taerin sambil menutupi wajah nya .. "Klo jadi cowok jangan kasar sama cewek, apalagi sama temen gue!" tiba-tiba gadis yang ditabrak oleh Taerin saat di lorong tadi muncul dan berdiri dihadapan sang capten
"Awas!" ujar sang capten dengan emosi yang masih tinggi, gadis itu menatap wajah sang capten dengan tatapan sinis ... "Cih!" sang capten pergi meninggalkan bangku penonton
Permainan basket dimulai kembali, para suporter juga kembali menyorakkan yel yel nya masing-masing
Taerin berdiri di samping gadis itu dan melihat sang capten pergi menjauh.. Taerin sempat kontak mata dengan gadis tersebut lalu mereka sama-sama berpaling ke arah lapangan "dia tadi bilang apa? Temen?" gumam Taerin .. gadis itu hendak pergi meninggalkan lapangan basket, namun Taerin menahannya "Tunggu!"
Gadis itu menatap Taerin "hm?" jawab nya singkat sambil melepaskan genggaman tangan Taerin .. "Lo tadi bilang apa? Temen? Emang sebelum nya kita pernah ketemu? Dimana? Kapan? Dan-"
"Nanti gue jawab!" gadis itu memotong pertanyaan Taerin lalu pergi, karena Taerin masih penasaran .. ia memilih untuk mengikuti kemana pun gadis itu pergi
Setelah beberapa lama Taerin membuntuti gadis tersebut, akhirnya dia angkat bicara "Lo mau nya apa sih? Dari tadi ngikutin mulu! Ke kamar mandi lah, taman lah, kantin lah, jangan-jangan klo gue ke jurang lo ngikut juga?" ucap nya panjang lebar
"Pfffttt ahahahaha!" Taerin
tertawa karena melihat tingkah sang gadis "Napa ketawa? Gue lagi serius?" ujar sang gadis yang lalu dilanjutkan dengan berhentinya tawa Taerin"Iya iya sorry, abis nya lo lucu sih!" jawab Taerin .. "jadi gini lho, gue bakal ngikutin lu kemana aja sampe lo jawab pertanyaan gue" lanjut nya
"Euh.. harus gue jawab?" tanya gadis tersebut dengan wajah sedikit risi dan berdecak pinggang
"Ya harus dong!" jawab Taerin
"Kita belum pernah ketemu sebelum nya, tadi gue cuma bantu lo doang" jawab sang gadis santai "jadi udah gue jawab kan, sekarang lo gosah ngikutin gue lagi" lanjutnya
"Eh tunggu dulu!"
"Apa lagi sih?"
"Kita belum kenalan .. kenalin nama gue Taerin Putri Addison!" Taerin mengajak sang gadis untuk berjabat tangan"Lee Yoon Seo, panggil aja Yoon Seo.." sang gadis tak membalas ajakan Taerin
Taerin menarik kembali tangan kanan nya, Yoon Seo pergi begitu saja meninggalkan dia sendiri .. karena Taerin tak ingin sendiri,, ia memilih mengikuti kembali kemana pun Yoon Seo pergi
Bersambung
Jan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Mine, Arasso!!
Teen FictionEntah sejak kapan perasaan ini muncul, dan yang lebih mebingungkan lagi .. kenapa gue bisa jatuh cinta kepada dia? Orang yang paling gue 'benci' di sekolah ..