" hari ke hari berlalu tak satupun hal dalam hidup ini berubah termasuk aku dan kau "
semangkin cepat waktu berlalu, tak terasa pada saat ini Demas dan Adila sudah berada di ujung kelulusan sekolah dimana sebentar lagi masa-masa yang sangat menyenangkan berakhir. Ujian nasional dan Ujian sekolah pun telah menanti,banyak banget tray out yang sekolah berikan untuk kesiapan ujian kelulusan, tapi pada saat sudah hampir mendekat dengan ujian kelulusan Demas tetap saja tidak peduli, dia sangat santai tanpa menyentuh satu buku untuk belajar.
Demás cowo back-baik yang sekarang jadi anak super nakal dan males, Demas dulunya cowo idaman para wanita walaupun pada saat ini Demas juga masih jadi idaman para wanita si. Dulu Demas seorang yang hebat banget aku aja takjub sama Demas. Demas itu dulu ikut osis di sekolahnya, dia salah satu pemain basket yang cukup keren, bisa bermain gitar juga siapa si cewe yang gak terpikat sama seorang Demas dan gak kalah juga Demas adalah juara kelas dia ranking 1 paralel yang artinya ranking 1 di satu angkatan siapa sangka Demas dulu pinter. Tapi itu dulu kalau sekarang yahh seperti yang kita kenal Demas itu males banget buat belajar dan gak peduli dengan kehidupan dia yang sekarang.
Suasana dari hati ke hari,bulan ke bulan semua tampak hampir sama tetapi di tahun terakhir keadaan sudah mulai membaik sudah tak seperti dulu lagi . dimana aku dan Demas tak lagi hanya diam tanpa kata. aku dan Demas sudah mulai berbincang-bincang kembali, sudah saling sapa kembali .tak seburuk pada waktu itu keadaan mulai membaik dia memulai percakapan dengan sangat baik akupun mengahargai itu. lucu. rasanya seorang saudara yang sudah bersama hampir 18 tahun bersama tapi tidak pernah berbicara dan bercanda setelah saat kami berdua kembali dari Malang.
Malang memang banyak merubah kisah hidup Aku dan Demas, terutama mengubah Demas menjadi Demas yang baru. cukup sedih saat melihat Demas tak seperti dulu.Demas saudara yang paling dekat dengan ku , dia yang selalu menemani aku bermain dari sejak kecil ulang tahun aku dan Demas bahkan tidak jauh jaraknya.banyak orang bertanya kembar ya ? tapi pada kenyataannya kami saudara beda ayah beda ibu. Senang rasanya bisa berbicara kembali dengan Demas untuk waktu yang sangat lama tak berbincang dengan Demas.
Hidup kadang tidak adil begitupun dengan hidup Demas , aku mengerti apa yang Demas rasakan. Aku sebagai anak perempuan paling besar di antara semua saudara ku, aku tau apa yang Demas rasakan,banyak ketidak adilan yang terjadi di hidup dia dan dia terlalu hebat untuk menanggung semua nya. ketidak adilan di hidup Demas harus ia terima walaupun aku tau Demas tak sekuat itu saat dia harus melihat kenyaataan yang ada , banyak orang mengecewakan Demas bahkan orang terdekat pun tega mengecewakan dan mengahancurkan Demas. mungkin itu alesan kenapa dia lebih baik diem dan menjauhkan semua yang membuat dia sakit dan kecewa.
Aku seorang anak tunggal yang tidak tau rasanya punya kaka atau adik, aku hampir menjadi seorang kaka namun takdir berkata lain adik ku yang berada di dalam kandungan tidak berkembang sehingga harus di keluarkan sakit rasanya tapi itu yang harus aku terima.Demas saudara terdekat aku dan dia memiliki adik dari mama yang berbeda, iya berbeda.kedua orang tua Demas berpisah sehingga Demas tinggal di rumaha aku bersama kakek dan nenek aku, tapi sekarang kakek dan nenek aku sudah tiada. Demas sangat terpukul saat itu saat papanya memberi tau bahwa ia memiliki seorang adik dari mama tirinya bahkan Demas tidak tahu bahwa papanya sudah menikah lagi, Demas hancur saat itu bagaimana aku yang sudah tau dari awal dan hanya bisa diam aku menatap matanya dan mata Demas saat itu berckaca-kaca dengan penuh rasa sakit dan kecewa. Hancur banget demas saat itu.
Aku seneni saat ini Demas sedikit demi sedikit sudah mulai kembali, aku senang saat tau demas mengajak ku berbicara.dia saudara terdekat aku yang selalu menjadi tempat cerita aku.Di akhir waktu yang singkat di kelas 12 banyak yang berubah dan melihat itu cukup membuat ku lega karna aku bisa membuktikan ke semua teman Demas yang meledek aku saat itu , bahwa aku tidak seperti yang teman-teman Demas katakan.
"waktu yang merubah sebuah keadaan dan diri kita yang melakukan kesadaran untuk melakukan perubahan. sadarilah bahwa kamu bisa berubah jika ada sebuah kemauan "

YOU ARE READING
YOU
Non-Fictionkisah tentang dua orang saudara yang sangat amat dekat.wajah dua orang saudara ini sangat amat mirip layaknya seorang kakak beradik. tetapi dua orang bersaudara ini dengan seiringnya waktu mereka berubah,tak lagi sedekat dulu,bahkan mereka tak seper...