Realitas saat ini
[-] takhalluf (kemunduran dan keterbelakangan)
Harus kita akui, bahwa umat Islam sekarang sedang mengalami kemunduran di setiap bidang kehidupan. Dalam bidang ekonomi, kita mendapati banyak negara-negara miskin yang mayoritas warga negaranya merupakan muslim (Somalia, Sudan, Afghanistan, Indonesia, dll). Begitu juga dalam bidang politik. Hampir dua pertiga dari jumlah negara di dunia saat ini menjalankan sistem demokrasi yang nota bene merupakan warisan kebudayaan Yunani. Sistem politik Islam, dianggap tidak relevan lagi dengan zaman modern. Makanya negara-negara yang masih teguh menjalankan sistem politik Islam, meskipun tidak ideal, ataupun negara-negara yang ingin menerapkan syariat Islam akan selalu ditekan dan dipaksa untuk meninggalkan sistem politik Islam. Bidang militer atau pertahanan, hampir tidak ada negara Islam yang kekuatan militernya sanggup menyamai kekuatan militer AS, dan para sekutunya. Tidak mengherankan jika kemudian mereka, musuh-musuh Islam, dengan sangat mudahnya menyerang dan menghancurkan negara-negara Islam. Dalam kebudayan, sangat jelas terasa bahwa budaya yang berkembang dan menjadi panutan adalah budaya Barat yang bebas, permisif, dan semua istilah yang menunjukkan keburukan yang itu bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Bidang-bidang lain menunjukkan hal yang sama. Pada intinya, kondisi umat Islam sekarang sedang mengalami kemunduran, dimana musuh-musuh Islam dengan mudahnya mencengkram kehidupan umat Islam. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena umat Islam sekarang:
[-] menyeru yang mungkar, mencegah yang ma’ruf
Umat Islam sekarang justru berperilaku layaknya orang-orang kafir, mendorong kepada kemungkaran, bukannya bersemangat melakukan kebaikan, dan malah menghalang-halangi orang-orang yang ingin taat beragama. Contoh riil yang ada sekitar kita, misalnya orang-orang yang sering muncul di TV yang mengaku sebagai artis, penyanyi, seniman, dll., sebagian besar mereka adalah muslim. Padahal kita tahu, apa yang mereka lakukan sangat jauh dari Islam.
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang Munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya[648]. mereka telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. At-Taubah (9): 67)
[648] Maksudnya: Berlaku kikir
[-] mengakal-akali syariat
Orang-orang alim, yang mengetahui tentang agama ini, yang harusnya membimbing umat untuk menjalankan ajaran agamanya secara benar, justru malah memunculkan keraguan-keraguan di tengah-tengah umat. Dengan kepintarannya, mereka menjadikan syariat agama ini sebagai alat untuk meraih kepentingan sesaat yang bersifat duniawi. Sebagai contoh bagaimana umat dibuat ragu dengan istilah bunga, yang sesungguhnya itu merupakan perbuatan riba.
[-] mengikuti millah orang-orang kafir
Keberadaan JIL, Ahmadiyah, Syi’ah, dan aliran-aliran sesat lainnya menunjukkan bahwa, umat Islam mudah sekali terombang-ambing, jauh dari ajaran Islam yang lurus. Dalam hal pola pikir, tingkah laku, berpakaian, dan lain sebagainya, sangat sulit dibedakan dengan orang-orang kafir. Umat Islam saat ini tidak merasa bangga dengan identitasnya sebagai muslim, bahkan dengan agamanya sendiri. Merasa inferior di hadapan orang-orang kafir.
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ
”orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)”. dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (Q.S. Al-Baqarah (2): 120)
[-] meninggalkan jihad
[-] ridha dengan dunia
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمُ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَ يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ »…
صحيح مسلم – (ج 4 / ص 252)
[-] taqlid (ikut-ikutan)
KAMU SEDANG MEMBACA
ukhuwah dalam tarbiyah
Randomassalamu'alaikum penasaran dengan isinya silakan dibaca