Kepedihan yang masih teringat

10 0 0
                                    

Dulu semenjak aku belum mengenal dunia ini secara benar aku sangat merasa terpuruk, aku pikir aku tak akan pernah merasakan kenyataan hidup tak kan bisa merasakan sesempurna yang orang lain rasakan.perbedaan memang selalu ada karna perbedaan juga yang akan bisa menjadikan semua sama tapi perbedaan terkadang membuat ku bingung. Saat aku tersadar akan hidup yang seperti mimpi ini aku mulai terpikirkan akan sesuat yang harus aku lakukan tanpa menyia-nyiakan waktu ku. Walau waktu terus berlalu dan rasa sakit masih ada dan semakin menyiksa batin ku aku harus tegar menghadapi semua masalah yang ku hadapi meski hanya dalam sebuah buku diary aku mencurahkan isi hati ku....

Aku pikir aku tak akan dapatkan kasih sayang dari siapapun ternyata dengan berjalannya waktu aku mendapatkannya sedikit demi sedikit, aku sangat bersyukur tuhan berikan aku kehidupan yang penuh makna dan lika -liku yang sangat berarti bagi ku.

Setiap malam aku gelisah tak bisa tidur saat aku mengingat betapa malangnya kelahiranku ini tanpa sengaja air mata ku telah menetes membasahi wajah ku dan aku pun menghela nafas serta mengusap air mataku dan sambil menatap atap.Akhirnya aku tertidur pulas terlelap.
Paginya hal itu masih terlintas di  benak ku,  bersabar itu tak mudah jika hanya dengan diucapkan tapi disaat menjalani dan merasakannya itu yang sangat terasa tersiksa. Andai malam ini membawaku pada mimpi yang sangat ku harapkan mungkin aku tak ingin bangun dari tidur ku.

Namun itu hanya sebuah harapan yang tiada nyata, kepedihan itu tak mungkin tak ada. Sungguh pahit dan mengerikan kehidupan ini tapi jika di setiap detik direnungkan ternyata semua rasa itu berarti dan sebagai materi yang tanpa sengaja hadir dan menguji mental dan pikiran secara langsung.

Angin.... Bawalah aku ke malam yang menenangkan dan berikan aku ketenangan agar ku bisa renungkan apakah yang sesungguhnya yang harus ku lakukan????

Ku hempaskan rasa yang terpendam di hati dengan merentangkan ke dua tangan ku....

Kepedihan yang masih teringatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang