Astaga, dimana orang idiot itu?
Jika dia membatalkannya, aku mungkin akan mencari alamatnya dan membunuhnya.
Jk, aku saja tidak berani melihat darah.
summervibes: harry, ini sudah jam 11 pagi
harrystyles: sabar
harrystyles: macet sekali disini
summervibes: sudah sampai mana?
Satu detik...
Dua detik...
Tiga det--
harrystyles: hei aku sudah di depan rumahmu!
Dengan cepat aku keluar, dan menemukan sebuah mobil Range Rover hitam dan...
Dia sangat tampan! Maksudku, dia lebih tampan dari yang kulihat di profile picture.
"Kau Summer, kan?"
"Jangan bengong begitu!"
Aku langsung menggeleng kepala. "Ayo berangkat."
Aku dan dia berjalan ke mobil dan masuk ke dalamnya. Saat itu juga ia langsung menancap gas menuju tempat-yang-sok-dirahasiakan.
Sedaritadi ia tersenyum tidak jelas. Dia gila mungkin? Ah, tidak mungkin orang setampannya tidak waras.
Ini. Sangat. Canggung.
"Hei, kau mengikuti kata-kataku." Ucapnya lalu tertawa. Lihat lesung pipinya! Sangat dalam seperti samudra.
"Tadinya aku ingin memakai b–"
"Bikini? Wow."
"Mesum!" Aku memukul lengannya. Apa-apaan dia?!
"Sakit, Summer!"
Aku tertawa. Dia sangat konyol! "Benda bodoh apa itu di kepalamu, hairy?"
Tangan kanannya memegang kepalanya. "Itu bandana. Dan itu bukan benda bodoh."
"Itu terlihat aneh di kepalamu."
"Diamlah, sayang. Aku sedang menyetir."
Pipiku memerah. Tidak, Harry tidak boleh melihat pipiku memerah.
"Pipimu memerah!" Serunya sambil terus menatap jalanan di depannya. "Itu tandanya kau senang dipanggil 'sayang'! Kau berbohong kepadaku."
"Harry!"
Bisa dibilang aku berbohong? Hahaha.
**
Tebak dia membawaku kemana
Dia membawaku ke tempat wahana! Dan aku belum pernah mengunjungi tempat yang satu ini, dia adalah orang pertama yang mengajakku kesini! Aku sangat senang. Sangat sangat senang.
"Apa yang ingin kau pertama mainkan?" Tanyanya setelah memakan taconya
Aku menoleh. "Roller Coaster."
Ia membuka mulutnya seakan-akan mulutnya berbicara 'oh shit'. "Oke, ayo."
Aku dan dia menaruh barang-barang kami di tempat penitipan barang. Rasanya aku ingin tertawa karena melihat mukanya yang makin lama terlihat panik.
••
"What the fuck was that?!" Teriak/bentaknya setelah keluar dari arena roller coaster. Aku hanya tertawa, orang ini konyol sekali ternyata.
Setelah mengambil barang yang tadi kami titipkan, kami langsung menaiki permainan yang lain.
Kukira Harry sikapnya pendiam dan..canggung, ternyata tidak, dia sangat seru.
Hei, berhentilah memuji orang ini, Summer!
***
"Terima kasih untuk hari ini." Katanya setelah mendaratkan pantatnya di kursi pengemudi mobilnya.
"Sama-sama." Responku
Dia tersenyum dan memperlihatkan...Ya Tuhan! Lesung pipinya!
Ia menoleh, "Beritahu tentang dirimu, Summer."
"Uhm," aku mengambil napas dalam-dalam, "Umurku 19, kuliah jurusa–"
Dia tertawa. Apa yang lucu? "Aku tidak menyuruhmu memberitahu biodatamu."
Oh. "Aku suka bermain di wahana seperti tempat yang tadi kita kunjugi."
"Oke," responnya lalu ia membawa tangan kirinya ke kepalanya dan...ia melepas bandana-nya..rambutnya sangat panjang! Astaga, rambutnya lucu sekali!!! Aku ingin menyentuhnya!
Dia terlihat seperti...
Tunggu aku lupa...
Seperti Tarzan saat masih kecil! Dia sangat lucu!
"Sudah sampai. Sana turun." Perintahnya
Hah? Sudah sampai? Mengapa aku tidak menyadarinya? "Kau mengusirku?!" Jeritku
"Daritadi kau bengong, aku tahu kau melihatiku di sepanjang jalan pulang." Dia menyerngai. Aku memukul legannya lalu turun dari mobil.
Aku berjalan menuju pintu rumah tetapi langkahku terhenti ketika seseorang memegang pergelangan tanganku. "Apa?"
"Kau cantik." Kata Harry. Jelas pipiku langsung memerah. Dia tidak bohongkan?! Ini nyata, kan?! "Kapan-kapan..uh–aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Kau mau, kan?"
Aku hanya mengangguk. Aku sangat senang hari ini. "Mau mampir dulu, tidak?"
Dia menggeleng lalu berjalan menuju mobilnya. Sedaritadi aku menatap punggungnya yang lebar tersebut, rasanya aku ingin memeluknya dari belakang.
Tidak, tidak!
Begitu mobilnya menghilang, aku masuk ke dalam rumah. Lalu berlari menuju kamar. Senyumku langsung mengembang-ngembang, apa ini tandanya...tidak.
Aku merebahkan tubuhku di kasur kemudian mengambil ponselku yang berada di saku.
summervibes: terima kasih untuk hari ini!!
Ah, dia tidak membalas kik-ku. Mungkin dia sedang sibuk menyetir.
Mendengar ada suara dari ponsel, tanganku refleks langsung mengambil ponselku.
Lagi-lagi dia membuat senyumku tambah melebar.
harrystyles: sama-sama :) glad to see you live! haha
harrystyles: and glad to heard you happy
Aku langsung menjerit dan melompat-lompat di dalam kamar. Aku tidak bisa berhenti tersenyum.
summervibes: aku senang jika kau juga senang
-------
maaf kalo chapter ini absurd:(
udah lama gak nulis cerita ber-paragraf x)
keseringan nulis conversation chat sih x(
HAYE HAYE HAYE HAYE AKHIRNYA MEREKA KETEMUAN AHAY
VOMMENTS YA!!! :)

YOU ARE READING
Message // h.s
Fiksyen PeminatHanya berisi perbincangan antara aku dan seorang stranger bernama Harry. © 2014 by azzuraasfrh - Cover by shafauliaa