chapter 2 :give up, die or live and win?

31 2 0
                                    


"Cepat Yasusada!"pekiknya sambil berlari dengan sebuah karung di punggung. Kulitnya putih dan sangat kontras dengan mata rubynya.

  Sementara seorang bocah berumur 15tahun yang berhelaian hitam kebiruan sedang berlari sambil mendekap sebuah keranjang berisi ikan yang telah di keringkan ber hari - hari. Ia tersenyum walau di kejar oleh 2 orang pria dewasa yang hendak menghajar 2 anak kecil yang telah mencuri dagangan mereka.

"KEJAR 2 BERANDAL ITU!!!"

  Kiyomitsu yang sedang berlari tiba - tiba melonjat jauh ke atas atap. Ia melambai pada yasusada."OOII!! Kemarilah!!!" teriaknya.

  Helai hitam kebiruan tersenyum,ia melemparkan keranjang anyaman kecil yang ia bawa ke udara. Sementara para pedagang 'melongo', ia mengikuti kiyomitsu yang sudah menangkap ikan - ikan itu.

"KEMBALI KAU BADUNG!!!''

"Mana mau!wee~" ledek kiyomitsu yang langsung pergi berlari diatas atap - atap.

  Cukup lama 2 anak itu berlari,menyelamatkan diri juga makanan yang berada dalam dekapan. Hingga mereka sampai di sebuah aliran sungai kecil. Yang terdapat sebuah pohon rindang di pinggir sungai itu. Kiyomitsu menunjuk batang tebal pohon dan me mutuskan untuk bersandar duluan.
"Aah.. Ini nyaman sekali! Kemarilah yasusada!"
 
  Helai hitam kebiruan tersenyum. Maniknya menatap sesosok anak berumur 15 tahun berkulit putih, berambut hitam kecoklatan dan bermanik ruby. Langkah pelan yasusada membawanya duduk di sebelah Kiyomitsu.

"Ini bagian mu,"kiyomitsu menyerahkan sebutir apel merah. Bukan makanan mewah, tapi Yasusada dengan senang hati menerimanya.

  "Bukannya hari ini sangat melelahkan?" tanya Yasusada sembari menggigit apelnya. Ia mulai mengunyah.

  "Orang - orang itu keras kepala,"

  "Haha..kurasa kau ada benarnya,"

  "... Hey"
  
   "Nande?" Yasusada mengunyah apel.

   Manik Kiyomitsu menatap langit cerah,kemudian berbalik melihat rumput di dekat kakinya."apa menurut mu... Okita masih hidup?"

  Terbungkamlah helai hitam kebiruan. Ia menatap kedua kakinya lama. Hening mengambang,menyisakan angin yang bersenandung riang. Kiyomitsu merasa bersalah,seharusnya ia tahu. Sejak setahun lalu ia dan Yasusada kabur dari rumah untuk keselamatan pribadi,dan meninggalkan seorang pria yang telah membesarkan mereka dalam kondisi telah menjadi mayat, seharusnya Yasusada masih memiliki luka itu. Jauh di lubuk hatinya.

  "Gomen..."ucap kiyomitsu pelan sambil menunduk dalam - dalam.

  "Hey!hey! Kenapa kau minta maaf?!"  yasusada beranjak berdiri. Membuat lengan bajunya berkibar tertiup hempasan angin yang di buatnya.

"Okita - kun takkan mati semudah itu! Aku percaya, dia pura - pura mati agar kita kabur duluan lalu ia menyusul! Bukannya kau yang bilang begitu?!"

  "Emh..demo..."

   "Yattekiru Kiyomitsu!" yasusada berkacak pinggang dan menggembungkan pipinya sebagai rasa kesalnya."kenapa pesimis sekali sih??! Semangat dong.. Semangat!! Ayo kita jadi lebih kuat! Dan buat Okita - kun bangga!!"

  Kiyomitsu menatap wajah temannya itu. Tiba tiba ia tertawa kencang."hahaha! Rasanya aku ingin melukis wajahmu itu!"

"Ha? Memang wajah ku kenapa?"

  "Kau harus melihatnya!'ayo kita jadi lebih kuat dan buat Okita - kun bangga'... Hahahahaha!!!"Kiyomitsu memegang perutnya sambil terus tertawa.Yasusada hanya melongo menatap temanya yang tertawa itu.

  Kiyomitsu berhenti,manik ruby nya menatap manik jernih Yasusada yang heran bukan main."heh, tidak buruk juga mungkin?"ia berkata pelan,

    " aku ingin melihat wajah kaget orang itu melihatku berhasil,"

I'm hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang