Pendaftaran SNMPTN

37 5 1
                                    

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau yang lebih dikenal denagan singkatan SNMPTN. Seleksi ini menggunakan nilai raport dari  semester 1 samapi semester 5. Setiap sekolah memiliki kuota yang berbeda untuk mengikuti seleksi ini, sesuai dengan akreditasi yang diperoleh sekolah tersebut. Dahayu Pramusita adalah siswa kelas 12 di salah satu SMA Negeri di kota ini. Ia sangat berharap bisa mengikuti seleksi SNMPTN ini.

Hari ini adalah hari pengumuman siapa saja yang bisa mengikuti seleksi SNMPTN. Tepatnya pada pukul 9 pengumuman itu. Sendari tadi Dahayu terus melihat jam yang terletak di dinding depan kelas. Saat ini masih pukul 08.30. Masih ada 30 menit lagi. Dalam hati Ia terus merapalkan doa. Tidak hanya Dahayu yang merasa deg-degan. Hampir semua teman sekelasnya merasakan apa yang Dahayu rasakan. Mereka juga berharap untuk bisa mengikuti
seleksi ini.

Bel istirahat pun berbunyi. Tak terasa waktu sudah berjalan 30 menit, yang artinya situs pengumuman itu sudah dapat dibuka oleh setiap siswa. Teman-teman Dahayu yang merasa tidak sabar langsung mengakses situs pengumuman itu. Karena banyak siswa di Indonesia yang mengaksesnya, otomatis situs itu sulit dibuka. Sebagian teman Dahayu sudah dapat membuka situs tersebut. Dari sebagian temannya yang membuka baru ada 2 orang yang dinyatakan bisa mengikuti seleksi SNMPTN. Hal tersebut semakin membuat Dahayu cemas.
"Yu udah dibuka belum?" Tanya Eka teman satu mejanya.

"Belum Ka, gue masih deg-degan nih.  takut gak termasuk dalam 50% siswa yang bisa daftar SNMPTN. Elo udah buka belum." Balas Dahayu.

"Ya elah Yu, elo kan selalu dapet peringkat 10 besar tiap semester. Mana mungkin sih gak termasuk 50%. Gue udah buka nih dan gue gak bisa mengikuti seleksi SNMPTN ini " Kata Eka menyodorkan handphonenya untuk memperlihatkan hasil pengumuman itu.

" Gue coba buka sekarang ya Ka." Ia mengeluarkan handphone untuk membuka situs pengumuman itu dan ia langsung masuk ke akunnya. Dahayu merasa deg-degan selama menunggu akunya terbuka. Ia tak berani melihat hasilnya.

"Nih Ka, elo aja yang liat." Kata Dahayu menyerahkan handphonenya kepada Eka.

"Bismillahirrahmanirrahim, gue yakin elo bakalan masuk nih Yu." Kata Eka yakin. " Alhamdulillah Yu, benerkan apa kata gue, lo pasti masuk. Secara gitu, murid paling pinter di kelas." Eka berbica dengan cukup kencang sehingga teman-teman yang lain mendengarnya. Dahayu bisa bernafas lega setelah mendengar Eka mengatakan bahwa ia masuk dalam 50% siswa yang bisa mendaftar SNMPTN. Dalam hati ia merasa sangat bersyukur. Ia pun langsung merebut handphonenya dari Eka dan langsung melihat sendiri. Dan benar saja, disana tertulis bahwa ia bisa mengikuti seleksi SNMPTN.

"Selamat ya Yu, pilih jurusan yang benar-benar lo suka. Kalau bisa sih lo jangan ambil yang soshum, biar peluang lo keterima jadi lebih besar."

"Tapi Ka, gue pengen ambil soshum. Gue pengen ambil jurusan manajemen kalau gak akuntansi."

"Lah kenapa lo malah milih itu. Kenapa gak ambil biologi murni atau biokimia. Nilai biologi lo kan bagus-bagus. Sayang kalau lo malah lintas jurusan."

"Tapi Ka, gue gak sreg sama jurusan-jurusan yang ada di saintek. Gue lebih sreg sama soshum."

"Coba lo pikir dulu baik-baik. Tanya orang tua lo, gimana baiknya." Eka mencoba memberikan saran kepada Dahayu.

Gap YearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang