Karena ia hampir mirip bunglon,maka panggil saja dia bunglon.Lagipula,nama aslinya ribet.Kamu harus fasih mengucapkan namanya,salah sedikit bisa marah.Pernah suatu ketika,aku dimarahi karena katanya salah menyebut nama.Ia malah memberiku uang dan menyuruhku untuk les berbicara.
"Dasar bunglon"
Umpatku kesal sambil menolak uang pemberiannya."Mana ada bunglon ganteng"
Aku menahan mulut yang hampir muntah mendengar ucapannya."Yang kaya gini ganteng?muka belepotan kek tai ayam"
Ucapku memasang wajah kesal.
Dia mendekat,semakin dekat,dan matanya menatapku.
Beberapa detik aku ikut menatapnya juga."Gua bikin lu suka baru tau rasa"
Aku menelan ludah.Apaan-apaan sii ni cowok."Jadiii kalian jadian?"
Sebuah suara itu cukup membuatku kaget,dan membuat teman-teman yg lain ikut memperhatikanku yang sedang beradu tatap dengannya."Cieeeee"
Seisi kelas berubah menjadi pasar."Dih apaan sii,gak lucu"
Aku menjauh pergi keluar kelas untuk mencari ketenangan karena untuk beberapa menit ke belakang,jantungku berdetak lebih kencang.Apakah ini namanya?