Apa ini?

26 1 0
                                    

Suara petikan air dari langit yang turun di pagi itu membuat cuaca semakin dingin. Lilitan selimut tebal menjadikan tidur semakin nyenyak apalagi mata terasa sembab akibat tangisan malam harinya.

*Triiinnggggggggggg*
Nada handphone berulang kali terdengar. Mata ken langsung terkejut dan melotot ke arah hp karena mendapatkan sebuah pesan. Ken lupa hari ini ia harus mengisi kegiatan outbound yang menjadi rutinitas dan tanda pengenalnya.

"Dimana ken? Peserta sudah mulai berdatangan" isi pesan singkat dari seseorang yang sering di sapa Ndri dan telah Ken anggap sebagai kakak laki-lakinya.

"Dirumah kak, maaf aku kesiangan. Setegah jam lagi aku otw kak" Balas Ken dengan sangat tergesa-gesa.

Sekitar 45 menit setelah selesai menyiapkan diri, Ken langsung menuju lokasi kegiatan. Keadaan Ken saat itu sungguh kacau. Kulitnya yang kusam karna tak lagi terurus dan matanya yang bengkak akibat menangisi hal bodoh.

"Kan kemaren sudah kakak bilang, jangan telat. Nanti kita tak terlihat profesional di depan para klien" Tegur Ndri setelah Ken sampai lokasi

"Iya kak maaf. Semalam saya tidak bisa tidur jadi kesiangan" jawab Ken

"Kenapa menangis lagi ? Sudahlah Ken, berhenti menyalahkan diri sendiri atas kepergian seseorang. Dia pergi karna tak baik untukmu. Cerialah seperti Ken biasanya"

"Hehe iya kak"
Percakapan singkat tapi itulah bentuk kepedulian seorang kakak terhadap adiknya.

Mudah bagi Ken berekspresi ceria dan menutupi kegundahan hatinya. Tapi kali ini, mata Ken tidak bisa berbohong.

"Cieee galau lagi kamu Ken ? Kalo masih sayang ungkapin aja Ken. Gak usah di sembunyiin" goda seorang anak perempuan tomboy dengan tinggi melebihi ukuran gadis SMA. Andin sapaan nama gadis ini sehari-hari.

"Hahha aku nonton drama korea tadi malam. Nangis karna terharu, bukan galau. Emang aku galauin apaan?"

"Sudahlah Ken, jujurlah ke kami. Kami tau kamu sangat menyayangi lelaki itu. Hahha cieee Ken galau" Cik menyambung godaan Andin yang memang mereka berada di tempat yang sama. Cik merupakan nama salah teman Ken dan saat itu mengisi kegiatan yang sama.

"Hahaa aku sudah tidak memikirkannya lagi teman-teman. Percayalah, aku tidak galau. Aku nangis karena drama korea." Elak Ken karena gengsinya yang tinggi menangisi seorang laki-laki.

Cuaca yang tidak terlalu terik akibat hujan pagi tadi membuat kegiatan berlangsung menyenangkan. Para crew kegiatan sedang asik berbincang karena waktu ISOMA telah tiba, Azan zuhur pun berkumandang. Seperti biasa, Ken meninggalkan teman-temannya untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim. Bagi Ken, kekuatan doa adalah jimat paling mujarab di muka bumi. Karna Ken sangat percaya akan kekuatan Doa.

Ketenangan selalu Ken rasakan setelah selesai beribadah. Hati dan pikiran Ken menjadi lebih berprikemanusiaan dan dendam dalam hatinya seakan hilang. Ken tidak langsung kembali ke panggung dimana para crew kegiatan berkumpul. Sambil tiduran di atas sajadahnya, Ken membuka galery di Hpnya. Awalnya Ken hanya ingin melihat hasil jepretan saat kegiatan tadi. Tapi secara tidak sengaja ada satu foto yang membuat Ken teringat masa lalunya. Kemudian Ken membuka file rahasia yang secara khusus Ken buat agar kenangannya bersama lelaki itu tidak sering Ia lihat.

Sengaja Ken sembunyikan foto-foto bersama lelaki berinisial Bik. Banyak kenangan yang telah mereka buat selama kurun waktu hampir satu tahun. Bik adalah laki-laki yang sudah membuat Ken lupa akan luka tentang masa lalunya. Ken mulai menaruh kepercayaan kepada Bik setelah Ken melihat usaha Bik untuk membuat senyum di bibir Ken. Bik bukan sosok laki-laki yang baik di bingkai mata sebagian orang. Tapi bagi Ken, brengseknya Bik tidak berlaku pada dirinya.

Pelan-pelan Ken berusaha mencipatakan niat dalam hati Bik untuk merubah semua kebiasaan buruknya. Sampai akhirnya Bik tetap pada pendiriannya untuk melakan hal yang biasa Ia lakukan dan Ken kecewa. Bagi Ken, sering kali memaafkan kebiasaan Bik dan memberi kesempatan untuk menjadi lebih baik lagi adalah bentuk kasih sayangnya terhadap Bik.

Seperti halnya manusia, Ken dan Bik mempunyai batas emosinya masing-masing. Ken hanya ingin Bik menghargai setiap kesempatan yang ia berikan. Begitu juga Bik, ia meminta agar Ken menghargai setiap usahanya menjadi baik untuk Ken. Sampai akhirnya keputusan Ken membuat Bik pergi. Bagi Ken, usahanya adalah yang terbaik. Tapi bagi Bik, Ken tidak menginginkan kehadirannya kembali.

Tanpa sadar 30 menit Ken memandangi album tentang Bik. Di tutupnya kembali album tersembunyi itu dan Ken kembali berkumpul bersama crew yang lain.
Sebenarnya, apa itu pelajaran ? ..........
(Bersambung)

Agar tetap indah tak ada salahnya saling mengamati dari kejauan. Agar duri tak menyakiti keduanya -Last6996-

Dimensi waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang