Suatu hari, hiduplah dua kelinci bersaudara, yang sulung bernama Dani, sedangkan yang bungsu bernama Gani. Mereka mempunyai kepribadian yang sangat berbeda, Dani bersifat sombong, tidak suka menolong, dan pelit kepada sesamanya, sedangkan Gani bersifat ramah, suka menolong jika ada temannya yang kesusahan, dan tidak pelit.
Suatu hari, persediaan makanan mereka sudah habis. Mereka pun memutuskan untuk menanam wortel.
Saat wortelnya sudah mulai tumbuh, Dani langsung menyombongkannya kepada teman teman hewan yang lainnya." Hai Rizki! Lihatlah, aku menanam wortel ini sendiri. Banyak kan? Kau pasti tidak bisa menanam sebanyak aku! " Kata Dani sombong kepada seekor Rusa yang kebetulan lewat di depan rumahnya.
" Wah, iya, Wortelmu banyak sekali! Jika sudah tumbuh banyak, bolehkah kalau aku memintanya sedikit? " Tanya Rizki.
" Oh! No no no! Tidak boleh! Aku yang menanamnya, jadi hanya aku yang boleh memakannya! Ini butuh kerja keras tau! " Ucap Dani pelit.
" Kak, tidak boleh begitu, kita tidak boleh pelit, Kak! "Ucap Gani yang mendengar percakapan Kakanya dengan Rizki.
" Kamu tidak usah ikut campur! Kan Kakak yang menanam ini semua! Kamu juga tidak boleh makan! " Ucap Dani pada Adiknya, padahal Adiknya juga ikut menanam.
" Kakak! Kan aku juga ikut menanam, kenapa aku tidak dapat bagian? " Tanya Gani.
" Tidak boleh! Pokoknya tidak boleh! "
Ucap Dani." Sudah, jangan bertengkar karena aku! Kalian kan Kakak Adik, kenapa bertengkar? " Ucap Rizki.
Dani diam saja, sementara Gani meminta maaf kepada Rizki.
" Maafkan Kakakku ya! " Ucap Gani merasa bersalah kepada Rizki.
" Tidak apa apa, suatu saat, Kakakmu pasti sadar oleh perbuatannya. " Jawab Rizki dengan tulus.
" Aku akan memberi wortel itu saat tumbuh nanti! " Ucap Gani.
" Terima Kasih, kau memang baik, Gani. " Ucap Rizki memuji.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
." Wah, Wortelnya sudah banyak! " Ucap Dani antusias.
" Iya Kak! " Ternyata Gani ikut melihat Wortel Wortel yang ditanam mereka bersama.
" Bagaimana kalau kita menanam lebih banyak Wortel? " Tanya Dani pada Adiknya.
" Baiklah, Kak! " Jawab Gani senang.
Mereka kini mempunyai wortel yang sangat banyak. Dani selalu menyombongkan semua hal itu. Dani tidak mau membagikan wortelnya pada Hewan yang kesusahan dan kelaparan. Gani hanya bisa menggelengkan kepala melihat Kakaknya itu.
Dani selalu rakus saat memakan Wortel Wortel yang ditanam bersama Adiknya, sementara Gani hanya memakan sedikit. Tanpa disadari musim Kemarau tiba. Dani dan Gani sudah kehabisan persediaan makanan. Mereka hanya bisa meminta tolong kepada Hewan lain, tetapi tidak ada yang mau membantu, mereka sakit hati dengan perlakuan Dani terhadap mereka.
" Dasar hewan sombong! Mereka tidak mau membantu kita! " Ucap Dani kasar.
" Kak, harusnya Kakak sadar, Kakak sering menyombongkan diri dan pelit terhadap mereka. " Jawab Gani.
" Kau benar, Kakak sudah jahat terhadap mereka, tapi Nasi sudah menjadi Bubur, mungkin kita akan mati kelaparan, Kakak minta maaf. " Ucap Dani menyesali perbuatannya.
" Akhirnya Kakak sadar, selama ini Kakak telah menyombongkan diri. "
Ucap Gani.Mereka sudah lemas karena tidak makan dari pagi.
" Dani, Gani, mari ikut bersamaku, kebetulan aku mempunyai persediaan makanan yang cukup untuk tiga Hewan sampai musim Kemarau berakhir. " Ucap Rizki yang tiba tiba ada disana. Rizki sebenarnya mengamati mereka dari tadi, Rizki kasihan melihat kondisi mereka.
" Rizki, kenapa kau masih menolong kami? Aku sudah jahat kepadamu selama ini. Kenapa? " Tanya Dani yang hampir pingsan tadi.
" Bukankah sesama mahluk harus saling menolong? "
Sejak saat itu, Dani tidak sombong lagi, dia sudah menjadi Kelinci yang ramah, dia bertaubat atas kesalahan kesalahannya dulu.
TAMAT
Saya mohon maaf kalau cerita ini aneh atau tidak jelas, saya mohon kritik dan saran jika ada kesalahan, soalnya saya masih pemula, hehehe. 😄😄😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Dongeng Anak Anak
RandomMonnie adalah seekor kelinci paskah yang imut dan menggemaskan, dia selalu membagi bagikan telur kepada semua orang pada saat hari Paskah. Telur telur yang dibagikan oleh Monnie sangat indah, telur telur itu dilukis dengan berbagai cat warna, sepert...