Petikan Gitar Itu Mengingatkanku pada...

20 6 2
                                    

*
Malam ini tepat memperingati hari ke-7 kepergian papah, senang rasanya malam ini banyak orang yang datang  untuk mendoakan papah.

Papah adalah orang yang sangat baik, ramah, dan suka membantu orang, makanya banyak karyawan papah ataupun rekan-rekan papah yang sangat merasa kehilangan papah.

Apalagi aku, aku sebagai anaknya akan lebih merasa kehilangan lelaki yang aku sayang, cinta pertama dan terakhirku.

***

Semenjak kepergian papah, hari-hariku begitu hampa. Terkadang aku rindu petikan-petikan gitar yang selalu papah mainkan untuk menghiburku disaat aku sedang diliputi masalah di sekolah, sedang galau karena sesuatu bahkan bermain gitar sudah menjadi hal yang sangat biasa yang kita berdua lakukan disela-sela hari libur kita.

***

Sekarang hanya tersisa gitar peninggalan papah yang aku simpan di pojok kamarku. Jika aku sedang merindukan papah, hanya dengan gitar itulah yang dapat mengobati rasa rinduku kepada papah, dan terkadang aku selalu memainkan gitar itu dengan menyanyikan lagu kesukaan kita berdua yaitu lagu Rossa ft Afgan yang berjudul "Percayalah"

***

Karena kata papah lagu itu adalah lagu yang sangat romantis, dulu papah sering menyanyikan lagu itu bersama bunda, sejak bunda meninggal maka bersama akulah papah bisa menyanyikan lagu itu dengan petikan-petikan khas yang papah mainkan.

***

Hari ini aku mulai masuk sekolah setelah seminggu kemarin aku tidak masuk sekolah dikarenakan aku izin selama seminggu untuk pergi ke kampung halaman papah dimana tempat papah lahir dan tempat papah dikebumikan.

***

"Charissaaaaaa", terdengar suara gemuruh teriakan dari depan sana.

Setelah semakin dekat aku baru bisa melihat siapa yang memanggilku dengan kencang tadi. Ternyata yang memanggilku adalah Rara, Bunga, Sella dan Audy, mereka adalah teman dekatku di kelas.

Sesampainya aku dihadapan mereka aku langsung dipeluk oleh mereka semua, memang hanya mereka yang bisa mengubah suasana hatiku yang sedang sedih sekarang.

  "Charissa aku turut berduka cita atas meninggalnya papahmu semoga beliau ditempatkan di surganya allah.", ujar Audy kepadaku.

"Iya charissa aku juga ingin mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya papahmu maaf kami tidak bisa menemani kamu disaat kamu sedang sedih kemarin.", ujar Rara kepadaku.

"Terimakasih banyak kalian, kalian telah mendoakan papah, doakan saja yang terbaik untuk papah aku sudah ikhlas menerima takdir yang telah Allah kasih kepadaku mungkin Allah lebih sayang sama papah makanya Allah memanggil papah terlebih dahulu.", jawabku kepada mereka.

"Aaaaahhhh charissaaaaa", ujar mereka sambil memelukku.

"Yasudah sekarang kita masuk kedalam kelas yu riss", ajak Bunga kepadaku.

"Ayoo!!", jawabku.

***

Bel istirahat pun berbunyi aku langsung jalan kekantin bersama Rara, Bunga, Sella, dan Audy.

Aku langsung memesan makanan kesukaanku yaitu nasi goreng spesial buatan bu Eem.

" Bu aku pesan nasi goreng spesial ya satu seperti biasa ya nasinya sedikit saja, pedasnya sedang, dan telurnya dua ya bu gak pake lama loh yaa"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Petikan Gitar Itu Mengingatkanku Pada...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang