Author pov
Gadis itu tengah berlari lari di depan gedung yang ia akan melamar pekerjaannya, tetapi ia telat sehingga ia harus tergesa gesa dan akhirnya ia tak melihat seseorang yang berjalan maju kearahnya sehingga ia terjatuh di lantai karna tubrukan.
"sialan"gadis itu mendengus kesal lalu berdiri dengan kesalnya menatap pria sombong dihadapannya ini.
"Hei maaf ya pa kalau jalan itu pakai mata jangan langsung nabrak orang aja udah tau pantat saya sakit mencium lantai sialan itu"cerocos gadis itu sambil mengusap pantatnya yang sudah pasti akan membiru.
"Maaf ya yang harusnya berbicara seperti itu saya pada anda kenapa anda jadi memarahi saya, oh iya satu lagi ini kantor sudah seharusnya anda berkata sopan, apa anda tidak tahu saya disini seorang apa?"ucap pria itu lalu berjalan dengan angkuhnya ke arah lift yang mungkin bukan khusus karyawan.
"Bodoh dasar pria tidak punya otak"umpatnya kesal dan langsung menghampiri recepcionist.
"Maaf mba kalau ruangan ceo disini disebelah mana ya saya mau melamar pekerjaan"ucap audrey. Ya nama gadis itu audrey.
"Atas nama siapa ya?apa anda sudah diberi ijin olehnya"tanya recepcionist tersebut. Dan audrey pun bingung harus menjawab apa dia kan niatnya mau melamar pekerjaan kenapa harus meminta ijin segala. Melamar pekerjaan pun susah amat? Pikirnya dalam hati.
"Mbb saya tidak mempunyai ijin tapi saya kan niatnya mau melamar pekerjaan bukan mau bertemu dengan ceo?"ucap audrey sewot.
"Tapi karyawan yang mau melamar pekerjaan harusnya bertemu dengan tim HRD dulu baru bisa bertemu dengan ceo nya langsung"jelasnya dan dibalas anggukan oleh audrey.
"Lalu dimana ruangan HRDnya?"tanya audrey sambil celingak celinguk melihat gedung yang sangat luas.
Dan akhirnya recepcionist tersebut memberi jalannya. Dan disinilah ia di depan ruangan HRD.Audrey pun mengetuk pintu terlbih dahulu dan disambut teriakan didalan sana ia yakin itu suara HRD nya.
"Hallo maaf menganggu anda"ucap audrey sopan
"Ah tidak apa apa silahkan duduk dan ada perlu apa ya anda datang kemari?"tanya HRD tersebut yang bernama aldo dia terlihat masih muda ya umurnya sekitaran 23 tahunan seperti dirinya.
"Maaf pa saya kesini ingin melamar pekerjaan apa saya diterima disini tenang pa saya lulusan yang berpendidikan ko pa hanya S1 tapi setidaknya itu tidak akan buruk"jelasnya sambil memainkan jari jemarinya. Ia benar ia sedang gugup.
"Oh tentu dan satu hal lagi saya masih muda anda tidak harus memanggil saya dengan sebutan pa karna saya belum menikah"ucapnya sambil tersenyum manis. Ah senyumnya itu membuatku meleleh. pikirnya sydah melantur kemana mana!
"Oh begitu ya lalu saya harus memanggil anda siapa?"tanyanya masih gugup.
"Perkenalkan nama saya aldo prama anda bisa memanggil saya aldo saja cukup ah dan nama anda siapa nona?"tanyanya masih dengan senyum manisnya.
"Ah saya audrey klaisa senang berkenalan dengan anda"ucap audrey membalas senyumnya yang errr manisnya.
"Mbb kalau begitu anda bisa bertemu langsung dengan ceonya nona audrey saya bisa mengantarkan anda keruangannya. Apa anda tidak keberatan?"tanya aldo sambil bangkit dari tempat duduknya berada.
"Ah terimakasih a...aaldo"ucap audrey masih dengan gugupnya.
Sesampainya didepan ruangan ceonya dan aldo pun berpamitan dengannya karna masih banyak tugas yang belum aldo selesaikan.
Damn! Audrey kenapa kamu gugup sekali ayo kamu pasti bisa tarik napas keluarkan huhh. Sungguh dia benar benar sudah keringetan. Dia pun dengan beraninya. Mengetuk pintu tersebut. Dan dibalas teriakan dibalik pintu tersebut.
Dengan gemetar audreypun masuk dan ia terpaku dengan wajah ceo tersebut.
"Kau!benar kan kau yang menabrakku di lobby tadi sehingga pantatku mencium lantai itu. Dan kau dengan sombongnya tidak meminta maaf"cerocos audrey dan ia pun tidak tahu kalau yang sedang ia hadapkan adalah bosnya dikantor.
"Oh jadi kamu yang ingin melamar pekerjaan. Tapi apakah sopan dengan atasan berbicara seperti itu dan tidak ada sopan santunnya"ucapnya dingin dan begitu datar sehingga audrey merasakan aura aura dingin oleh pria itu.
"Mbb maaf tapi saya tidak terima anda sudah menabrak saya dan tidak mau minta maaf"ucap audrey kesal tetapi masih saja diam ditempat.
"Masuklah dulu apakah kau mau dilihat oleh sekertarisku yang mendengar ocehanmu itu"ucap pria itu masih dengan tatapapan dinginnya membuat audrey bergidik ngeri dan menuruti ucapan bosnya itu yang menyebalkan.
"Ok siapa namamu?"tanya nathan ya nama pria itu adalah nathan pratama wijaya.
"Audrey"ucapnya singkat karna masih kesal dengan perlakuan bosnya itu yang angkuh,menyebalkan.
"Nama lengkapmu?tanyanya geram membuat audrey menciut.
"Audrey klaisa"singkat dan datar itulah sikap audrey jika orang itu sudah berbuat masalah dengannya maka audrey akan meladeni orang itu dengan sikap acuh tak acuhnya itu.
"Okei kau diterima dan aku akan tempatkan kamu menjadi asisten pribadiku tidak ada penolakan"apaaa?? Apa dia bilang asisten pribadinya dia kesini melamar pekerjaan bukan menjadi asistennya benar benar pria dihadapannya ini sudah gila.
"Hei apa maksud anda saya disini untuk melamar pekerjaan bukan untuk menjadi asistenmu"ucap audrey tak terima. Dan pria itu hanya menaikkan sebelah alisnya membuat ketampanannya 10 kali lipat.
"Terserah kamu mau bicara apa pokonya besok kamu harus sudah disini sebelum saya datang tidak terima penolakan. Dan silahkan kamu boleh pergi"ucapnya datar. Membuat audrey mau tak mau pergi dari ruangan ceo gila itu sambil menghentak hentakkan high heelsnya, tapi untungnya tidak patah kalau memang itu terjadi ia bisa malu dilihat oleh karyawan lainnya. Dan ia tak mau harga dirianya jatuh seketika.
*********
Hai hallo aku membuat cerita romance aku terinsipirasi sama cerita yang bergenre romance. Ok semoga kalian suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are my everything
Romancesebuah kehidupan yang membuat gadis bermata coklat itu merubah hidupnya yang asalnya biasa saja menjadi luar biasa setelah bertemu dengan seorang pengusaha ceo itu sudah mengklaim gadis itu menjadi MILIKNYA !!! apakah gadis itu akan menerima pria ya...