pertemuan kedua

6 8 0
                                    


Sejak awal kita bertemu dan sempat bertukar no telpon tak ada satu pun dari kami yang memulai terlebih dahulu untuk saling menghubungi, alsya hanya sekedar menyimpan no telpon dion dan dion pun sebaliknya sama seperti alsya, tapi berbeda dengan alsya ia mencari semua sosial media dion tanpa memfollow nya tapi sial instagram milik dion dikunci alsya bingung ia harus berbuat apa, apakah alsya harus memfollow dion atau diam dan tanpa sengaja alsya menekan tombol ikuti dan dalam hitungan detik hanya 1 sampai 10 dion langsung memfollow back alsya dan langsung dion mengirim direct massager
“ada apa sya?” kata dion
tapi alsya hiraukan ia malah melihat isi photo instagram calon suaminya itu di dalam hati alsya ia berperang prasangka soal dion dari mulai alsya sangka bahwa dion orang yang sombong,dingin,dan galak dan lain sebagainya tak lama tiba-tiba whatapps alsya berbunyi
-tring-
alsya langsung mengecek hp yang ia baru saja simpan di sampingnya dan alsya kaget ada no baru yang masuk yang ternyata itu dari dion yang berisi

Dion : selamat malam alsya, apa kabarmu?

Alsya tak langsung membalas pesan tersebut karna ia takut nanti dion kira alsya murahan alsya masih jaga gengsi nya tapi entah fikiran dari mana tiba-tiba tangan alsya mengetik untuk membalas pesan dion

Alsya : malem juga kak dion, baik kak, kalo kaka?

Dalam hitunga detik pesan dari alsya dibaca oleh dion entah kenapa alsya deg-degan ga karuan menunggu balasan dari dion tapi sangat disayangkan setelah alsya menunggu dion mengetik panjang dan sangat lama namun akhirnya nihil dion tidak membalas pesan alsya,
“tuh kan benar pirasat aku kalo dion emang orang nya kaya gitu gak jelas banget, giliran ga dibales di dm langsung chat di wa tapi pas aku bales di baca aja ngeselin banget si ih awas aja tunggu pembalasanku” ujar alsya
Tiba-tiba mama masuk kamar alsya “sedang apa kamu sya? Ko muka kamu ditekuk gitu si? Ada apa sayang cerita sama mama, masalah dion ya sayang? Atau dion buat kamu sakit hati? Maafin sayang”
mama “nggak mah gak apa-apa alsya baik-baik saja tapi mah ko dion gitu ya dia chat di wa aku duluan tapi pas aku bales dia Cuma baca chat aku aja ih sakit hati mah sebel aku sama dia” dengus alsya
“sabar sayang semuanya butuh waktu mama yakin seiring berjalannya waktu dion akan mengerti kamu dan kamu juga pasti akan mengerti keadaan dion, wajar aja untuk sekarang toh kalian pun baru bertemu satu kali, oh iya sya besok nanti kamu tolong belikan keperluan dapur ya di supermarket sore aja deh sekalian takut ada keperluan diasrama mu ada yang kurang nanti beli saja di supermarket, selamat tidur sayang” kemudian mama berjalan keluar kamar.
.
.
.
.
Keesokan hari...
Setelah seharian alsya diam dikamar karna ia gagal main dengan sahabatnya karna sahabatnya tiba-tiba harus masuk kuliah dihari libur karna mengganti hari kemarin dosen tersebut tidak masuk, seharian ini alsya hanya sibuk membereskan barang-barang untuk ia kembali ke asrama dan setelah selesai alsya hanya menonton tv hingga tidak terasa sudah sore mama
“ sya cepat pergi ke supermarket udah sore ini uang nya sekalian kamu beli keperluanmu juga di sini saja”
“siap bu bos” jawab alsya dan alsya pun langsung pergi menggunakan motor untuk ke supermarket ya seperti biasa sesampainya di supermarket alsya langsung mengambil keranjang dan mengambil barang yang dibutuhkan untuk di rumah dan di asramanya tanpa memperhatikan lingkungan sekitar saat alsya mengambil tissue yang berada di rak paling atas dan ketika ia mundur alsya tidak sengaja menyenggol orang yang ada dibelakang nya
“aw,,, shhh” dengus seorang laki-laki “ehh maaf gak apa-apa kan? Maaf banget ya ga sengaja dan aku pun gak tau kalau dibelakang ku ada orang” cerocos alsya setelah ia memalingkan wajahnya ternyata laki-laki yang ia tabrak yaitu dion, dion hanya tersenyum melihat alsya dan dion pergi tanpa sepatah kata pun.
“Tuhkan benar dion tuh orangnya sombong lihat saja aku minta maaf gak dijawab, nyebelin pokonya awas aja udah dua kali dia seperti itu” kata alsya kemudian ia berjalan menuju kasir untu membayar belanjaan nya untungnya dion sudah tidak ada di kasir alsya dengan cepat berjalan ke arah kasir dan setelah selesai semua belanjaan alsya dibayar alsya menuju pintu dan berjalan kearah motor yang ia parkirkan dan ternyata ada dion di samping motor alsya
“kata mama mu aku harus mengantar kamu pulang sudah sore sekali mama khawatir” ucap dion tapi alsya tidak menjawab dion sepatah kata pun alsya langsung mengendarai motornya hingga sampai rumah alsya dion pun mampir kerumah alsya hanya sekedar ingin mengantar alsya dan harus berbicara dengan mama alsya bahwa ia sudah menjaga alsya sampai kerumah
“eh dion, ko bareng sama alsya sih? Janjian ya.. duh jodoh ya kalian ke supermarket aja barengan gini udah kaya suami istri” ucap mama alsya dion tidak menjawab apa pun dion hanya tersenyum kepada mama alsya dan ia pamit untuk pulang.
.
.
.
.
Keeskoan harinya..
.
.
Alsya biasa bangun pagi dan tak terasa hari ini alsya sudah harus kembali ke asrama rasanya baru sja kemarin alsya pulang kerumah dan sekarang tak terasa alsya harus segera pergi ke asrama tapi tak biasanya hari ini dua sahabat alsya menyempatkan untuk main terlebih dahulu karna mereka tahu hari ini alsya harus pergi ke asrama lagi.
.
.
Alsya bergegas bersiap-siap untuk main bersama teman-temannya setalah ia rapi dan siap untuk main dengan temanya
tok..tok..tok
suara pintu kamar alsya berbunyi ada seseorang yang mengetuknya dari luar kamar dan ternyata mama
“ sya kamu mau kemana? Bukannya hari ini kamu harus pergi ke asrama lagi? Kamu mau ke asrama sekarang? Atau mau kemana?” tanya mama
“mau main ma, aku mau main sama vanny sama syntia mereka mengajak main katanya sih sebelum alsya kembali ke asrama, boleh kan ma?” mohon alsya
“boleh saja tapi jangan terlalu sore ya sayang nanti kamu kan harus kembali ke asrama juga kalo kesorean takut jalanan macet ohiya kamu pualng ke bandung sendiri ya nak pakai travel mama sama papa ga bisa antar kamu ke bandung soalnya besok pagi papa harus kerja dan ketemu klient kalo papa yang nganter takut papa pulang kemaleman nanti papa cape dan telat bangun maafin mama ya sayang” ucap mama “iya ma kaya baru pertama kali aja kalem, kan alsya sudah biasa hehehe” ucap alsya
.
.
.
tak lama alsya pamit untuk pergi bermain dengan teman-temannya.

Ku terjatuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang