sindiran

65 7 1
                                    

suatu hari di kelas IPS-3,

guru bahasa nyuruh bikin 3 kelompok yang isinya ada 7 siswa, yang nentuinnya ya dia sendiri. jumlahnya pas, semua siswa kebagian kelompok.

ada satu kelompok yang isinya kaya musuh bebuyutan, untung ada satu penengah yang cinta kedamaian.

mereka semua udah duduk di satu meja yang sama.

"woi panas ga sih, deket sama 'pecinta' sampah yang susah di daur ulang," kata hyunjin sambil kipas-kipas pake buku.

"siapa yang nyimpen bawang disini sih, mata gua berair nih, pedih," kata seoyeon ngucek-ngucek matanya.

"fyi, kemarin tetangga gua nge-idola-in 'plastik' eh besoknya mati, haha," kata jisung ketawa garing.

krik, krik.

gaada yang respon candaanya itu.

di sisi lain, nancy lagi ngaca di hp nya kecentilan, "kata gua ya mending cinta itu bertepuk-sebelah tangan sama idola yang nyatanya masih bisa di temuin atau di pegang, daripada yang dua dimensi. ya gua tau lo pada bisa cium-cium, tapi sayangnya cuma poster atau sarung guling."

"bAcOoooot," jawab felix yang lagi sibuk korek-korek telinganya.

heejin natap felix sinis, "apaan sih, lo kesindir ya?"

di tengah acara sindir-sindiran itu, seungmin cuma bisa mengelus dada sambil nyimak apa yang mereka masalahin.

setiap mau nyela, eh keduluan.

maunya ngelerai tapi dipikir-pikir nanti malah dia yang kena semprot dari kedua kubu itu.

tapi harusnya seungmin berani, karena dia ketua kelas yang punya hak buat marahin siswa yang susah di atur.

apa daya, 6 vs 1.

seungmin milih buat diem aja beribu-ribu kata tanpa makna. tapi di hati mengumpat.

"bedebah, gua pengen pindah kelompok aja," batin seungmin cuma diem ga sanggup bertindak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

✾sonder、Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang