Awal

274 33 6
                                    

Hai~ aku kembali bawain cerita baru.

Lagi-lagi aku milih Daniel buat jd castnya. Jujur sih sempet kepikiran galau gitu deh antara Daniel atau gk Jaehyun atau yang lain gitu kyk Mingyu atau Shownu tapi mungkin sepertinya emang gk bisa jauh-jauh sih dari Daniel ya hahahaha

Dan lagi-lagi cerita ini aku ambil dari salah satu film favorite aku jaman2 SD. Dulu ini film sering banget di tayangin tapi sekarang udah gk pernah liat lg. 

Smoga kalian berminat untuk baca ini..

Maaf untuk gaya bahasa yang amburadul dan banyak typo berterbaran. 

Cusss dibaca



Jalanan yang sepi ditemani gelapnya malam yang dingin mengiringi langkah cepat seorang lelaki tampan. Lelaki yang kini sedang menggendong seorang bayi mungil dalam dekapannya. Ia berlari kencang sampai harus menabrak sepeda-speda yang berbaris rapi terparkir dipinggir jalan karena terus menoleh kebelakang. Ia mendekap bayi mungil tersebut lalu melihat apakah terjadi sesuatu pada si mungil yang kini tengah menangis kencang dalam pelukannya. Ia khawatir pada keadaan si mungil sekarang tapi saat ini bukan waktu yang tepat untuk menenangkan si mungil. Orang-orang itu masih mengerjarnya dengan gila.

Ia kembali melanjutkan larinya saat mendengar suara langkah-langkah kaki yang semakin mendekat kearahnya. Berlari sekencang mungkin membawa bayi mungil itu. Ia takut, ia khawatir.

"Tangkap dia!" seru seorang lelaki jangkung pada anak buahnya yang lain.

Lari, dia terus berlari diiringin dengan tangisan yang semakin kencang oleh bayi mungil dalam dekapannya.

Pergi kearah gudang, menengok kesegala arah dan bersembunyi disuatu tempat. Mencoba untuk menenang bayi mungil yang kini tangisnya sudah mulai mereda.

"Mereka bersembunyi disuatu tempat disekitar sini. Bunuh keduanya"

"Ayah dan anak itu jangan sampai melarikan diri. Ayo!"

Orang-orang menyebar kesegala arah untuk mencari sosok yang mereka incar. Dengan membawa senjata berupa kayu, pisau dan samurai yang berada ditangan mereka untuk membunuh ayah dan bayi itu.

Ayah dan anak itu bersembunyi dibalik seng-seng besi yang besar. Lelaki jangkung yang mengincarnya melihat tempat lelaki dengan bayi tersebut bersembunyi melalui celah seng. Melangkah kasar kearah sepasang ayah dan anak tersebut. Menyingkirkan seng-seng tersebut membuat sang ayah terkejut. Mereka memukul lelaki tersebut membuatnya semakin mendekap bayinya. Diletakannya bayi mungil itu diatas drum kaleng didepannya dan punggung lelaki tersebut terkena hantaman kayu-kayu yang mereka layangkan padanya. Lelaki tersebut mendorong mereka lalu mengambil sebuah seng dan memukulnya pada orang-orang itu, terutama pada boss itu. Perkelahian tersebut tak dapat dielakkan. Darah menyambut orang-orang itu.

Salah satu diantara mereka melihat bayi mungil tersebut sendirian membuatnya berpikir itu adalah kesempatan untuk dia membunuh bayi itu. Diambilnya samurai yang berada disampingnya lalu berlari kearah bayi tersebut. Samurai itu diangkatnya dan mengarah pada bayi mungil itu.

Sebuah tangan mengehentikan samurai itu menyentuh si mungil. Darah mengalir ditangan sang ayah. Di tendangnya orang itu lalu dilayangkannya samurai itu pada lelaki yang ingin menyakiti bayinya.

Ia meraih sang anak yang kini mulai menangis kembali. Di lihatnya orang-orang yang mengejarnya kini sudah terkapar tak berdaya. Ia dekap sang anak dan menciuminya sambil meneteskan air matanya.

RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang