Mendapatkanmu

21 2 0
                                    

Pada suatu sekolah ada seorang perempuan yang bernama Tyas Azzahra. Tyas adalah siswi kelas XI SMA Budi Bhakti. Tyas tidak seperti murid lainnya yang memiliki sifat ramah namun Tyas sangat cuek terhadap lingkungan sekitarnya. Tyas hanya memiliki satu orang sahabat yang sangat mengerti sifatnya yaitu Yasmin. Berbeda dengan Tyas, Yasmin memiliki sifat mudah bergaul dan tidak mudah menyembunyikan masalah pribadi.
Tyas merupakan gadis yang cantik dan manis, ia juga sangat digemari oleh siswa-siswa disekolahnya. Tyas juga gadis yang memilki segudang prestasi. Di kelasnya pun Tyas dijuluki sebagai si kutu buku. Hingga hampir siapa pun termasuk guru di sekolah Tyas selalu mempercayai Tyas dalam berbagai bidang. Hingga saat ini Tyas tidak suka jika ada seorang laki-laki yang mendekatiny. Ia merasa risih ketika teman-temannya membiacarakan persoalan cinta.
Orang tua Tyas terkadang berpikir tentang anak gadisnya tersebut yang hingga saat ini tidak pernah bercerita perihal laki-laki yang ia sukai. Tyas hanya bercerita tentang seluruh prestasi dan pengalamannya di sekolah.
Suatu pagi, ketika Tyas masuk ke gerbang sekolah banyak siswa yang mendekati Tyas. Baru beberapa langkah Tyas dari gerbang, tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara hentakan sepatu yang mencoba mendekati Tyas. Hentakan tersebut berasal dari sepatu Yasmin yang berusaha mengehentikan langah Tyas.
"Hey, tumben dateng pagi" ucap Yasmin untuk mengawali percakapan dengan Tyas.
"haha b aja tuh" jawab Tyas dengan dingin.
"aelah masih pagi juga lu, tadi pagi ga mandi pake air anget ya jadi dingin kek gini" ucap Yasmin sambil menepuk pundak sahabatnya tersebut.
*hening*
"Kantin yu, beli teh anget biar ga dingin terus" ucap Yasmin sambil menarik tangan kiri sahabatnya tersebut.
*Tringgggg!!!*
Bel listrik pertanda telah dimulainya jam pelajaran di sekolah Tyas telah berbunyi. Tyas dan Yasmin yang sedang asyik duduk, berbincang membahas isi dari novel Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi langsung membenarkan posisi duduknya karena takut tiba-tiba ada guru kimia yang sangat dikenal oleh muridnya sebagai guru yang galak.Tak lama dari itu, tiba-tiba Pak Niko masuk ke kelas dengan seorang laki-laki yang selama ini tidak pernah dilihat oleh Tyas di lingkungan sekolah. Semua murid perempuan di kelas Tyas heboh dan terpesona melihat murid yang dibawa oleh Pak Niko tersebut. Berbeda dengan Tyas, ia sangat biasa saja melihat murid baru yang memilki penampilan sangat memikat hampir seluruh sisiwi yang ada di kelas Tyas.
"Silahkan nak perkenalkan diri kamu" ucap pak Niko yang mengawali sekaligus memberhentikan suara riuh dari teman-teman Tyas.
"Hai guys, kenalin gua Rehan Ahmad Haikal. Kalian bisa panggil gua Rehan. Gua pindahan dari Nusa Bangsa 70 Jakarta." ucap Rehan untuk pertama kalinya di kelas sekaligus sekolah baru.
"Ada yang mau tanya?" ucap Pak Niko kepada seluruh murid di kelas Tyas.
"Tidak pakkk" seluruh siswa di kelas serentak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh pak Niko.
"Silahkan kamu bisa duduk di sebelah Tyas" ucap pak Niko dengan santai.
Tyas yang sedang asyik membaca buku, tiba-tiba merasa terkejut karena melihat laki-laki itu duduk di sebelah Tyas.
Pelajaran kimia telah usai, bel pergantian pelajaran pun berbunyi. Tak terasa hari ini telah Tyas lewati dengan keadaan yang sangat menyebalkan karena ada murid baru yang duduk tepat disebelahnya. Ketika Tyas hendak keluar dari gerbang sekolah, tiba-tiba ada suara laki-laki yang memanggil namanya dari arah belakang, semakin lama suara dan hentakan sepatunya semakin mendekat. Suara itu berasal dari Rehan.
"Hai Tyas balik bareng gua yu" sapa sekaligus ajakan untuk pertama kalinya.
"paan? gausah gue bisa balik sendiri" jawab Tyas dengan dingin.
"beneran nih? mau ga lu gua ajak ke gramed keknya lu suka baca, gua beliin deh semua buku yang lu mau asal lu mau balik bareng gua." ucap Rehan dengan paksa dan membuat Tyas merasa risih.
Hanya desau angin yang terdengar oleh Rehan dan Tyas pun tidak menanggapi ajakan dari Rehan, namun ia langsung beranjak pergi meninggalkan Rehan.
Keesokan harinya, ia melihat Rehan membawa buku yang sangat Tyas inginkan. Tiba-tiba Yasmin datang dengan mengejutkan Tyas yang sedang memperhatikan Rehan secara diam-diam.
"hayolooo"teriak Yasmin yang berniat mengejutkan Tyas.
"dih paan si" jawab Tyas yang terkejut namun tetap dingin.
"liatin siapa lu Tyas haha" ucap Yasmin dengan berniat memojokkan Tyas.
"ga liat siapa-siapa elah min" jawab Tyas dengan nada tinggi.
Percakapan pun berakhir dengan duduknya Yasmin dan merapikan barang bawaannya (tas).
Setelah itu, sedikit terpikirkan oleh Tyas mengenai buku yang sangat ia mimpikan, yaitu novel karya Sapardi Djoko Darmono. Memang tidak diragukan lagi karyanya itu sangat populer hingga saat ini. Sudah tidak diherankan lagi, bahkan seorang perempuan yang kutu buku itu juga mengagumi karyanya.

Tyas sangat berharap dan berniat untuk mendapatkan buku itu.

“Lu mikirin apa si?” tanya Yasmin dengan penasaran sambil menepuk bahu Tyas.

“paan si lu ah” jawab Tyas dengan marah

Tak lama dari percakapan antara Tyas dan Yasmin, Rehan pun menghampiri mereka, perasaan Tyas berkata berdebar rasanya jantung hingga aku rasanya jatuh jantung ini. Terdengar asing keadaan seperti ini bagi Tyas namun ia sangat tak menghiraukannya karena sikap cuek dan dingin yang membuat ia merasa kuat berpikir sendiri.

“Tyas” ucap Rehan dengan senyuman tipis yang menjadi senjata baginya.

“apaan” jawab Tyas dengan galak.

“istirahat ke kantin bareng yu” ajak Rehan dengan kedua tangan berada ditepat depan tangan Tyas.

“lah” jawab Tyas dengan aneh.

“yaudah pokoknya jawaban lu harus mau ya” ucap Rehan dengan memaksa sambil menepuk punggung tangan Tyas yang tergeletak di atas mejanya.

Terlihat Yasmin yang tidak dapat dan tak memiliki kesempatan untuk berbicara karena paksaan Rehan yang mengajak Tyas.

Setelah suara bel listrik pertanda istirahat berbunyi oleh Rehan dan menjadi misteri bagi Tyas. Lalu Rehan berjalan keluar lebih dulu tanpa mengajak kembali Tyas. Rehan mengira bahwa Tyas akan menghampirinya. Ternyata tidak semudah itu bagi Tyas, ia membiarkan Rehan berharap akan kedatangannya. Tyas tetap melakukan kebiasaannya yang memilih tetap tinggal di kelas dengan membaca buku pelajaran dan novel. Dengan gadget yang ada tepat di atas meja, lalu terdengar suara panggilan yang berasal dari gadget Tyas.

*kring kring*

“Halo” berawalnya percakapan oleh Tyas.

“Halo sayang, mama ini lagi di holeng bakari nanti lanjut cari tempat yang enak. Sebentar lagi kan kamu birthday jadi mama ini siapkan buat kamu. Tugas kamu undang temen kamu, sahabat, apalagi pacar kamu ya” ucap mama dengan lembut dan sindiran.

“ampun mah, Tyas udah gede kali” jawab Tyas.

“gapapa kan sekarang lagi manisnya 17th kamu sayang” ucap mama dengan merayu anaknya untuk sepakat dengan kesepakatan yang telah ditentukan.

“iya deh Tyas nurut, makasih ya mah” ucap Tyas dengan ceria.

Lalu Tyas pun meminta Yasmin untuk membantu mengundang teman-temannya ke acara ulang tahun Tyas. Yasmin yang selalu mengerti dan tidak pernah menolak ajakan baik dari Tyas. Tak lama kemudian Rehan masuk kelas dengan memasang wajah kecewa yang langsung menghampiri Tyas.

“yaudah deh gapapa nanti juga mau pasti” ucap Rehan dengan gombal.

Rehan pun menyindir Tyas, tetapi Tyas tidak berkata sedikit pun.

*teeeeettttt*
Bel pulang pun berbunyi, lalu semua hendak pulang. Ketika Tyas dan Yasmin berjalan dengan langkah kaki yang bergerak cepat dan hentakan yang begitu keras, Rehan menghampiri dan berlari mengejar Tyas.

"Katanya lu mau birthday ya?" Tanya Rehan dengan nada tersendat oleh hembusan nafasnya.

"So tau lu" ucap Tyas sambil pergi dan menarik Yasmin.

"Tyas lu jangan jutek terus nanti gua makin suka, yaudah terserah yang penting gua tau kapan lu ultah" ucap Rehan dengan senyuman tipis.

Tindakan Rehan itu membuat Tyas menjadi salah tingkah dengan khasnya. Pulanglah mereka.

Keesokan harinya, hari dimana ulang tahun Tyas dilaksanakan. Rumah yang telah dirapikan dengan sentuhan dekorasi oleh keluarganya dan Yasmin. Tak lama dari itu datang semua tamu undangannya. Tanpa menunggu lama bahkan Rehan pun tidak Tyas tunggu langsung saja dimulai. Namun, pada nyanyian pemberian kado Rehan datang dengan gaya khasnya dan menghampiri Tyas dengan membawa satu kotak.
*semua hening*
"Ini buat kamu, aku tau ini bisa menyatukan kita" ucap Rehan dengan lembut.
"Ini apa?" Tanya Tyas.

"Buka aja, kalo udah buka jawab ya" ucap Rehan.

Lalu dibukalah kotak itu, dan ternyata.........

"Rehan, aku suka novel ini (karya Sapardi Djoko Damono) dan jawab aku I love You too." Ucap Tyas
                              TAMAT

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Cuek dan Si GenitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang