Prolog :

12 4 0
                                    

Dulu aku anak yang sangat nakal,pemalas,kerjaan ku disekolah hanya membully dan menindas mereka yang fisiknya kurang sempurna dari ku, menindas seseorang begitu menyenangkan karena dengan itu aku jadi semakin percaya diri dan terlihat seperti jagoan dikelas, Aku membully dan menindas hanya sekedar lucu-lucuan semata yaa walaupun itu semua sudah sangat kelewatan bahkan beberapa teman sekelasku memilih pindah sekolah karena kebodohan yang telah aku perbuat.
Sampai pada akhirnya Tuhan menegurku Tuhan membuat kakiku lumpuh diumur ku yang ke14 tahun waktu kecelakaan yang hampir merenggut nyawaku, untunglah Tuhan masih sayang padaku Dia tidak mengambil nyawaku tetapi Dia mengambil nyawa ayahku, Mendengar kabar tersebut aku semakin tertekan dikamar jenazah tidak berdaya ketika diriku melihat jasad ayahku sendiri dengan wajah yang tidak begitu jelas.Dalam kondisi seperti ini aku juga mendapat kabar dari teman dekatku, selama aku berada dirumah sakit semua teman sekelasku begitu gembira karena ketidak hadiranku selama 2 bulan bukan cuma itu yang menyayat hati ada diantara mereka yang bersyukur atas musibah yang ku terima, begitu telah kudapati kabar tersebut dari temanku, hatiku serasa disayat dengan pisau yang tajam.
Benar! Bukan cuma tidak peduli mereka juga sangat senang dan bersemangat saat tahu bahwa aku lumpuh, Tuhan benar- benar membalas semuanya bukan cuma kesempurnaan fisikku yang diambil kenyataan dari mereka dengan cemoohnya itu telah membuat diriku tertekan dan memilih untuk tidak bersekolah

I'm Sorry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang