Aku terlahir sebagai anak satu satunya. Aku ingat Mama yang selalu memanjakan ku waktu kecil dulu. Ayah yang jarang hadir di hari hari pentingku. Ah, benar.. tidak terasa semua itu telah berlalu.
Aku menyadari perubahan pada diriku. Benar, aku makin tumbuh dewasa sekarang. Begitu pula dengan Mama, kerutan kerutan makin terlihat pada kulitnya. Perempuan yang makin menua inilah yang merawat dan menjaga ku dari kecil sampai sekarang ini. Dia adalah perempuan tangguh ku, Mama.
Tak banyak yang ku ingat tentang Ayah. Yang ku ingat hanya dia tidak pernah ada dihari pentingku. Seperti ulang tahun dan juga hari kelulusan ku. Tapi itu semua karena dia memiliki alasan, dia adalah pria pekerja keras. Kesibukan kantornya yang mengharuskan dia tinggal diluar kota, dan dapat ku hitung berapa kali kami sekeluarga bisa berkumpul. Tapi dia tetap Ayah bagiku, tanpa kerja kerasnya aku dan Mama mungkin akan kesusahan.
Hari ini aku akan meninggalkan rumah. Mama akan hidup seorang diri, aku tidak tega untuk meninggalkannya sendirian. Tapi aku sudah berjanji, dan Mama juga mendukungku. Jadi, untuk itulah aku bertekad. Aku tidak akan mengecewakan mereka yang sudah peduli dan mendukungku. Terima kasih.. Terima kasih.. dan Terima kasih untuk kalian semua yang sudah peduli dan mendukungku. Berkat kalian aku memiliki tekad yang ku pegang teguh untuk menghadapi dunia baru yang menungguku. Teruntuk kalian, sekali lagi.. Terima Kasih!
"Besok hari penting buat kamu, jadi jangan telat bangunnya. Aku bakal liat kamu yang resmi jadi mahasiswa besok! Semangat yah, Choco ^_^", pesan singkat dari Viona.
Cukup banyak juga calon mahasiswa di mess ini. Mereka semua akan menjadi saingan, musuh, penjilat, kerabat, sahabat, mungkin? Entahlah.. sudah ku putuskan disini hanya untuk satu tujuan. Lulus sebagai seorang sarjana yang berkompeten! Walau hanya ekspetasi, setidaknya aku sudah maju satu langkah diawal.
Besok adalah awal dimulai nya dunia baru.. Yup! Aku sudah tidak sabar!
–TAMAT–